Pengajuan Tunjangan Insentif Guru Madrasah Bukan PNS Dibuka hingga 7 April 2023, Simak Caranya!

Kementerian Agama tahun ini kembali menyiapkan anggaran untuk tunjangan insentif guru Raudlatul Athfal (RA) dan madrasah bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Total telah dialokasikan anggaran sebesar Rp324 miliar untuk 216.461 guru madrasah bukan PNS di seluruh Indonesia.

oleh Tira Santia diperbarui 01 Apr 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2023, 11:00 WIB
Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani
Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani. Kementerian Agama tahun ini kembali menyiapkan anggaran untuk tunjangan insentif guru Raudlatul Athfal (RA) dan madrasah bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Total telah dialokasikan anggaran sebesar Rp324 miliar untuk 216.461 guru madrasah bukan PNS di seluruh Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Agama tahun ini kembali menyiapkan anggaran untuk tunjangan insentif guru Raudlatul Athfal (RA) dan madrasah bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Total telah dialokasikan anggaran sebesar Rp324 miliar untuk 216.461 guru madrasah bukan PNS di seluruh Indonesia.

“Pengajuan tunjangan insentif guru RA, Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) bukan PNS sudah dibuka hingga 7 April 2023,” terang Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani di Jakarta, Sabtu (1/4/2023).

Menurutnya, pemberian tunjangan fungsional guru bukan PNS ini tertuang dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 1 Tahun 2018. "Tunjangan insentif ini diberikan sebagai apresiasi atas peran para guru, sekaligus memotivasi mereka dalam melaksanakan tugas dan mencapai tujuan belajar," ujar pria yang akrab disapa Kang Dhani ini.

Dikatakan Dhani, kesejahteraan guru terus menjadi perhatian serius pemerintah. Sebab, hal itu merupakan amanat undang-undang. Dhani meminta Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi untuk menyosialisasikan pengajuan tunjangan ini kepada para Kepala Seksi Madrasah/Pendidikan Islam di Kabupaten/Kota dan guru bukan PNS di wilayahnya.

Ajukan Lewat SIMPATIKA

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Zain menambahkan pengajuan tunjangan insentif ini dilakukan melalui akun SIMPATIKA masing-masing guru. Juknis pemberian tunjangan insentif bagi guru RA dan madrasah bukan PNS dapat diakses melalui simpatika.kemenag.go.id .

"Jika semua persyaratan sudah sesuai dan lengkap sebagaimana peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, maka selanjutnya pengajuan tunjangan insentif akan disetujui oleh Kepala Kantor Kemenag kabupaten atau kota. Insya Allah bulan Mei sudah cair," terang Zain, panggilan akrabnya.

Batas waktu persetujuan pengajuan oleh kabupaten/kota, yakni sampai 14 April 2023. Guru yang telah disetujui pengajuannya dinyatakan sebagai kandidat calon penerima tunjangan insentif tahun 2023.

“Mereka nantinya akan menerima tunjangan insentif yang dikirim melalui rekening yang telah dibukakan secara kolektif sebesar Rp250.000 selama 6 bulan,” tandasnya.

Sepanjang 2022, Ganjar Beri Insentif Rp 247,6 Miliar untuk Guru Ngaji dan Madrasah Diniyah

Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo telah memberikan insentif kepada 206.302 guru ngaji dan madrasah diniyah (madin) sepanjang 2022. (Ist)

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo telah memberikan insentif kepada 206.302 guru ngaji dan madrasah diniyah (madin) sepanjang 2022. Adapun, insentif guru ngaji dan madin 2022 dianggarkan sebanyak Rp 247,6 miliar.

Ganjar mengatakan, insentif guru ngaji dan madin tersebut merupakan komitmen Pemprov Jateng untuk mensejahterakan pengajar keagamaan. Sebab itu, Ganjar menyebut pihaknya telah menggenjot penyerapan anggaran untuk menyalurkan insentif ini.

"Akhir tahun kita genjot semuanya. Pokoknya OPD-OPD yang masih merah, belum selesai, sekarang kita genjot. Beberapa hal yang bisa kita kejar, bisa kita kejar. Termasuk eksekusi itu (insentif guru ngaji dan madin)," kata Ganjar di Puri Gedeh, Kota Semarang, Jateng, Kamis (29/12/2022).

Menurut Ganjar, penyerapan anggaran ini tidak sulit dilakukan melalui kerja-kerja dan birokrasi yang profesional. Dalam dua minggu terakhir, pihaknya terus menggenjot penyerapan anggaran dari program-program lain.

"Maka kita kejar ini masih ada beberapa hari. Jadi sudah dua minggu ini setiap hari ngejar itu, serapan anggaran termasuk pendapatan," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan, penyerapan anggaran mesti digenjot sampai akhir tahun 2022. Ganjar menyebut penyerapannya sudah hampir rampung.

"Kita serapannya sudah 80 sekian (persen), tapi pendapatan sudah 97-an. Makanya kita mau coba kejar di waktu-waktu terakhir itu," tandas ganjar.

Jumlah Penerima Terus Bertambah

FOTO: Penerapan Protokol Kesehatan dalam Ujian Penilaian Akhir Semester di Depok
Guru mengawasi murid kelas V saat menjalani ujian Penilaian Akhir Semester (PAS) tahun pelajaran 2020/2021 di Madrasah Ibtidayah (MI) Assu'ada di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Selasa (1/12/2020). Ujian dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan dalam kelas. (merdeka.com/Arie Basuki)

Adapun, Ganjar memberikan sebesar Rp 1,2 juta per tahun kepada guru ngaji dan madin melalui program insentif. Sejak awal bergulirnya program pada 2019, penerima insentif guru ngaji dan madin terus bertambah setiap tahunnya.

Pada 2019, penerima insentif ini sebanyak 171.131 guru ngaji dan madin. Jumlahnya bertambah pada 2020 menjadi 204.125, bertambah lagi di 2021 menjadi 205.655, dan terakhir di 2022 kembali bertambah menjadi 206.302 penerima.

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya