Mimpi Bahlil: Regulasi Investasi Indonesia Seperti Singapura

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengakui regulasi yang dibuat pemerintah Singapura menjadi idaman para investor.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jan 2023, 18:52 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2023, 18:50 WIB
Menteri Bahlil Bahas Kinerja Kementerian Investasi/BKPM Bersama Komisi VI DPR
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Rabu (14/12/2022). Rapat tersebut membahas kinerja Kementerian Investasi/BKPM dan target investasi sampai Desember 2022. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengakui regulasi yang dibuat pemerintah Singapura menjadi idaman para investor. Tak heran meski secara luas wilayah lebih kecil, namun Singapura menjadi negara hub bagi para pengusaha. 

“Memang harus jujur, di Singapura ini sudah jadi hub dan regulasinya sangat bagus,” kata Bahlil di kantor Kementerian Investasi, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2023). 

Bahlil menyebut, Singapura menjadi negara pertama di kawasan ASEAN dengan aliran arus modal asing terbesar. Terutama untuk sektor keuangan, Singapura jauh lebih unggul dari Indonesia. 

“Di Singapura ini khusus sektor keuangan cepat sekali,” kata dia. 

Hal ini tercermin dari realisasi investasi yang masuk ke Indonesia selalu diduduki Singapura sebagai negara hub. Tahun 2022, Kementerian Investasi mencatat total realisasi yang masuk mencapai USD13,3 miliar atau setara Rp198,08 triliun. 

“Tapi jujur dalam konteks itu Singapura ini sudah duluan dan kita harus termotivasi bisa belajar sama mereka,” kata dia. 

Untuk itu, Bahlil menyebut, Indonesia ingin mengikuti jejak Singapura. Salah satu upaya yang dilakukan dengan membuat payung hukum Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK). 

“Jadi kita akan buat aturan fleksibel buat menarik minat investor besar bisa masuk ke IKN,” kata dia. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Realisasi Investasi 2022 Capai Rp 1.207 Triliun, Serapan Tenaga Kerja 1,30 Juta Orang

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan IV Tahun 2022.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan IV Tahun 2022.

Kinerja Menteri Investasi/kepala BKPM Bahlil Lahadalia patut diacungi jempol. Alasannya, target investasi sepanjang 2022 bisa dicapai bahkan terlampaui di tengah berbagai tantangan yang menghadang. 

Dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan IV Tahun 2022  yang berlangsung di Kementerian Investasi, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2023), Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa realisasi investasi sepanjang 2022 mencapai Rp 1.207,2 triliun. 

Angka tersebut tumbuh 34,0 persen (yoy) jika dibandingkan periode tahun sebelumnya. Selain itu, capaian tersebut juga telah melampaui target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi)yakni Rp 1.200 triliun.

“Target investasi kita tahun ini alhamdulillah mencapai target sebesar Rp 1.207,2 triliun,” kata Bahlil.

Tercapainya target investasi tersebut telah menghasilkan penyerapan tenaga kerja hingga 1.305.001 orang. “Ini di luar sektor UMKM, hulu migas dan di luar sektor keuangan,” sambungnya.

 


Sumber Investasi

Menteri Bahlil Bahas Kinerja Kementerian Investasi/BKPM Bersama Komisi VI DPR
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Rabu (14/12/2022). Rapat tersebut membahas kinerja Kementerian Investasi/BKPM dan target investasi sampai Desember 2022. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dilihat dari sisi sumber investasi, mayoritas berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak Rp654,4 triliun atau 54,2 persen. Angka ini mengalami pertumbuhan 44,2 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Investasi yang berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp552,8 triliun atau 45,8 persen. Investasi dari dalam negeri ini mengalami pertumbuhan 23,6 persen jika dibandingkan tahun 2021.

Sementara itu, dilihat dari sebaran realisasinya, investasi di luar Pulau Jawa semakin mendominasi. Kementerian Investasi mencatat realisasi investasi di Pulau Jawa sebesar Rp636,3 triliun atau 52,7 persen, meningkat hingga 35,9 persen.

Sedangkan investasi yang masuk di Pulau Jawa sebesar Rp570,9 triliun atau 47,3 persen. Mengalami peningkatan 31,9 persen jika dibandingkan tahun lalu.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya