FIFA Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Pariwisata Ikut Kena Getah

Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) menilai, dibatalkannya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023 akan berpengaruh terhadap aktivitas pariwisata di Indonesia.

oleh Tira Santia diperbarui 30 Mar 2023, 15:40 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2023, 15:40 WIB
9 Potensi Sanksi FIFA untuk Indonesia Usai Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023
Ketua Umum Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Rusmiati menilai, keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023 akan berpengaruh terhadap aktivitas pariwisata di Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Rusmiati menilai, keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023 akan berpengaruh terhadap aktivitas pariwisata di Indonesia.

"Sudah pasti ngaruh, karena bagian dari Sport Tourism dan Event, pegerakan orang yang cukup banyak dari penyelenggaraan event Dunia tersebut, pasti melibatkan banyak orang untuk melakukan aktivitas wisata baik tour, belanja, kuliner, dan lain-lain," kata Rusmiati kepada Liputan6.com, Kamis (30/3/2023).

Menurutnya, ajang Piala Dunia U-20 dinilai menjadi andalan utama event sport tourism yang berpotensi meningkatkan kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

"Jadi, jika terjadi pembatalan ini sangat berdampak negatif pada pencapaian target wisatawan mancanegara juga pergerakan wisatawan nusantara," ujarnya.

Kunjungan Wisatawan

Senada, sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, mengakui meski potensi kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) cukup besar, tapi batalnya event besar seperti Piala Dunia U-20 bisa saja berdampak pada jumlah kedatangan wisman di tahun ini.

Sandiaga Uno mengungkapkan, kinerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di 2023 ini memang dihadapkan pada target yang cukup tinggi. Kunjungan wisman atau turis asing diharapkan dapat mencapai angka 7,4 juta dan wisatawan nusantara (wisnus) mencapai 1,2--1,4 miliar.

Untuk mencapai target tersebut banyak event-event besar di 2023 terkait olahraga yang dapat mendatangkan wisatawan, diantaranya ada FIFA World Cup U-20, di Bali ada World Beach Game, di Jakarta ada FIBA World Cup (Basket Ball).

"Jadi ini yang nanti akan kita gunakan strategi untuk menopang peningkatan jumlah wisatawan mancanegara," ujar Sandi.

Namun, strategi pemerintah meningkatkan wisatawan mancanegara melalui Piala Dunia U-20 kini harus pupus. Lantaran FIFA sudah mengumumkan untuk mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. FIFA pun akan segera mengumumkan tuan rumah baru untuk event kelompok umur ini.

FIFA tak merinci soal apakah bakal ada sanksi atas kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah. Kendati begitu, FIFA menegaskan, meski Piala Dunia U-20 dibatalkan, mereka tetap membantu transformasi sepak bola Indonesia.

Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Erick Thohir: Saya Sudah Berjuang, Kita Harus Tegar

Foto: Wajah Lesu Pemain Timnas Indonesia U-20 Sebelum Ketua PSSI Bertemu Presiden FIFA Bahas Piala Dunia
Ketua PSSI, Erick Thohir, bersama pemain Timnas Indonesia U-20 menonton laga Timnas Indonesia senior melawan Burundi pada pertandingan kedua FIFA Matchday di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Selasa (28/3/2023). Ekspresi lesu dan cemas begitu nampak di wajah pemain Timnas Indonesia U-20 sebelum mimpi buruk itu terjadi. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

FIFA akhirnya mencoret Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Ketua umum PSSI, Erick Thohir pun menyatakan sudah berjuang semaksimal mungkin saat bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu (29/3/2023) untuk memperjuangkan agar penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tetap berjalan di tanah air.

Namun, posisi Indonesia yang menjadi salah satu anggotanya, menurut Erick Thohir harus tunduk pada kewenangan dan keputusan yang diberikan FIFA yang membatalkan ajang sepakbola nomor dua bergengsi itu di Indonesia.

"Saya sudah berjuang maksimal. Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi, dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu," ujar Erick Thohir dari Doha, Qatar, diikutip Kamis (30/3/2023).

Kewenangan FIFA

Ia menambahkan, keputusan yang merupakan kewenangan FIFA sebagai lembaga tertinggi sepak bola dunia dengan 211 anggota dari berbagai belahan dunia, tidak bisa ditolak lagi.

"Indonesia adalah salah satu anggota FIFA, sehingga untuk urusan sepakbola internasional, kita harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan. Meskipun saya tadi sudah menyampaikan segala hal kepada Gianni, apa yang dititipkan Presiden, pecinta sepakbola, anak-anak timnas U-20, dan juga suporter setia sepakbola, tapi karena kita anggotanya dan FIFA menilai situasi saat ini tidak bisa dilanjutkan penyelenggaraannya, maka kita harus tunduk," lanjut Erick.

