Ekonomi Sirkular Bakal Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru hingga 2030

Ekonomi Sirkular dapat mendorong 4,4 juta lapangan kerja baru hingga tahun 2030.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Nov 2022, 18:30 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2022, 18:30 WIB
Skema Ekonomi Sirkular Jadi Strategi Pengelolaan Sampah Plastik
Pekerja menjemur leburan sampah plastik di gudang pengolahan sampah plastik kawasan Bekasi, Rabu (15/9/2021). Riset terbaru Sustainable Waste Indonesia (SWI) mengungkapkan skema ekonomi sirkular sebagai salah satu strategi untuk pengelolaan sampah plastik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Circular economy atau ekonomi sirkular adalah peluang bisnis saat ini, menurut Guru Besar Fakultas Ekodapat mendorong 4,4 juta lapangan kerja baru hingga tahun 2030,nomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, sekaligus mantan Menteri Keuangan RI, Bambang Brodjonegoro. Bambang Brodjonegoro meyakini, melalui cara tersebut, dapat tercipta dapat 4,4 juta lapangan kerja baru hingga tahun 2030.

Bambang Brodjonegoro, yang juga merupakan Chairman Board of Trustee National Center Sustainability Report (NCSR), dalam sambutannya di acara penganugerahan Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2022, yang digelar di Jakarta menuturkan bahwa Transisi ke ekonomi sirkular, akan meningkatkan (produk Domestik Bruto) PDB Indonesia sebesar Rp 593 – 638 triliun atau setara dengan 2,3-2,5 persen PDB pada tahun 2030.

“Kami berharap kedepannya, korporasi dapat menciptakan circular economy karena ini adalah peluang bisnis saat ini. circular economy tidak hanya sekedar program melalui kegiatan CSR atau charity, tetapi menjadi bagian dari model bisnis baru. Hal ini dapat mendorong 4,4 juta lapangan kerja baru hingga tahun 2030," kata dia, dikutip Senin (28/11/2022).

"Transisi ke circular economy akan meningkatkan (produk Domestik Bruto) PDB Indonesia sebesar Rp 593 – 638 triliun atau setara dengan 2,3 – 2,5 persen PDB pada tahun 2030. Dibutuhkan kerjasama yang baik antara pemerintah, perusahaan, masyarakat sipil, lembaga keuangan dan organisasi penelitian," ujarnya.

Ekonomi sirkular merupakan pendekatan sistem ekonomi melingkar, dengan memaksimalkan kegunaan dan nilai tambah dari suatu bahan mentah, komponen, dan produk, sehingga mampu mereduksi jumlah bahan sisa yang tidak digunakan dan dibuang ke tempat pembuangan akhir.

 

 

ASRRAT 2022

ASRRAT 2022 diselenggarakan oleh National Center Sustainability Report (NCSR) dengan mengangkat tema utama “Pathway to Circular Economy.”

Penghargaan yang telah berjalan selama 18 tahun ini, diikuti oleh 50 perusahaan lintas negara yaitu Indonesia, Filipina, Bangladesh, Australia dan Rusia. Penghargaan ini memiliki 4 peringkat pelaporan yaitu Platinum, Gold, Silver dan Bronze.

Penilaian dilakukan berdasarkan pada tingkat kepatuhan pelaporan keberlanjutan, terhadap standar pelaporan yang ada. ASRRAT 2022 melibatkan tim penilai independen dari 15 universitas di Indonesia dan satu penilai dari University of Essex UK.

Informasi mengenai keberlanjutan tidak hanya tertuang dalam laporan keberlanjutan yang berdiri sendiri, namun juga masuk dalam laporan keuangan tahunan atau annual report perusahaan. Selain itu, standar yang digunakan tidak hanya berdasarkan standar Global Reporting Initiative (GRI), tetapi juga standar dari organisasi lainnya seperti International Financial Reporting Standards (IFRS) Sustainability Disclosure Standard.

 

Pelaporan Keberlanjutan

PT. Kideco Jaya Agung
Chief Finance Officer, Togi Ottoman Bernard, maju ke panggung mewakili PT. Kideco Jaya Agung di panggung penganugerahan Asia Sustainability Reporting Rating 2022 menerima penghargaan. Kideco Jaya Agung sukses memperoleh Gold Rank.

Pada perhelatan tersebut, PT Kideco Jaya Agung (Kideco) anak perusahaan energi terintegrasi papan atas di Indonesia PT Indika Energy Tbk (INDY), berhasil meraih peringkat Gold Rank kategori laporan keberlanjutan.

Chief Finance Officer Kideco, Togi Ottoman Bernard, pada acara tersebut menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus menyempurnakan pelaporan keberlanjutan, untuk disampaikan ke publik. Kata dia, salah satu yang menjadi fokus saat ini, adalah imolementasi dari ESG (Environmetal, Social and Governance) atau lingkungan, sosial dan pemerintahan.

“Penghargaan ini menjadi semangat kami agar terus menyempurnakan pelaporan keberlanjutan yang kami susun untuk pengungkapan kepada publik. Saat ini dunia sedang dihadapkan dengan isu ESG, dan pelaporan ini adalah salah satu basis implementasi ESG kami kepada stakeholders, sejauh mana kami berkontribusi terhadap isu-isu pembangunan berkelanjutan dan melalui pelaporan ini semua dapat dipertanggung jawabkan," ujar Togi Ottoman Bernard.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya