Pantauan Harga Bahan Pangan di Bogor, Cabai Berangsur Turun dan Daging Naik

Beberapa harga pangan sempat naik akibat kenaikan BBM sebulan lalu namun saat ini mulai turun kembali.

oleh Ine Vania Putri diperbarui 04 Okt 2022, 23:24 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2022, 22:05 WIB
Pasar Griya Bukit Jaya
Penjual di Pasar Griya Bukit Jaya.

Liputan6.com, Jakarta Harga bahan pangan di Bogor terpantau stabil. Beberapa harga pangan sempat naik akibat kenaikan BBM sebulan lalu namun saat ini mulai turun kembali.

"Sejauh ini harga pangan masih biasa- biasa aja, masih standar tapi standarnya juga bukan standar stabil ya, jadi masih di atas standar, nomal belum, tapi udah mendingan ya engga keberatan kayak kemarin kemarin kebelakang." ujar bapak Anton, 43, salah seorang penjual bahan pangan di pasar Gria Bukit Jaya, Bogor kepada Liputan6 Selasa, (4/10/2022).

Seperti harga cabai yang sempat naik kini harga kembali turun dari harga sekitar Rp 80 ribu per kilogram menjadi sekitar Rp 50 - 70 ribu per kilogram.

"Cabe berangsur-angsur agak mendingan dari Rp 80 ribu sekarang udah Rp 70 ribu, ada yang udah Rp 60 ribu" kata Anton

Hal itu senada dengan yang dikatakan Vina, 19, pedagang bahan pangan masih di lokasi yang sama.

"Yang lagi naik turun terus itu cabai, cabai rawit hijau Rp 32 ribu yang paling murah, cabai merah panjang sama cabai rawit setan itu kalo lagi naik itu naik banget, kalo lagi turun ya turun, cuma standarnya di atas Rp 50 biasanya, sekarang ini cabai rawit merah panjang Rp 56 ribu, cabai rawit setan Rp 60 ribu." kata Vina.

Menurut Vina, sebenarnya harga cabai yang naik turun ini sudah berlangsung sejak pekan kedua hari raya Idul Fitri.

"Naik cabai itu dari 2 minggu setelah lebaran dan pas 2 minggu sebelum bbm naik bulan lalu itu udah lumayan turun, cuma pas bbm naik jadi naik lagi tapi sekarang udah agak normal, pas bbm naik itu sampe Rp 80 ribu sekarang standar Rp 60 ribu." ujarnya

Semakin dekat dengan akhir tahun, Vina juga menjelaskan penyebab naik turunnya harga cabai yang biasanya terjadi di akhir tahun atau hari raya di sebabkan oleh kendala pengiriman.

"Jadi polanya itu tergantung si kurir yang bawa kesini, ini barang dari daerah puncak, trus kalo misalnya lagi liburan atau arus mudik gitu kan susah ya perjalanan, jadi karna diongkosnya itu, jarang orang yang mau bawa kesini sama banyak aja hambatanya" jelasnya

"Trus kalo lagi musim yang engga tentu kan barang banyak yang gagal, jadi kalo banyak barang gagal disananya sedikit jadi mahal" tambahnya.

 

Harga Daging Naik

FOTO: Penjualan Daging Sapi di Pasar Senen Merosot Akibat Virus PMK
Pedagang daging sapi melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (31/5/2022). Maraknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak seperti sapi dan kambing sejak beberapa waktu lalu, serta ditambah masih tingginya harga berimbas pada merosotnya penjualan daging di Pasar Senen hingga 50 persen. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Vina berharap harga pangan tetap stabil agar tidak kebingungan menjawab pertanyaan konsumen karna harga pangan yang kian naik turun.

"Kalo yang jual si maunya harga stabil ya soalnya ngejelasin ke konsumenya bingung mereka mana tau, kecuali gaji mereka naik baru mereka mau tau, gaji naik bahan pokok juga naik, kalo bahan pokok naik gaji pokok segitu aja bingung juga jelasinya." harapnya.

Sementara itu, pantauan beberapa harga bahan pokok lainya juga mengalami kenaikan seperti daging sapi yang sebelumnya berada di harga Rp 120 ribu menjadi sekitar Rp 140 ribu.

Hal ini juga kerap dikeluhkan konsumen salah satunya, Ambar, 50, yang berharap harga pangan segera turun.

"Semoga harga bahan pokok turun, terutama cabai sama daging, cabai di pasar turun naik terus, padahal nyambelnya tiap hari" ujar Ambar setelah membeli bahan pangan.

INFOGRAFIS JOURNAL_ Ancaman Krisis Pangan Sudah Didepan Mata?
INFOGRAFIS JOURNAL_ Ancaman Krisis Pangan Sudah Didepan Mata? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya