Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Patra Niaga, anak usaha PT Pertamina (Persero) yang membidangi penyaluran bahan bakar, memperluas wilayah penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi tepat sasaran. Dalampenyaluran BBM subsidi tepat sasaran ini, masyarakat diminta untuk membeli dengan menggunakan QR Code.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, jumlah pendaftar program BBM subsidi tepat terus meningkat hingga mencapai lebih dari 5 juta kendaraan hingga awal Maret 2023. Dengan peningkatan tersebut, Pertamina memperluas wilayah uji coba per 9 Maret 2023.
Baca Juga
Dia menjelaskan Pertamina Patra Niaga kembali memperluas uji coba transaksi BBM bersubsidi menggunaan QR Code Subsidi Tepat di Kota dan Kabupaten di wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, dan Papua.
Advertisement
“Perluasan wilayah uji coba dilakukan secara bertahap sejak Desember 2022. Untuk awal Maret ini, uji coba penggunaan QR Code untuk transaksi Solar Subsidi diperluas di 141 Kota dan Kabupaten. Sedangkan untuk uji coba penggunaan QR Code transaksi Pertalite diperluas di 19 Kota dan Kabupaten. Bagi yang belum memiliki QR Code juga tetap akan dilayani, dan akan diarahkan untuk mendaftar di website Subsidi Tepat,” ujar Irto dalam keteranganya, Jumat (10/3/2023).
Mencegah Kecurangan BBM Subsidi
Perlu diketahui, program subsidi tepat bertujuan untuk mendata kendaraan yang menggunakan Pertalite dan Solar. Melalui pendataan, diharapkan penyaluran BBM berubsidi dapat lebih termonitor dan mencengah kecurangan atau penyalahgunaan di lapangan. Sehingga BBM bersubsidi tersalurkan bagi masyarakat yang memang berhak.
“Saat ini Pertamina Patra Niaga terus melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai tata cara pendaftaran, serta menguji coba kesiapan verifikasi QR Code. Kami juga terus memantau perkembangan revisi Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014 yang menjadi regulasi acuan penetapan penyaluran BBM bersubsidi,” kata dia
Lanjutnya pendaftaran subsidi tepat dibuka untuk kendaraan roda empat. Pihaknya juga telah menjalin kerjasama dengan Korlantas Polri terkait sinkronisasi data kendaraan untuk program Subsidi Tepat.
Adapun dokumen yang dibutuhkan untuk mendaftarkan kendaraan ke website Subsidi Tepat KTP, STNK kendaraan, foto kendaraan, alamat email, dan dokumen lain sebagai pendukung. Untuk mendaftarkan kendaraan di program Subsidi Tepat, masyarakat dapat mengakses halaman https://subsiditepat.mypertamina.id/
“Jika masyarakat membutuhkan informasi maupun memiliki kendala, dapat menghubungi Pertamina Call Center 135,” tutupnya
Reporter: Siti Ayu Rachma
Sumber: Merdeka.com
Pendaftar MyPertamina Tembus 5 Juta Kendaraan, 54 Persen Pengguna Pertalite
Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) melaporkan, pendaftar aplikasi MyPertamina untuk mendapat BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar tembus angka 5 juta kendaraan di akhir Februari 2023.
"Masyarakat untuk subsidi tepat sasaran sudah mencapai 5 juta kendaraan. Jadi ini cukup banyak antusiasme masyarakat supaya BBM ini bisa benar-benar tepat sasaran," ujar Irto saat ditemui di tengah acara Economic Outlook 2023 di St Regis Hotel, Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Irto menyampaikan, proses pendaftaran MyPertamina sudah diimplementasikan pada kurang lebih 200 kabupaten/kota. Menurut dia, penggunaannya sudah dirasakan manfaatnya oleh angkutan truk penikmat Solar.
"Bisa dilihat bagaimana berkurang antrian kendaraan, karena mereka benar-benar yang membeli menggunakan QR Code atau yang terdaftar lah yang bisa membeli sesuai kuota dari BPH migas," ungkapnya.
Advertisement
Kendaraan Roda Dua Belum
Sejauh ini, Irto menyebut pendaftaran MyPertamina baru ditujukan untuk mobil atau kendaraan roda empat lebih lain.
"Itu masih kendaraan roda empat, belum ke kendaraan roda dua. Karena roda dua jumlahnya kan cukup banyak ya. Sementara kalau kita lihat secara total konsumsi BBM lebih banyak roda empat ke atas, termasuk roda 6, di atas 6," paparnya.
Mengutip data Pertamina, dari total 5 juta pendaftar di aplikasi MyPertamina, persentase jenis kendaraan Pertalite mencapai 54 persen. Sedangkan kendaraan pengguna Solar subsidi yang didaftarkan mencapai 46 persen.
Dari data tersebut, untuk pengguna Pertalite yang mendaftar 80 persen didominasi oleh pengguna pribadi. Sedangkan untuk Solar komposisinya cukup seimbang, antara pengguna pribadi maupun kendaraan umum.