Meski demikian, dengan ketegaran yang masih dimilikinya, Erick berusaha mengambil hikmah dari prahara berat bagi sepakbola nasional ini.

"Kita harus tegar. Saya minta semua pecinta sepakbola tetap berkepala tegak atas keputusan berat FIFA ini. Sebab saya berpendirian, karena itu, ini saatnya kita harus membuktikan kepada FIFA untuk bekerja lebih keras untuk melakukan transformasi sepak bola, menuju sepak bola bersih dan berprestasi," pungkasnya.

FIFA Coret Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Berikut Keterangan Lengkapnya

Foto: Reaksi Kecewa Para Pemain, Staf Pelatih, dan Official Timnas Indonesia setelah Batal Main di Piala Dunia U-20 2023
Reaksi kecewa sejumlah pemain Timnas Indonesia U-20 setelah FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada Rabu (29/03/2023) malam WIB. (Dok. PSSI)

FIFA memberi kabar super buruk untuk Indonesia usai resmi mencoret dari tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. FIFA tak bisa menerima alasan apapun agar penyelenggaraan World Cup U-20 tetap di Indonesia.

Seperti diketahui, Indonesia sudah berjuang habis-habisan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Namun menjelang drawing atau pengundian grup Piala Dunia U-20 di Bali, muncul banyaknya penolakan.

FIFA pun langsung bereaksi dengan kejadian ini. Pertama, FIFA membatalkan pengundian Piala Dunia U-20 di Bali yang seharusnya digelar pada 31 Maret 2023 ini.

FIFA juga menghapus berita soal lagu Piala Dunia U-20 berjudul Glorious yang dinyanyikan Weird Genius dan 2 penyanyi muda Indonesia. Dua sinyal ini makin menguatkan kegagalan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Meski begitu, Indonesia sempat mendapatkan harapan saat Presiden Jokowi menegaskan Piala Dunia U-20 tidak ada kaitannya dengan berhentinya dukungan Indonesia kepada Palestina. Presiden Jokowi menyatakan agar isu olahraga jangan dicampuradukkan dengan politik. 

Erick Thohir Berangkat ke Doha

Ketua PSSI, Erick Thohir.
Ketua PSSI, Erick Thohir, menggelar pertemuan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu (29/3), untuk memperjuangkan agar Piala Dunia U-20 2023 tetap di Indonesia. Namun, FIFA tetap membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah. 

Erick Thohir akhirnya berangkat ke Doha, Qatar untuk menemui FIFA. Ini merupakan tugas yang diberikan Presiden Jokowi agar mencari solusi soal tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Saya dapat instruksi untuk segera berdiplomasi mencari solusi untuk sepak bola Indonesia. Ini hal yang tidak mudah. Saya akan berusaha semaksimal mungkin," kata Erick Thohir dalam jumpa pers singkat wartawan di sela-sela pertandngan uji coba Timnas Indonesia Vs Burundi di Stadion Patriot, Bekasi, Selasa (28/3).

"Mohon doa untuk kami semua yang memang ditugaskan untuk bisa mendapatkan hasil yang terbaik bagi bangsa dan rakyat Indonesia. Saya harap ada doa dari seluruh masyarakat," lanjutnya.

Erick bersua petinggi FIFA pada Rabu (29/3/2023) dini hari pukul 01.00 WIB di tempat yang dirahasiakan. "Piala Dunia U-20 event FIFA, jadi tentu pasti kita harus mendengar pandangan dari FIFA dan seperti apa konsekuensinya," ucapnya.

"Di situlah mungkin saya baru bisa mulai berdiskusi mencari ruang bagaimana penyelesaian terbaik itu. Jadi saya kalau ditanyai detail, saya belum siap. Nanti kita lihat besok, rencana pertemuan pukul 13.00-17.00," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI tersebut.

Presiden Jokowi memberi pesan ke Erick untuk bekerja sebaik-sebaiknya dan mencari solusi yang terbaik untuk sepak bola indonesia. Nama Indonesia dipertaruhkan jika sampai Piala Dunia U-20 dibatalkan.

Infografis Jalan Panjang dan Persiapan Indonesia Gelar Piala Dunia U-20 2023. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jalan Panjang dan Persiapan Indonesia Gelar Piala Dunia U-20 2023. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya