Ada Lowongan Magang Buat Mahasiswa di Proyek Rusun, Minat?

Kementerian PUPR bekerjasama dengan Kemendikbudristek melaksanakan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kampus Merdeka untuk mahasiswa.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 08 Nov 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2022, 21:00 WIB
Rumah susun (rusun) bagi santri di lingkungan Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah. (Dok. Kementerian PUPR)
Rumah susun (rusun) bagi santri di lingkungan Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah. (Dok. Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerjasama dengan Kemendikbudristek melaksanakan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kampus Merdeka untuk mahasiswa.

Program MSIB merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka guna memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapat kesempatan magang, sekaligus pembelajaran di dunia kerja agar memiliki kompetensi sesuai kebutuhan dunia kerja saat ini.

"Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR menyambut baik program tersebut, dalam rangka meningkatkan kualitas SDM bangsa Indonesia agar lebih berkompeten, berdaya saing dan siap terjun di dunia kerja," ujar Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Perumahan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Edward Abdurrahman dalam keterangan tertulis, Selasa (8/11/2022).

Menurut Edward, adanya mahasiswa yang magang pada sejumlah proyek pembangunan infrastruktur dan perumahan akan menciptakan ruang belajar yang inovatif, baik bagi mahasiswa maupun Kementerian PUPR.

Apalagi, ia menambahkan, pendidikan tinggi bagi mahasiswa merupakan bagian dari sarana pembelajaran untuk mempersiapkan para generasi muda memasuki dunia kerja, guna menghasilkan lulusan yang berkompeten.

"Kami mengusung sejumlah program untuk menyediakan lokasi pembangunan rusun yang diperuntukan bagi mahasiswa perguruan tinggi dan dalam program lokasi magang. Kegiatan ini adalah bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan pada program magang tersebut, mahasiswa akan didampingi mentor yang ahli di bidangnya dan pada akhir program mahasiswa akan mendapatkan sertifikat," terangnya.

 

 

Target Penyediaan Rumah

Pembangunan Rumah Susun (Rusun) Tingkat Tinggi di Pasar Jumat DKI Jakarta sudah mencapai 90 persen. (Dok Kementerian PUPR)
Pembangunan Rumah Susun (Rusun) Tingkat Tinggi di Pasar Jumat DKI Jakarta sudah mencapai 90 persen. (Dok Kementerian PUPR)

Lebih lanjut, Edward menjelaskan, kerjasama antara Ditjen Perumahan Kementerian PUPR dan Ditjen Pendidikan Tinggi (DIKTI) ini dilaksanakan guna mendukung pencapaian target penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Program tersebut dapat diterapkan dalam pengembangan rumah umum, seperti pembangunan rumah susun, rumah khusus, dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

Adanya keterlibatan langsung mahasiswa dan akademisi di dalam kegiatan Ditjen Perumahan diharapkan dapat memberikan pandangan, pengetahuan, dan pengalaman baru di proyek pembangunan nasional. Selain itu, juga dapat dimanfaatkan dan diterapkan dalam karier dan riset di masa depan.

"Peran perguruan tinggi juga diharapkan dapat memberikan kontribusi serta inovasi terhadap kegiatan pembangunan di Ditjen Perumahan dalam mendukung Program Sejuta Rumah. Apalagi, banyak juga hasil penelitian bidang perumahan yang implementatif dan dapat diterapkan dalam upaya penyediaan dan pemenuhan kebutuhan rumah layak huni dan terjangkau untuk semua lapisan masyarakat," katanya.

 

Peran Perguruan Tinggi

Rusun Pasar Jumat
Rusun Pasar Jumat berdiri di atas lahan seluas 5.300 meter persegi dan terletak di Komplek Perumahan Kementerian PUPR yang tidak jauh dari stasiun moda transportasi berbasis rel Mass Rapid Transit (MRT) atau Moda Raya Terpadu di Lebak Bulus, Jakarta.

Ke depan, Kementerian PUPR juga berharap peran perguruan tinggi untuk terus menghasilkan inovasi teknologi, penelitian dan SDM yang mumpuni dalam penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bagi pemerintahan dan dunia usaha.

Perguruan tinggi dapat berperan memberikan masukan, check and balance terhadap kebijakan perumahan dan kawasan permukiman pemerintah.

"Pelaksanaan program magang juga akan terus dilakukan oleh Ditjen Perumahan guna memperkecil gap antara ilmu yang dipelajari di perguruan tinggi dengan kompetensi atau keahlian yang diharapkan di dunia kerja," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya