Liputan6.com, Jakarta Putri Gus Dur, Alissa Wahid, berkicau melalui akun Twitter pribadinya @AlissaWahid mengenai perlakuan tidak menyenangkan yang diterimanya dari petugas Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Alissa Wahid disangka TKI dan kopernya diobrak abrik oleh petugas di bandara.
Juru Bicara Kementerian Keuangan, Yustinus Prastowo pun langsung meminta maaf atas kejadian yang dialami anak Presiden ke-5 RI ini. “Kami minta maaf kalau ada perlakukan yang tidak proper, tentu tidak ada standar pemeriksaan seperti itu,” kata Yustinus Prastowo saat ditemui di Hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Rabu (22/3/2023).
Yustinus Prastowo menjelaskan kejadian yang dialami Alissa hanya dilakukan oleh oknum petugas. Dia tak memungkiri petugas Bea dan Cukai yang bertugas di bandara memang memiliki kewenangan untuk memeriksakan barang milik penumpang.
Advertisement
“Kalaupun membongkar-bongkar koper itu memang kewenangan petugas, dalam rangka memastikan kalau ada yang dicurigai atau secara profiling di luar kewajaran,” tuturnya.
Cuma Oknum
Hal ini pun dilakukan dalam rangka memastikan adanya kecurigaan yang dianggap di luar batas kewajaran. Dia memastikan kejadian tersebut dilakukan oleh oknum belaka.
“Tetapi sekali lagi bea cukai sudah menerapkan best practices, itu pasti bukan karena sistem atau kebijakan, itu individual. Ya selalu ada kan individual yang menyimpang,”katanya.
Dia pun kembali meminta maaf atas pengalaman buruk yang dialami Alissa Wahid. “Tapi apapun itu kami minta maaf kepada Bu Alisa atas kejadian tidak mengenakan,” katanya.
Pras berjanji pihaknya akan terus berbenah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dia pun mengklaim semua layanan sudah semakin baik lantaran kejadian yang dialami Alissa merupakan kejadian di masa lampau.
“Bea Cukai selalu membenahi diri untuk memberikan layanan yg lebih baik dan sekarang sudah jauh lebih baik sebenarnya, itu kan kejadian 2-3 tahun lalu,” pungkasnya.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Alissa Wahid Curhat Disangka TKI dan Koper Diacak-Acak Diduga oleh Petugas Bea Cukai
Lini masa kembali heboh karena tiba-tiba saja salah seorang dari putri Gus Dur, Alissa Wahid, berkicau melalui akun Twitter pribadinya @AlissaWahid mengenai perlakuan tidak menyenangkan yang diterimanya dari petugas Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Petugas mengira Alissa Wahid adalah tenaga kerja wanita (TKW) yang baru pulang kerja dari Taiwan. Hanya saja dalam kicauan itu, Alissa Wahid tidak menyebut dengan jelas apakah petugas yang dimaksud adalah petugas Bea Cukai seperti yang dialami Fatimah Zahratunnisa.
"Maaf nyamber. Suatu ketika saya pulang dari Konperensi di Taiwan. Di Cengkareng, saya diarahkan menuju meja pemeriksaan yang di dalam itu," kicau Alissa Wahid.
Saat berada di dalam, petugas langsung menyodorkan pertanyaan,"Kamu pulang kerja ya di Taiwan? Berapa lama kerja di sana? Bawa apa saja?."
Tanpa mengetahui siapa sosok yang ada di depannya, petugas perempuan lalu meminta Alissa Wahid untuk membuka kopernya. Petugas tersebut juga meminta paspor milik anak ketiga Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Saya : Cuma 3 hari di Taiwan,"
"Petugas : Kerja apa 3 di Taiwan? Kok bawaannya koper gede? Beli apa aja? Emang dibayar berapa?"
"Saya : Konprensi"
"Petugas : Kok kamu bisa belanja & bawa barang banyak? Kamu kerja apa?"
"Ndedes..." tulis Alissa Wahid sebelum melanjutkan kicauannya.
Petugas perempuan tersebut tak berhenti mengintograsi Alissa Wahid. Pertanyaan demi pertanyaan masih saja dilontarkan.
"Petugas : Sering ya ke luar negeri?"
"Saya : Ya. Bisa lihat di paspor, Mbak."
Advertisement
Kejadian Selanjutnya
Sambil membuka-buka paspor milik Alissa Wahid, petugas kembali melontarkan pertanyaan,"Kok sering ke luar. Kerja apa?"
Alissa Wahid pun menjawab,"LSM".
Mendengar jawaban darinya, kata Alissa Wahid, petugas menengok ke arahnya dengan tampang yang agak kecut, lalu mengembalikan paspor milik adik dari Yenny Wahid tersebut sembari berkata,"Silakan".
Alissa Wahid pun membereskan koper yang sudah diaduk-aduk oleh petugas tersebut.
Dalam kicauan berikutnya, Alissa Wahid mengatakan tiap kali mendarat di Cengkareng bareng para TKI dan tidak lagi capai, dia mengaku suka bareng sama pekerja migran Indonesia (PMI) yang cewek-cewek.
"Just in case," kicaunya.
Dia kembali berkicau,"Saya saja yang anytime bisa panggil Paspampres, cukup stres diperlakukan intimidatif gitu. Apalagi Mba-Mba PMI yang enggak pengalaman.".
Respons Warganet
Beragam respons dari warganet bermunculan. Dari jawaban yang diberikan Alissa Wahid kepada salah satu akun, kejadian ini dialaminya kira-kira tahun 2019 atau 2020.
Saat ditanya mengapa dirinya begitu sabar menghadapi perlakuan kurang menyenangkan itu, Alissa Wahid menjawab bahwa awalnya karena pengin tahu sampai batas mana perlakuan petugas terhadap warga.
"Tapi lama-lama sebal, makanya aku jawab LSM," tulis Alissa Wahid.
Masih dari respons yang diberikan Alissa Wahid ke warganet yang bertanya, disebutkan bahwa nada bicara petugas yang memeriksanya benar-benar intimidatif.
"Padahal, saya bukan orang yang kecil hati. Pas hadap-hadapan sama polisi di depan GKI Yasmin saja saya berani adu ngeyel," ujarnya.
Sementara warganet yang lain menjawab,"Dia enggak tahu habis ngacak-ngacak koper anak presiden.".
Advertisement