Liputan6.com, Jakarta - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bersama Kementerian BUMN menggelar InJourney Street Festival di Kawasan Kota Lama Semarang. Festival ini kombinasi antara Edinburgh Fringe Festival berupa penampilan street art, musical performance yang melibatkan berbagai UMKM dan komunitas seni di Kota Semarang.
Dipilihnya Kota Lama Semarang sebagai lokasi kegiatan seni ini tentunya untuk mendorong percepatan pengembangan pariwisata di Kota Lama Semarang yang sedang dalam proses revitalisasi.
Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan, InJourney Street Festival ini merupakan event pertama InJourney di kawasan Kota Lama Semarang yang diselenggarakan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai future outlook Kota Lama Semarang sebagai destinasi pariwisata tempo dulu yang timeless.
Advertisement
“Kita perlu membuka mata masyarakat akan potensi keindahan Kota Lama Semarang. Dengan demikian, nantinya Kota Lama Semarang dapat menjadi tempat legendaris penuh nostalgia dan memberikan inspirasi, cerita serta pengalaman baru yang unik bagi siapapun,” kata Dony dalam keterangan tertulis, Selasa (14/3/2023).
Diakui Dony, Kawasa Kota Lama Semarang memiliki daya tarik luar biasa. Hal ini tak lepas dari penetapan kawasan ini sebagai Kawasan Strategis Sosial dan Budaya yang semakin mengukuhkan Kota Lama Semarang sebagai salah satu pusat atraksi pariwisata terpadu di Jawa Tengah.
“Kota Lama Semarang memiliki keunikan luar biasa dari sisi budaya dan bentuk design bangunannya yang kaya dengan nilai sejarah serta arsitektur bergaya Eropa,” tambah Dony.
37 Bangunan Milik BUMN
Berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Semarang, pengembangan yang Kota Lama Semarang yang sedang dilakukan memiliki kaitan erat dengan upaya untuk menjaga heritage atau warisan budaya yang sangat bernilai dan mengakar kuat di masyarakat.
Lebih lanjut, terdapat 37 bangunan merupakan aset milik BUMN di Kawasan Kota Lama Semarang.
“InJourney mengkoordinasi optimalisasi pemanfaatan aset-aset BUMN Kota Lama Semarang sekaligus mengembangkannya untuk meningkatkan traffic kunjungan di sana. Nantinya pengembangan kawasan Kota Lama Semarang akan meliputi pembangunan pusat perbelanjaan, cafe, hotel, restoran dan lainnya yang terintegrasisehingga menciptakan daya tarik bagi wisatawan,” jelas Dony.
Kawasan Kota Lama Semarang dengan luas 72,3 hektar ini merupakan salah satu magnet pariwisata di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki nilai sejarah bergaya kolonial.
Revitalisasi Kawasan Kota Lama Semarang juga merupakan program yang dicanangkan oleh pemerintah sebagai upaya untuk membangun ekosistem atraksi pariwisata di seputar Jogjakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar).
Advertisement
Revitalisasi Kota Lama Semarang Usung Konsep HYPE
Revitalisasi Kawasan Kota Lama Semarang yang akan dilakukan mengusung konsep “HYPE.” Konsep ini akan mengedepankan Heritage dengan memelihara arsitektur dan nilai sejarah penting yang telah ada.
Youth Rejuvenation yaitu revitalisasi yang juga tetap mengikuti perkembangan zaman dengan konsep berkelanjutan;
Perfect for anyone yaitu menjadi Kota Lama Semarang sebagai pilihan utama untuk berkumpul bersama teman dan keluarga dengan menawarkan ragam fasilitas; dan
Entertainment yaitu menawarkan berbagai konsep hiburan yang beragam untuk menciptakan sebuah atmosfer berbeda dan unik.
“Dalam pengembangan Kawasan Kota Lama Semarang, InJourney bersinergi dengan anak perusahaan yang bergerak di bidang ritel, yakni Sarinah. Selanjutnya, Sarinah akan melakukan penyusunan konsep area komersial termasuk kurasi tenant yang berkualitas yang akan mengisi Kawasan Kota Lama Semarang sesuai dengan tenant mix yang sudah direncanakan,” terang Dony.
Unstoppable Memoir
Sebagai upaya untuk menjaga kelestarian budaya, Sarinah juga menawarkan berbagai strategi untuk pengelolaan Kawasan Kota Lama Semarang yaitu dengan melakukan peremajaan dengan konsep heritage experience yaitu dengan mengangkat kembali sejarah Kota Lama Semarang menjadi unstoppable memoir.
Salah satunya dengan mengubah lorong-lorong pedestrian akan dikembangkan sehingga lebih instagrammable dan menjadi daya tarik pengunjung. Lorong-lorong juga akan diberikan tema seperti lorong seni yang akan menampilkan karya dan pertunjukan seni dari seniman berbakat di Indonesia; Cerita Kota Lama yang akan menjadi showcase sejarah kota lama; dan Jalan Kuliner yang akan diisi dengan street food dari UMKM yang menjadi motor penggerak Kota Lama Semarang.
Diharapkan revitalisasi dan pengembangan Kota Lama Semarang ini menjadi stimulus untuk mendorong pemulihan sektor pariwisata dalam menggerakan roda perekonomian dan menciptakan lapangan kerja baru di Kota Semarang. Selain itu, diharapkan dapat menjadi daya tarik untuk menstimulus target pergerakan wisatawan mancanegara sebanyak 7,4 juta dan pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 1,4 miliar pada tahun 2023.
Advertisement