Pembangunan IKN Nusantara Mampu Dongkrak Pendapatan UMKM, Ini Buktinya

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono memastikan pembangunan Nusantara akan terus berjalan dengan baik sesuai dengan rencana sehingga dampak ekonomi kian terasa dan besar.

oleh Arief Rahman H diperbarui 20 Feb 2023, 13:30 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2023, 13:30 WIB
bambang
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan wilayah Ibu Kota Negara Nusantara atau IKN Nusantara digadang menjadi motor penggerak ekonomi disemua sektor termasuk UMKM. Peningkatan ekonomi menjadi salah satu tujuan yang bakal dikejar di wilayah Nusantara ini.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menegaskan, pemerataan ekonomi menjadi satu alasan pasti ibu kota pindah ke Kalimantan Timur. Bahkan, sejak pembangunan tahap awal, sudah ada beberapa dampak positif yang dirasakan oleh pedagang sekitaran IKN Nusantara.

"Memang ini yang kami inginkan, bukti nyata bahwa pembangunan Nusantara membawa dampak positif secara ekonomi dan dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar,” kata Bambang dalam keterangannya, Senin (20/2/2023).

Bambang memastikan pembangunan Nusantara akan terus berjalan dengan baik sesuai dengan rencana sehingga dampak ekonomi kian terasa dan besar. Tidak hanya untuk masyarakat sekitar Nusantara, tapi juga Kalimantan dan Indonesia.

“Selaras dengan tujuan Nusantara yakni untuk pemerataan ekonomi dan menjadikan Indonesia masuk ke dalam high income countries,” jelas Bambang.

Peningkatan pendapatan nyatanya dirasakan oleh pedagang bakso Solo 'Lek No' di jalan raya Sepaku, arah dari Balikpapan menuju Nusantara. Menurut Kasno, sejak pembangunan Nusantara dimulai usahanya mengalami kenaikan omzet.

“Sebelum ada pembangunan IKN, dalam satu hari saya menjual 100 hingga 150 mangkok, sekarang dalam satu hari saya bisa menjual 300 mangkok, bahkan lebih,” kata Kasno, pria asal Solo.

 

Makin Ramai

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono saat wawancara khusus di Jakarta, Rabu (1/2/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menu Mie Ayam Bakso “Lek No” cukup beragam. Mulai dari Mie Bakso, Mie Ayam Bakso, hingga Mie Ayam Bakso lengkap dengan tetelan. Harga yang dibanderol juga cukup terjangkau, mulai Rp 18 ribu sampai Rp 23 ribu per porsinya. Pelanggan Kasno sekarang pun beragam, dari warga sekitar, pekerja perkebunan, hingga para pejabat daerah dan pusat yang hendak ke Nusantara.

“Pak Bambang (Kepala Otorita IKN) juga beberapa kali mampir makan di sini,” ujar Kasno.

“Alhamdulillah, beberapa bulan terakhir semakin ramai dibandingkan tiga tahun lalu ketika saya pindah ke sini,” ujar Kasno yang membuka warungnya jam 9 pagi hingga 9 malam.

Kasno memberanikan diri membuka warung mie ayam bakso di pinggir Jalan Raya Sepaku agar memperoleh penghasilan yang lebih baik. Sebelum pindah, dia pedagang bakso keliling di kota Balikpapan.

“Saya jualan bakso keliling selama 15 tahun, sampai akhirnya 3 tahun lalu pindah ke sini,” kata Kasno yang mengaku ketika menjadi pedagang bakso keliling bisa menjual 50 hingga 100 mangkuk per hari.

 

Pedagang Lain

Kementerian PUPR telah memulai pembangunan infrastruktur dasar mendukung Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, di Kalimantan Timur. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR telah memulai pembangunan infrastruktur dasar mendukung Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, di Kalimantan Timur. (Dok Kementerian PUPR)

Tak cuma Kasno, pedagang nasi goreng di wilayah Nusantara, Azis juga merasakan hal yang sama. Omzetnya naik dua kali lipat sejak adanya pembangunan di wilayah IKN Nusantara.

“Ya berubah banget, dulunya saya habis 5 kg, sekarang jadi 10 kg, berubah drastis sejak sekitar dua-tiga bulan terakhir, alhamdulillah,” kata pria asal Brebes ini yang mulai berusaha di wilayah Nusantara pada 8 bulan lalu.

“Banyak pekerja yang datang untuk membangun IKN dan mereka membeli nasi goreng saya,” sambungnya.

Baik Azis maupun Kasno sepakat, keduanya berharap pembangunan IKN Nusantara yang berlansung lama ini bisa berjalan dengan lancar. Hingga akhirnya, memberikan dampak ekonomi juga kepada usaha keduanya.

“Semoga lancar, jadi saya bisa tetap jualan di sini dan omzet terus naik,” jelas Aziz.

 

Dukungan Asosiasi

Mengingat potensi pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur sebagai dampak dari pembangunan IKN Nusnatara, asosiasi pedagang pasar pun antusias. Hal ini diungkap Ketua Induk Koperasi Pedagang Pasar (INKOPPAS) Andrian Lame Muhar.

“Kami sangat berharap keberadaan ibu kota baru bisa membuat desentralisasi pemerataan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, khususnya di bidang usaha kecil menengah (UKM) dan koperasi,” ujarnya.

“Dua bidang ini merupakan soko guru ekonomi Indonesia. Penempatan wilayah yang baik dan cermat yang dilakukan pemerintah di daerah timur dan tengah bisa terpantau pemerataan ekonomi dan akan berdampak positif. Dengan adanya project ibu kota negara baru, pemerintah bisa melibatkan koperasi dan UKM untuk ikut serta dalam pembangunannya serta ikut serta dalam menunjang ekonomi di IKN Nusantara," bebernya.

Dia berharap, kedepannya asosiasi dan koperasi pedagang bisa dilibatkan dalam pembangunan IKN Nusantara. Utamanya dalam meningkatkan taraf ekonomi UMKM.

“Bravo IKN, khususnya buat kami induk koperasi pedagang pasar, besar harapan kami, kami dilibatkan dalam pendistribusian pangan ke IKN,” pungkas dia.

Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya