Harga BBM Pertamax Cs Mau Diumumkan Tiap Pekan, Indonesia Kalah Start Malaysia dan Negara ASEAN Lain

Seperti harga BBM di Malaysia dihitung menggunakan Automatic Pricing Mechanism (APM), yang berubah setiap pekan mengikuti harga minyak dunia.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Jan 2023, 15:34 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2023, 15:34 WIB
Harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS). (Dok Pertamina)
Harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS). (Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir ingin pengumuman harga BBM dikeluarkan setiap pekan. Khususnya BBM Pertamax dan jenis BBM non-subsidi lain, yang evaluasi harganya dilakukan secara berkala tiap satu bulan.

Ternyata, usulan itu sudah diimplementasikan lebih dulu di beberapa negara ASEAN, semisal Malaysia, Thailand dan Filipina yang melakukan evaluasi harga BBM setiap 7 hari.

"Bentuk dan mekanisme kebijakan yang diterapkan oleh masing-masing negara menentukan tingkat harga BBM di pengguna akhir," tulis Pengamat Energi Reforminer Institute Komaidi Notonegoro dikutip dari laporan yang dikeluarkannya, Kamis (5/1/2023).

Mengutip informasi data yang dihimpun Reforminer Institute, harga BBM di Malaysia dihitung menggunakan Automatic Pricing Mechanism (APM), yang berubah setiap pekan mengikuti harga minyak dunia.

Negeri Jiran sendiri mengelompokkan BBM ke dalam dua jenis, subsidi dan non-subsidi. Bahan bakar yang mendapat subsidi jenis RON 95 dan Diesel (CN), sementara yang tidak yakni RON 97.

Sedangkan untuk Thailand dan Filipina, kedua negara menerapkan skema subsidi terbatas untuk penjualan BBM. Thailand memberikan subsidi terbatas hanya untuk bahan bakar jenis Solar, lewat mekanisme oil fuel fund, pembebasan pajak, dan pembatasan harga.

Sementara Filipina hanya memberikan subsidi BBM jenis Solar untuk sektor tertentu, meliputi transportasi umum, nelayan, dan pertanian. Subsidi BBM di sana dilakukan melalui program pantawid pasada, yang mengenakan pajak lebih rendah untuk Solar.

Beda halnya dengan Singapura dan Vietnam, yang melakukan evaluasi harga setiap 10 hari. Penetapan harga jual BBM di Negeri Singa dilakukan setiap 10 hari, meskipun Pemerintah Singapura tidak memberlakukan kebijakan subsidi BBM.

Harga BBM di sana ditentukan sesuai mekanisme pasar. Sehingga pajak dan retribusi dalam komponen harga BBM Singapura relatif tinggi dibanding negara ASEAN lainnya.

Beda halnya dengan Vietnam, yang pemerintahnya memberikan subsidi terbatas saat kondisi sosial dan ekonomi di negara dinilai darurat. Subsidi darurat tersebut berlaku untuk BBM jenis RON 92, RON 95, dan Solar.

Secara kesiapan dana, Pemerintah Vietnam menggunakan dana stabilisasi untuk memberikan subsidi/kompensasi BBM.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tengok Beda Kucuran Subsidi BBM Indonesia dengan Negara ASEAN Lain

Pertamax Turun Harga di Awal Tahun
Sejumlah pengendara motor antre mengisi BBM di SPBU di Jakarta, Selasa (3/1/2023).Selain menurunkan harga Pertamax, pemerintah juga menurunkan harga Pertamax Turbo (RON 98) yang turun harga dari Rp15.200 per liter menjadi Rp14.180 per liter sejak penyesuaian harga terakhir. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pengamat energi sekaligus Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro, menilai harga BBM antar negara pada dasarnya tidak dapat dibandingkan secara langsung.

Hal tersebut karena profil pasar BBM pada masing-masing negara tidak sama. Selain itu, bentuk kebijakan harga BBM pada masing-masing negara termasuk enam negara di ASEAN tidak sama.

"ReforMiner menemukan jenis BBM yang dijual di enam negara di ASEAN cukup beragam. Level RON BBM yang dijual pada masing-masing negara tercatat tidak sama. Jenis BBM, baik bensin maupun solar yang dijual di Indonesia tercatat sebagai yang paling banyak jika dibandingkan dengan lima negara yang lainnya," jelas dia, Kamis (5/1/2022)

Jenis BBM yang mendominasi pasar BBM di sejumlah negara ASEAN berbeda. Meskipun berbeda, terdapat pola yang relatif sama bahwa jenis BBM yang mendominasi pasar BBM pada masing-masing negara adalah jenis BBM dengan RON dan CN yang paling rendah.

"Berdasarkan review, bentuk kebijakan harga BBM yang diberlakukan oleh enam negara di ASEAN terbagi menjadi dua tipe, mengacu pada mekanisme pasar atau diintervensi/diberikan subsidi oleh pemerintah," ujarnya.

Singapura tercatat sebagai satu-satunya negara di ASEAN yang tidak memberikan subsidi BBM. Sementara bentuk kebijakan subsidi BBM yang diberlakukan oleh masing-masing negara tercatat tidak sama. Indonesia memberikan subsidi BBM untuk jenis Kerosene dan Solar CN 48.

Sedangkan, Pemerintah Malaysia memberikan subsidi untuk jenis BBM RON 95 dan Solar≥CN 51. Harga BBM Malaysia dihitung menggunakan Automatic Pricing Mechanism (APM), berubah setiap minggu mengikuti rata-rata harga minyak dan besaran subsidi yang telah ditetapkan Pemerintah Malaysia.

Pemerintah Thailand memberikan subsidi terbatas untuk BBM jenis Solar. Subsidi diberikan melalui oil fuel fund, pembebasan pajak, dan pembatasan harga.

 

 

 

 

 


Negara Lainnya

20170105-BBM-Naik-AY1
Papan petunjuk BBM yang berada di SPBU, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemerintah Vietnam hanya akan memberikan subsidi BBM pada saat kondisi sosial dan ekonomi di negaranya dinilai darurat.

Selanjutnya, Pemerintah Filipina hanya memberikan subsidi BBM jenis Solar untuk sektor tertentu yang meliputi sektor transportasi umum, nelayan, dan pertanian.

"ReforMiner menilai, perbedaan bentuk kebijakan, profil pasar BBM, dan jenis BBM yang dijual pada masing-masing negara menegaskan bahwa pada dasarnya memang tidak dapat dilakukan perbandingan harga BBM antar negara secara langsung," katanya.

Perbandingan perbedaan level harga hanya pada besaran nominal tanpa menyertakan penyebabnya, berpotensi dapat menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya