Realisasi Investasi Kuartal I 2023 Capai Rp 328,9 Triliun, Luar Jawa Kini Lebih Dominan

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia Melaporkan data realisasi investasi kuartal I-2023 (Periode Januari-Maret) sebesar Rp 328,9 triliun

oleh Tira Santia diperbarui 28 Apr 2023, 15:22 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2023, 14:48 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan IV Tahun 2022.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan IV Tahun 2022.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia Melaporkan data realisasi investasi kuartal I-2023 (Periode Januari-Maret) sebesar Rp 328,9 triliun. Angka realisasi investasi ini tumbuh 16,5 persen dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2022.

"Realisasi di kuartal pertama itu sebesar Rp 328,9 triliun, dimana secara QoQ dibandingkan dengan kuartal IV-2022 itu masih tumbuh 4,5 persen, dan secara year on year tumbuh sebesar 16,5 persen," kata Menteri Investasi Bahlil dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan I-2023, Jumat (28/4/2023).

Realisasi di kuartal I-2023 baru mencapai 23,5 persen dari target realisasi investasi tahun 2023 yaitu sebesar Rp1.400 triliun. Adapun realisasi investasi kuartal I tersebut mampu menyerap tenaga kerja Indonesia (TKI) sebanyak 384.892 orang.

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan pertumbuhan tersebut bersumber dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Di Kuartal I-2023 ini, investasi asing yang masuk ke Indonesia tercatat Rp177,0 triliun atau mencapai 53,8 persen dari target. Angka PMA melampaui Penanaman Modal Dalam Negeri(PMDN) yang hanya Rp151,9 triliun atau 46,2 persen dari capaian investasi periode ini.

"Sekalipun memang PMA lebih banyak bukan berarti PMDN tidak tumbuh, cuman tumbuhnya tidak sebesar PMA secara year on year tapi secara QoQ PMDN tumbuhnya lebih tinggi," ujarnya.

 

Kepercayaan ke Indonesia Masih Baik

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam acara survei nasional Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) tentang "Polarisasi Politik di Indonesia: Mitos atau Fakta" di Hotel Bidakara Jakarta. (Foto: Istimewa).

Bahlil pun optimis, tingkat kepercayaan dunia usaha internasional kepada Indonesia masih tetap baik, bahkan menunjukkan peningkatan sebanyak 20,2 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

”Kami terus mengawal investasi di sektor strategis yang memberikan nilai tambah, seperti hilirisasi sumber daya mineral," ujar Bahlil.

Pada periode kuartal I-2023 ini, realisasi PMA pada sektor manufaktur khususnya industri logam menempati urutan pertama pada kuartal I 2023 ini yaitu sebesar USD 2,9 miliar. Hal tersebut menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah melalui program hilirisasi sumber daya alam telah berdampak positif terhadap capaian kinerja investasi di tahun 2023.

 

Luar Pulau Jawa

Data Pertumbuhan Ekonomi G20 per Kuartal III 2022
Suasana gedung pencakar langit di Jakarta, Selasa (15/11/2022). Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di antara negara G20. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Adapun sebaran realisasi investasi di Luar Pulau Jawa pada kuartal I-2023 masih terus mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp172,9 triliun atau 52,6 persen dari total capaian realisasi investasi. Angka ini meningkat 16,3 persen dari periode yang sama di tahun 2022.

"Alhamdulillah bisa terjaga, saya melihat intuisi saya ke depan investor itu akan lebih banyak memilih di luar Jawa, karena biaya tenaga kerja jauh lebih mudah, infrastruktur semakin baik, arus logistiknya juga semakin baik, dan bahan baku di Luar Pulau Jawa lebih baik," ujarnya.

Untuk realisasi di pulau Jawa sebesar Rp 156 triliun atau 47,4 persen dari target investasi tahun 2023.

Sementara, untuk total realisasi investasi tertinggi di Pulau Jawa masih dipegang oleh provinsi Jawa Barat dengan Rp50,0 triliun, diikuti oleh Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Jawa Timur,Sulawesi Tengah, dan Banten.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya