Pangkas Impor LPG, Pemerintah Bidik 1 Juta Sambungan Jargas per Tahun

Kementerian ESDM berupaya mengurangi ketergantungan impor Liquified Petroleum Gas (LPG) dengan menargetkan pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga sebanyak 1 juta per tahun.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 28 Feb 2023, 22:40 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2023, 22:40 WIB
Jaringan Gas PGN Merambah Rusunawa Jakarta
Petugas membersihkan area dekat instalasi jaringan gas PGN di Rusunawa Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Menurut pengelola rusun, saat ini tercatat hampir 90 persen penghuni beralih menggunakan Jargas PGN karena lebih hemat biaya. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya mengurangi ketergantungan impor Liquified Petroleum Gas (LPG) dengan menargetkan pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga sebanyak 1 juta per tahun.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan, program pembangunan jaringan gas bumi 1 juta sambungan rumah tangga (SR) telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan dan institusi penjamin keuangan. Sehingga target pembangunan daat ditingkatkan dari 800 ribu SR menjadi 1 juta SR per tahun.

"Ini dibantu support full oleh Kementerian Keuangan dan juga instrumen penjaminan atau institusi penjaminan keuangan atau perusahaan dari Kemenkeu," kata Tutuka, di Jakarta, Selasa (28/2/2022).

Menurut Tutuka, Direktorat Jenderal Migas kementerian ESDM pun telah menetapkan sejumlah wilayah untuk dijadikan pilot project pembangunan jargas di antaranya di Batam dan Palembang, Sumatera Selatan.

"12 kabupaten atau kota kedepannya akan dilaksanakan. Kita sudah pilih kabupaten atau kota tersebut skala yang cukup besar ke depan jargas ini," ucapnya.

Pembangunan jargas termasuk salah satu proyek strategis nasional, hal ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024.

Ini merupakan upaya Pemerintah meningkatkan pemanfaatan gas untuk dalam negeri, mengurangi impor LPG sebesar 603.720 ribu ton per tahun, penghematan subsidi LPG sebesar Rp 297,55 miliar per tahun, serta menghemat pengeluaran energi masyarakat Rp 386 miliar per tahun. Jargas juga bermanfaat mengurangi defisit neraca perdagangan migas mencapai Rp 2,64 triliun per tahun.

 

 

Kebutuhan Gas

Jaringan Gas PGN Merambah Rusunawa Jakarta
Instalasi jaringan gas PGN terpasang di Rusunawa Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Menurut pengelola rusun, saat ini tercatat hampir 90 persen penghuni beralih menggunakan Jargas PGN karena lebih hemat biaya. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Kebutuhan gas untuk jargas relatif kecil di mana 0,1 mmscfd dapat digunakan untuk memenuhi 10.000 SR. Oleh karena itu, Pemerintah terus mendorong pembangunannya agar jumlah masyarakat yang dapat menikmati manfaatnya semakin besar.

Sebagai Subholding Gas Pertamina PT PGN pun ikut berpartisipasi dalam pembangunan jargas dengan investasi internal melalui program Gaskita.

Pembangunan di antaranya dilakukan di Kota Jambi pada 2023. Potensi jargas di Kota Jambi kurang lebih sebanyak 15 ribu Sambungan Rumah (SR).

Selain itu juga di wilayah Yogyakarta dengan target pembangunan 5.900 SR di Kecamatan Gondokusuman, yang tersebar di empat kelurahan.Sedangkan di Kecamatan Depok, Kabupaten.

Sleman, PGN berencana membangun sekitar 7 ribu SR. Jumlah ini lebih banyak dari rencana awal ketika dilakukan penandatanganan kerjasama pembangunan jargas antara PGN SOR III dengan Pemerintah Kabupaten Sleman pada Oktober 2022 lalu.

 

Subholding Gas Pertamina Perluas Jargas di Bintaro, 35.749 Keluarga Gunakaan Energi Bersih

Jaringan Gas PGN Merambah Rusunawa Jakarta
Warga memasak menggunakan jaringan gas PGN rumah tangga di Rusunawa Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga dan industri kecil untuk meningkatkan pemanfaatan gas domestik serta menekan penggunaan LPG. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Subholding Gas Pertamina melalui PT PGAS Solution memperluas pembangunan jaringan gas bumi (jargas) untuk melayani kebutuhan rumah tangga, pelanggan kecil, dan komersial di wilayah Bintaro Tangerang Selatan.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar mengatakan, pembangunan ditargetkan mencapai 35.749 Sambungan Rumah (SR), 203 pelanggan kecil (UMKM), dan 38 komersial.

Guna memudahkan penyaluran gas, akan dibangun pipa dedicated ± 37 KM dari jalur pipa eksisting menuju Kawasan Bintaro secara bertahap. Pembangunan akan dilakukan di Perumahan Villa Melati Mas, Perumahan Graha Raya, dan Perumahan Bintaro Jaya.

“PGN mengharapkan dukungan semua pihak, khususnya pemerintah setempat dan masyarakat setempat untuk keberhasilan jaringan gas. Keberhasilan jargas akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan pelaku usaha," kata Achmad, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (23/4/2023)

Achmad melanjutkan, pembangunan ini juga menjadi tindak lanjut dari kerjasama PGN dengan PT Jaya Real Property Tbk (JRP) untuk pengembangan jargas rumah tangga dan komersial di kawasan Bintaro.

Sejak 2021 hingga tahun 2023 ini, Subholding Gas Pertamina melalui PGN telah melaksanakan pembangunan di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Cilegon sebanyak 138.473 SRT.

“PGN terus berupaya untuk meningkatkan jumlah pemanfaat jargas di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan sekitarnya. Harapannya, penambahan jaringan pipa transmisi, pipa distribusi beserta infrastruktur pendukungnya juga berjalan lancar agar dapat meningkatkan akses gas bumi,” ujar Achmad.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya