Iran Serang Israel dengan Ratusan Rudal Balistik, Pembalasan atas Pembunuhan Haniyeh hingga Nasrallah

Iran pun memperingatkan Israel soal serangan yang lebih dahsyat.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 02 Okt 2024, 01:56 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2024, 01:56 WIB
Ilustrasi Iran.
Ilustrasi Iran (Dok. AFP)

Liputan6.com, Teheran - Iran menembakkan ratusan rudal balistik ke Israel di tengah meningkatnya ketegangan antara dua musuh bebuyutan regional tersebut.

Serangan dimulai sekitar pukul 20.15 waktu setempat pada hari Selasa (1/10/2024). Media Iran mengatakan sedikitnya 400 rudal diluncurkan. Demikian seperti dilansir kantor berita Anadolu, Rabu (2/10).

Dalam pernyataan awal, Korps Garda Revolusi Islam (IRCG) mengatakan serangan itu merupakan respons atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan Komandan IRGC Abbas Nilforoshan.

Haniyeh dibunuh di Teheran bulan lalu. Nasrallah dibunuh di Beirut pada hari Jumat (27/9) bersama dengan Nilforoshan.

IRCG memperingatkan bahwa jika Israel menanggapi serangan rudal tersebut, mereka akan menghadapi lebih banyak "serangan dahsyat".

Lebih lanjut dikatakan bahwa serangan itu dilakukan dengan dukungan tentara dan kementerian pertahanan.

Misi Iran di PBB kemudian mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa serangan rudal merupakan "respons Iran yang sah, rasional, dan masuk akal" terhadap pembunuhan ketiga tokoh perlawanan, dengan menekankan bahwa tindakan ini "telah dilaksanakan sebagaimana mestinya".

Ketegangan meningkat antara Teheran dan Tel Aviv sejak pembunuhan Haniyeh di ibu kota Iran pada tanggal 1 Agustus. Iran menyalahkan Israel dan bersumpah akan memberikan respons yang tegas.

Pembunuhan Nasrallah, sekutu utama Iran, dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut diikuti oleh kecaman keras dari para pemimpin tertinggi Iran.

Belum diketahui apakah rudal yang ditembakkan ke Israel mengenai sasarannya dan apakah ada korban atau kerusakan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya