Liputan6.com, Jakarta - Bentrok terjadi di lokasi Smelter PT Gunbuster Nickel Industri (PT GNI), Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah pada pada Sabtu (14/1) waktu setempat.
Insiden bentrok PT GNI itu menewaskan satu orang pekerja asing dan dua pekerja lokal. Dilaporkan juga bahwa terjadi penjarahan di asrama putri TKI serta pembakaran asset perusahaan.
Sejauh ini, kepolisian telah menahan sekitar 70 orang yang diduga terkait dengan aksi anarkis tersebut.
Advertisement
Berikut adalah sederet fakta peristiwa bentrok di fasilitas industri PT GNI di Morowali Utara, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (16/1/2022):
Tewaskan TKA dan pekerja lokal
Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto mengungkapkan, bentrokan di fasilitas industri PT GNI menewaskan satu pekerja asing dan dua pekerja lokal.
"Iya ada korban meninggal 2 orang TKI dan 1 orang TKA. Kemudian ada tiga orang pekerja yang mengalami luka-luka," katanya, dikutip Senin (16/1/2022).
Kronologi kejadian
Kronologi kejadian bermula saat pihak keamanan PT GNI menahan sekitar 500 pekerja untuk memasuki pos 4 pabrik smelter PT GNI untuk menggelar aksi mogok kerja.
Aksi mogok kerja itu sendiri dilakukan karena 7 dari 8 tuntutan para pekerja tak kunjung dipenuhi oleh pihak PT GNI.
"Karena dihalangi masuk sehingga ratusan pekerja itu melempari dan merusak kantor security. Kemudian mereka menerobos masuk di pos 4 lalu menuju ke mes karyawan dan membakar sebuah mes karyawan hingga rata dengan tanah," ungkap Didik Supranoto.
Sempat berupaya ditenangkan
Aparat gabungan TNI-Polri yang berada di lokasi sempat berusaha menenangkan para pekerja. Namun hal tersebut tidak diterima sehingga para pekerja dan aparat gabungan terlibat adu mulut yang berujung pelemparan ke arah petugas, bentrok pun tak terelakkan.
"Aparat gabungan tetap berusaha mengawal mereka," ucapnya.
Kerugian Akibat Bentrok di PT GNI
Akibat kericuhan itu, Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol. Didik Supranoto mengungkapkan ada sebuah mess karyawan terbakar dan kendaraan baik milik karyawan maupun perusahaan dirusak.
Didik juga membenarkan menerima laporan adanya tiga korban jiwa dalam kejadian itu.
Polisi amankan 69 orang yang diduga provokator
Sejauh ini, polisi telah menahan sekitar 69 orang yang diduga provokator dan pelaku perusak fasilitas PT GNI di Morowali Utara.
"Polres Morowali Utara sudah menangkap 69 orang yang diduga provokator maupun pelaku pengrusakan,” kata Didik, Minggu (15/1/2023).
Respon Bupati Morowali Utara
Bupati Morowali Utara (Morut) Delis Julkasson Hehi mengungkapkan sangat menyesalkan insiden kericuhan di fasilitas PT GNI.
"Saya sangat menyesalkan bahkan mengecam keras aksi yang ditengarai dipicu oleh para provokator dari luar yang membawa agenda-agenda lain," kata =Delis Julkasson Hehi usai bertemu Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi di kediaman Kapolda Sulteng di Kota Palu, dikutip dari Antara, Senin (16/1/2023).
Delis pun menyerahkan penanganan hukum sepenuhnya kepada jajaran kepolisian dan aparat keamanan lainnya, serta dapat segera memulihkan situasi keamanan yang selama ini berjalan kondusif agar industri kembali berjalan normal.
Advertisement
Situasi Terkini
Kombes Pol. Didik Supranoto mengatakan, situasi di kawasan perusahaan PT GNI sudah berangsur kondusif.
Kapolda Sulteng, Danrem 132 Tadulako, perwakilan pekerja, dan pihak perusahaan juga langsung menggelar pertemuan di Morowali Utara usai kejadian tersebut.
Bentrokan antarpekerja dan pengrusakan di PT GNI berawal dari aksi mogok pekerja usai tuntutan pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) kepada perusahaan belum terpenuhi, di antaranya pengaktifan kembali pekerja yang sempat diberhentikan, dan pemotongan upah pekerja yang dinilai tidak jelas.
Sementara itu, sengketa antara pekerja dan perusahaan tersebut sedang ditangani oleh Dinas Ketenagakerjaan Morowali Utara dan Provinsi Sulawesi Tengah.
Pada Senin (16/1/2023) hari ini rencananya akan digelar pertemuan di Kota Palu.
Himbau Warga Tak Terpancing
Bupati juga meminta Camat Petasia Timur dan para kepala desa mengumpulkan warganya untuk memberikan pengarahan agar tidak terpancing dengan provokasi yang dilakukan oknum-oknum yang ingin merusak persatuan dan kesatuan serta situasi harmonis yang telah terjalin di masyarakat selama ini.
Sementara itu, Direktur Intelkam Polda Sulteng dan Sekda Morut Musda Guntur yang didampingi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Morut Buharman Lambuli, saat berita ini dibuat, sedang melakukan pertemuan dengan manajemen PT. GNI untuk membahas berbagai hal terkait kerusuhan tersebut.
Pertemuan ini dihadiri oleh Kapolres Morut dan Dandim Morowali dan Morowali Utara.
Kasatpol PP Morut Buharman Lambuli mengakui bahwa hingga Minggu siang ini, situasi di sekitar PT GNI cukup kondusif, namun semua pihak masih berjaga-jaga untuk mencegah terulangnya peristiwa sebelumnya.
Advertisement