Badan Pangan Nasional Gandeng Hero Tekan Sampah Makanan

Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau NFA bekerja sama dengan Hero Supermarket untuk mendistribusikan pangan yang tak terpakai ke daerah rawan pangan

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 21 Feb 2023, 15:10 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2023, 15:10 WIB
Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau NFA bekerja sama dengan Hero Supermarket untuk mendistribusikan pangan yang tak terpakai ke daerah rawan pangan.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau NFA bekerja sama dengan Hero Supermarket untuk mendistribusikan pangan yang tak terpakai ke daerah rawan pangan. (dok: Arief)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau NFA bekerja sama dengan Hero Supermarket untuk mendistribusikan pangan yang tak terpakai ke daerah rawan pangan. Berbagai jenis pangan ini dipastikan dalam kondisi layak konsumsi.

Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi NFA Nyoto Suwignyo menyampaikan langkah ini jadi solusi untuk menekan angka sampah makanan atau foodwaste di Indonesia. Mengingat ada target menekan 50 persen sampah makanan dari toko ritel dan konsumen di seluruh dunia pada 2030 mendatang.

Keseriusan ini merupakan mandat SDGs oin 12 dan 3 dimana pada 2030 negara di dunia termasuk Indonesia bisa kurangi foodwaste 50 persen dari toko ritel dan konsumen," kata dia dalam peresmian Program Food Rescue di Jakarta Barat, Selasa (21/2/2023).

NFA sendiri mengalokasikan sebanyak 3 truk logistik pangan untuk menyalurkan donasi pangan tersebut. Ditambah dengan 1 food truck sebagai sarana pengolahan makanan.

"Sejak di-launching 20 Desember 2022, pemanfaatan mobil 0logistik pangan telah selamatkan 37,1 ton pangan di Jabodetabek, keberhasilan ini memerlukan sinergi dan kolaborasi dari seluruh sektor," ungkapnya.

Gandeng Asosiasi

Informasi, dalam menekan jumlah sampah makanan ini, NFA telah menggandeng 6 asosiasi. Diantaranya, Hippindo, PHRI, Aprindo, APPBI, APJI, Gappri. Kemudian, menggandeng sejumlah pegiat anti sampah makanan, ada Food Bank Indonesia, Foodcycle Indonesia, serta Surplus Peduli Pangan.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara NFA dengan organisasi-organisasi tadi sejak 9 Desember 2022 lalu.

 

 


Nol Sampah Makanan di 2030

Pada kesempatan yang sama Direktur Hero Supermarket Hendy menuturkan upaya kerja sama ini jadi langkah mengejar target yang ditetapkan perusahaan. Salah satunya adalah nol sampah makanan di 2030 mendatang.

"Kami berharap Hero tetap akan menuju zero foodwaste pada 2030, jtu tujuan strategis Hero Supermarket, dimana kita berusaha memberikan kontribusi dalam bidang ketahanan pangan," kata dia.

Langkah lainnya yang sudah dijalankan Hero Supermarket adalah menyediakan kotak donasi makanan. Nantinya, pelanggan Hero Supermarket bisa memberikan makanan yang layak makan untuk didistribusikan ke wilayah yang membutuhkan.

"Beragam inisiasi pencegahan sampah makanan sudah dilajukan Hero selama ini. Selama ini, di toko Hero sudah ada box donasi makanan yang sudah digunakan pelanggan Hero untuk mendonasikan makanan yang tak terpakai untuk disalurkan," urainya.

 


Sampah Makanan

Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) Nyoto Suwignyo. Ia mengatakan stok pangan mencukupi untuk momen Ramadan dan Lebaran 2023.
Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) Nyoto Suwignyo. Ia mengatakan stok pangan mencukupi untuk momen Ramadan dan Lebaran 2023.

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menyoroti fenomena pemborosan pangan akibat menumpuknya jumlah sampah makanan, sebagai persoalan penting yang harus segera diselesaikan.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, secara global sekitar 1,3 miliar ton sampah makanan terbuang setiap tahun. Menurut data the Economist Intelligence Unit, Indonesia merupakan penyumbang sampah makanan terbesar kedua dunia.

Jumlah sampah makanan tersebut memberi dampak besar terhadap ekonomi, berupa produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga mencapai Rp 551 triliun per tahun.

"Menurut kajian Bappenas, food loss and waste di Indonesia tahun 2000-2019 berkisar 23-48 juta ton per tahun, setara dengan 115-184 kg per kapita per tahun," ujar Arief, dikutip Jumat (30/9/2022).

"Yang berarti masing-masing dari kita menyumbang lebih dari satu kwintal sampah pangan per tahun. Hal itu berdampak kepada kerugian ekonomi kurang lebih sebesar Rp 213-551 triliun per tahun," bebernya.

Padahal, Arief menambahkan, potensi food loss and waste tersebut seharusnya dapat disalurkan untuk memberi makan 61-125 juta orang, atau sekitar 29-47 persen populasi Indonesia

"Menurut peta ketahanan dan kerentanan pangan tahun 2021, ada 74 kabupaten/kota yang rentan rawan pangan.Data POU (angka rawan pangan), masih ada 23,1 juta jiwa atau 8,49 persen penduduk indonesia yang mengkonsumsi kalori kurang dari standar minimum untuk hidup sehat dan produktif," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya