Membelah Lautan, Kapal Gas Attaka Jaga Pasokan Energi Jawa Tengah

Kapal Gas Attaka milik PT Pertamina International Shipping (PIS) berlayar membelah lautan dari pelabuhan Tanjung Sekong di Merak, Banten, menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 08 Nov 2022, 14:50 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2022, 14:50 WIB
PT Pertamina International Shipping (PIS)
Membawa muatan sebanyak 1.700 metrik ton gas, kapal Gas Attaka milik PT Pertamina International Shipping (PIS) berlayar membelah lautan dari pelabuhan Tanjung Sekong di Merak, Banten, menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk memasok kebutuhan gas LPG masyarakat Jawa Tengah. (Dok. Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta Membawa muatan sebanyak 1.700 metrik ton gas, kapal Gas Attaka milik PT Pertamina International Shipping (PIS) berlayar membelah lautan dari pelabuhan Tanjung Sekong di Merak, Banten, menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk memasok kebutuhan gas LPG masyarakat Jawa Tengah.

Dinakhodai oleh Captain Agus Sapriandono dan total 24 kru yang seluruhnya warga negara Indonesia, berlayar berbulan lamanya untuk memastikan keamanan pasokan energi di wilayah tersebut.

“Frekuensinya sekitar 4 kali bongkar muat dalam seminggu, dari Merak ke Semarang,” ujar Captain Agus, dijumpai ketika kapal sedang lepas sauh di anchorage area atau tempat berlabuhnya kapal di Tanjung Emas, Semarang, dikutip Selasa (8/11/2022).

Kunjungan ke kapal Gas Attaka dilakukan dalam rangkaian Anugerah Jurnalistik Pertamina 2022 dan dengan mengundang sejumlah jurnalis di Jawa Tengah untuk naik ke atas kapal, dan menggali cerita para pelaut dan kapal Gas Attaka yang selama ini memiliki peran strategis dalam menjaga keamanan energi di Jawa Tengah.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut Direktur Armada PIS Muhammad Irfan Zainul Fikri yang memaparkan tentang profil kapal Gas Attaka sekaligus perkembangan proses bisnis PIS. Irfan memaparkan kapak Gas Attas dibeli pada tahun 2012 dan memiliki kapasitas kargo hingga 3.500 meter kubik untuk memuat propane dan butane, yang merupakan bahan baku LPG.

“Saya sangat berterima kasih dengan Captain dan seluruh kru yang telah menjaga dan mengoperasikan kapal Gas Attaka selama ini, merawatnya dengan baik sehingga performanya bisa terus terjaga. Ke depan, rencananya kapal ini akan dialihfungsikan untuk pelayaran rute internasional,” kata Irfan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ekspansi

Kapla Tanker PIS
Pembelian kapal PIS Precious ini berlangsung pada Jumat, 27 Mei 2022 di Singapura, dan dihadiri oleh Direktur Perencanaan Bisnis PIS Wisnu Medan Santoso, Direktur Keuangan PIS Diah Kurniawati, dan Managing Director Pertamina International Shipping Pte.Ltd (PISPL) Brilian Perdana.

Seiring dengan bertumbuhnya bisnis PIS dan ekspansi yang gencar di pasar global, kapal Gas Attaka dengan kapasitas dan kapabilitasnya diyakini bisa memperkuat dan mendukung PIS menjadi Asia’s Leading Integrated Marine Logistics Company.

Apalagi, PIS juga gencar menambah armada-armada baru dan semakin memantapkan diri menjadi perusahaan perkapalan dengan armada terbesar kelima di dunia.

“Harapannya, ke depan Captain Agus dan senior lainnya dapat menjalankan kapal baru yang lebih besar. Serta, bisa memberikan kesempatan kepada pelaut muda atau junior untuk operasikan Attaka. Untuk itu, perlu pendampingan dari Captain Agus dan para senior-senior ini agar kita bisa terus mencetak pelaut pelaut muda yang andal,” ujar Irfan.

 


Kapal Pertamina Makin Mendunia, Kini Kibarkan Merah Putih di AS

Pertamina Mengembangkan Bisnis Bunker di Nipa Kepulauan Riau
Tangkap Pasar Internasional, Subholding Shipping bersama Subholding Commercial & Trading Siap Tambah Pendapatan Negara dengan Kembangkan Bisnis Bunker di Nipa Kepulauan Riau (Istimewa)

Sebelumnya, PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali mencetak prestasi dan sukses terus mengibarkan bendera merah putih di lautan internasional.

Kali ini, prestasi kembali ditorehkan oleh kapal Pertamina Gas 2 (PG2) yang sukses mengantongi Sertifikat Kepatuhan (Certificate of Compliance/COC) dari United States Coast Guard (USCG) pada Agustus 2022.

COC diterbitkan terhadap kapal berbendera asing yang berlayar di perairan Amerika Serikat, merupakan salah satu indikator terpercaya di industri maritim internasional karena pemeriksaan tersebut diterapkan dengan standar yang tinggi untuk memastikan terlaksananya perdagangan yang aman di seluruh wilayah transportasi laut dalam yurisdiksi Amerika Serikat.

Kapal PG2 yang dinakhodai oleh Captain Dasuki ini menjalani pemeriksaan oleh USCG pada 15 Agustus 2022, di mana seluruh area kapal diinspeksi secara seksama mulai dari anjungan, ruang mesin, ruang navigasi, geladak dan lainnya.

Dilakukan juga inspeksi lainnya seperti pemeriksaan ballast record book, garbage record book , drill record , pemeriksaan alarm, ventilasi, dan lainnya.

Dasuki memastikan kapal Pertamina yang memiliki total 24 kru yang seluruhnya warga negara Indonesia memenuhi persyaratan dan standar yang tinggi untuk pelayaran internasional.

Menurutnya, hal ini juga tak lepas dari kecakapan para kru. Pada kali ini, PG2 lolos tanpa observasi (zero observasi) yang merupakan prestasi luar biasa di mana dapat lolos pemeriksaan tanpa adanya catatan.

“Untuk memelihara dan mempertahankan kapal selalu dalam performa yang terbaik dibutuhkan suatu sistem yang komprehensif dan pelaksanaan pemeliharaan yang berkelanjutan oleh sumber daya manusia yang andal,” ujarnya, Kamis (22/9/2022).


Kepatuhan PIS

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengerahkan 258 unit kapal tanker untuk Crude, BBM, dan Gas dioperasikan secara penuh dan siaga untuk mendistribusikan energi ke pelosok negeri. (Dok. Pertamina)
PT Pertamina International Shipping (PIS) mengerahkan 258 unit kapal tanker untuk Crude, BBM, dan Gas dioperasikan secara penuh dan siaga untuk mendistribusikan energi ke pelosok negeri. (Dok. Pertamina)

Kembali terbitnya Certificate of Compliance examination dari USCG ini juga merupakan bentuk kepatuhan PIS terhadap standar dan tata nilai yang berlaku di industri shipping internasional yang bisa meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap PIS.

Corporate Secretary PIS Muhammad Aryomekka Firdaus memastikan kapal-kapal PIS yang dimiliki dan dikuasai harus 100 persen memenuhi regulasi yang ada, baik yang berlaku di Indonesia maupun di perairan internasional.

“Seluruh tim operasi, tim fleet management harus memastikan bahwa kapal yang dioperasikan memenuhi standar internasional dan regulasi lainnya yang berlaku. Kesuksesan ini membuktikan pelaut-pelaut PIS memiliki kompetensi yang memadai untuk mengarungi samudera-samudera di dunia dan mengibarkan bendera merah putih dengan bangga,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya