Sentilan Pedas Gus Baha, Beda Kiai Dulu dengan Ustadz Zaman Now

Gus Baha ungkap perbedaan kiai dulu dan kiai atau ustadz zaman now. Tentang motivasi

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jan 2025, 22:30 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2025, 22:30 WIB
Gus Baha (SS: YT. @NgajiGusBaha)
Gus Baha (SS: YT. @NgajiGusBaha)

Liputan6.com, Cilacap - Hingga sampai saat ini, kiai ataupun ustadz merupakan gelar kehormatan bagi seseorang yang tidak diperoleh melalui pendidikan formal.

Julukan ini tergolong alamiah. Sebab masyarakat umum yang melabeli seseorang dengan gelar atau julukan yang mulia ini.

Perihal kiai atau ustadz kiai nyentrik asal kota yang berjuluk The Cola Of Java, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), mengungkapkan perbedaan antara kiai dulu dan sekarang. Termasuk di dalamnya beliau membahas tentang ustadz atau pengajar ilmu agama dahulu dan sekarang.

Menurut Gus Baha, kiai atau ustadz zaman dahulu itu bisa dipastikan orang-orang yang sholeh dan memiliki pengetahuan agama yang luas.

“Ada seorang kiai, seorang ustadz. Kiai dulu itu memang orang sholeh, alim terus jadi kiai,” tuturnya dikutip dari tayangan YouTube Short @MuharulizChannel, Selasa (31/12/2024).

 

Simak Video Pilihan Ini:

Beda Kiai Dulu dan Sekarang

Gus Baha 4
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (SS TikTok)

Lain halnya dengan kiai sekarang, tidak bisa menjamin dua syarat di atas melekat dalam dirinya, yakni orang sholeh sekaligus alim.

Gus Baha lebih lanjut mengungkap keprihatinan yang terjadi terkait kiai atau ustadz zaman now yang tak lagi seperti dulu.

Bahkan dengan sedikit berkelakar, jadi kiaia itu berangkat dari keinginan lalu ia mendaftar. Demikian halnya dengan ustadz, sebab ada gajinya, maka ia berkeinginan untuk menjadi seorang ustadz.

“Kalau Kiai sekarang itu macam-macam. Nganggur, terus ingin jadi kiai, lalu daftar gitu,” terangnya.

“Ada lowongan di yayasan masuk ingin jadi ustadz karena dengar ada gajinya," imbuhnya.

Lain halnya dengan kiai atau ustadz dulu di mana seseorang yang memiliki label kiaia atau ustadz sebab dirinya memang pantas menyandang gelar tersebut.

“Dulu gak ada seperti itu, gak ada. Makanya dulu itu kalau Ustadz, kiai pasti sholeh karena dia ‘alim terus ingin orang lain itu mendapat ilmunya," tegasnya.

Beda Motivasi

Gus Baha 1
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (SS TikTok)

Gus Baha menambahkan bahwa orientasi menjadi kiai atau ustadz saat ini lebih menitikberatkan pada persoalan materi. Jadi tidak mengherankan saat ini banyak kiai atau ustadz, namun mentalnya tidak menunjukkan kepada statusnya yang mulia ini.

“Kalau sekarang enggak, ada Yayasan sehat, guru gajinya sekian, yang ingin jadi ustadz itu daftar karena ada gaji apalagi ada kabar ada gaji, ada mess," ujarnya.

“Wah yang daftar banyak, tapi mentalnya gak Kiai sebetulnya," imbuhnya.

“Ya kalau sampean tanya itu baik gak Gus? Ya setengah baik. Maksudnya setengah baik ya ada baiknya, namanya profesi ngajar itu kan baik tapi setengah saja karena motifnya itu nyari gaji," pungkasnya.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya