Dunia Terancam Resesi, Proyek IKN Nusantara Jalan Terus

Pemerintah Indonesia masih optimis ekonomi nasional tetap berdaya tahan. Sehingga pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan akan tetap dilanjutkan sesuai rencana.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Okt 2022, 10:45 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2022, 10:45 WIB
Pradesain istana negara di Ibu Kota Negara (IKN) baru. Instagram@jokowi
Pradesain istana negara di Ibu Kota Negara (IKN) baru. Instagram@jokowi

Liputan6.com, Jakarta Banyak lembaga dunia meramalkan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2023 akan dihadapkan dengan ancaman resesi global. Berbagai negara di dunia pun terancam masuk jurang resesi yang disebabkan krisis pangan dan energi.

Meski begitu, Pemerintah Indonesia masih optimis ekonomi nasional tetap berdaya tahan. Sehingga pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kalimantan akan tetap dilanjutkan sesuai rencana.

Mengingat berbagai lembaga tersebut mengapresiasi Indonesia yang mampu bertahan dan mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang masih positif di tahun ini. Tercermin dari pertumbuhan ekonomi di semester ganjil tahun ini masih di atas 5 persen.

"Indonesia ini oleh beberapa lembaga internasional dianggap sebagai secercah harapan di tengah-tengah orang yang pesimis atas konndisi global ekonomi," kata Kepala Badan Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (18/10) malam.

Bambang pun meminta agar para investor untuk memanfaatkan momentum sebelum terjadi resesi untuk berinvestasi. Sehingga ketika gelombang ekonomi memburuk, pengusaha masih punya pijakan untuk tetap bertahan dan melanjutkan bisnisnya meski harus tertatih.

"Nanti kalau ada gelombang ekonomi yang kurang baik, kita sudah ada papan selancar. We are surfing against the wave. Jadi kita berselancar di ekonomi yang kurang baik," kata Bambang.

"Jadi kita siap-siapnya dari sekarang," imbuhnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsyad Rasyid. Katanya, kondisi ekonomi selalu penuh dengan tantangan.

Posisi Indonesia sekarang dinilai lebih jauh dari berbagai negara dunia seperti Turki hingga Amerika Serikat yang tengah bergelut dengan kenaikan inflasi tinggi. Dalam kondisi global yang demikian, Indonesia justru akan membangun sumber pertumbuhan baru lewat pembangunan IKN Nusantara.

"Dan di sisi ini apa yang dilakukan dengan IKN ini itu membuat namanya teh new center of growth. Satu tepat perkembangan tempat ekonomi. Ini akan menjadi engine of road sebagai motor ekonomi juga," ungkap Arsyad dalam kesempatan yang sama.

Meski begitu, sebagai pengusaha juga harus mempersiapkan rencana lain. Rencana ketika kondisi dunia sudah tidak lagi sama seperti hari ini.

Makanya, dia mengajak para pengusaha untuk tidak ragu menanamkan modalnya di IKN Nusantara selagi ada kesempatan. Sebab ini akan menjadi mesin baru penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kalau kita tunggu pas sudah ekonomi melaju, belum ada, ini adalah engine of growth," pungkasnya.


Sudah Paket Tender

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah akan mulai membangun Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Januari 2023 mendatang. Proyek pembangunannya ini bahkan sudah dalam paket-paket tender.

"(Pembangunan Istana) tahun depan, mulai Januari. Kan sudah ada paket tendernya," kata Kepala Badan Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono saat ditemui di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (18/10) malam.

Meski begitu kata Bambang, sekarang ini pemerintah sudah mulai melakukan pembangunan infrastruktur. Selain itu, pemerintah juga tengah menyiapkan lahan.

"Kalau sekarang ini kan persiapan lahan. Kalau ada yang naik turun ini agak diratakan. Di situ yang sekarang," kata dia.

Cara ini diharapkan bisa mempercepat proses pembangunan di IKN Nusantara tahun depan.


Jokowi Todong Ciputra Investasi di IKN Nusantara, Garap Lahan 300 Ha

Jokowi saat menyampaikan sambutan utama tentang Ibu Kota Nusantara: Sejarah Baru Peradaban Baru di Djakarta Theater Jakarta, Selasa (18/10/2022) (Istimewa)
Pemerintah melakukan agenda besar yakni, memindahkan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Ciputra Grup menjadi salah satu investor pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara tahap perdana.

Bahkan dalam pertemuan Pre-Market Sounding Proyek Ibu Kota Negara, Managing Director Grup Ciputra Budiarsa Sastrawinata langsung ditodong komitmennya berinvetasi di IKN Nusantara.

"Komitmen yang betul-betul riil saya baru denger dari Ciputra Group. Pak Budiarja berapa hektare ? Tadi saya lihat masih ngambang gitu lho," kata Jokowi dihadapan para investor, di Djakarta Teater, Jakarta Pusat, Selasa (18/10).

"300 hektare Pak," kata Budiarsa.

"Bener Pak 300 hektar?," tanya Jokowi lagi.

"Iya Pak," kata Budiarsa.

Dari jawaban tersebut, Jokowi tampak kecewa karena luas wilayah yang bakal digarap kurang maksimal untuk sekelas Ciputra Grup. Dia pun berharap 300 hektar yang dimaksud baru tahap awal saja.

"Ya mungkin pertama, 300 hektar. Ini sudah luas sekali. Asal segera dimulai Pak Budiarsa," ungkap Jokowi.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menegaskan kepada para investor untuk tidak ragu dalam menanamkan modalnya. Bahkan jika kemudahan dan insentif yang diberikan pemerintah masih kurang, pengusaha tinggal minta kepada pemerintah.

"Sekali lagi saya ingin sampaikan jangan ragu-ragu. Kalau masih ada yang kurang, kurang apalagi? Urusan lahan ada nanti ada Pak Menteri ATR/BPN. Kalau masih ragu lho ya, tanyakan ke sana," ungkapnya.

"Untuk insentif, masih ada yang kurang ya ke Menteri Investasi. tanyakan pak kurang insentif gitu, minta. Tax holidaynya kurang panjang bisa ditanya, atau apa? Tax deductionnya kurang banyak, silakan disampaikan," sambungnya.


Regulasi

Titik 0 IKN
Titik Nol IKN Nusantara yang kini disulap menjadi lebih cantik. (foto: Abdul Jalil)

Dia menegaskan pemerintah telah membuat regulasi untuk pembangunan IKN Nusantara melalui UU Nomor 3 Tahun 2022. Sekarang, aturan turunan dari UU tersebut juga sedang dalam proses finalisasi.

Kalau perlu, kata dia, pemerintah bisa meminta MPR mengeluarkan kebijakannya agar para investor tidak lagi ragu terhadap Mega proyek pemerintah ini.

"Sampaikan kalau misal, Pak enggak yakin Pak. Apa kita perlu Tap MPR?," pungkasnya. 

Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya