BNIDirect Layani 102.000 Pelanggan di Kuartal I-2023

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI mencatat pada kuartal I-2023, BNIDirect mencatatkan kinerja positif dengan melayani 102.000 pelanggan atau tumbuh 32,9 persen year on year (YoY).

oleh Tira Santia diperbarui 07 Mei 2023, 19:30 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2023, 19:30 WIB
Gedung BNI (Dok: BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI mencatat pada kuartal I-2023, BNIDirect mencatatkan kinerja positif dengan melayani 102.000 pelanggan atau tumbuh 32,9 persen year on year (YoY). (Dok: BNI)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI mencatat pada kuartal I-2023, BNIDirect mencatatkan kinerja positif dengan melayani 102.000 pelanggan atau tumbuh 32,9 persen year on year (YoY).

Direktur Digital & Integrated Transaction Banking BNI Corina Leyla Karnalies, mengungkapkan, pertumbuhan tersebut turut mendongkrak volume transaksi sebesar 27,3 persen YoY, dengan jumlah transaksi yang juga meningkat 25,3 persen YoY atau mencapai 203 juta transaksi.

"Pertumbuhan terjadi seiring keberhasilan perusahaan dalam menangkap potensi akuisisi nasabah baru dari perubahan perilaku masyarakat dalam kebutuhan mengelola bisnis secara seamless dan borderless," kata Corina, Minggu (7/5/2023).

Pertumbuhan ini juga sejalan dengan upaya maksimalisasi potensi nasabah exisiting untuk mengeksplorasi beragam solusi transaksi Cash Management yang ditawarkan BNI untuk mendukung bisnis nasabah.

Disamping itu, perseroan juga meningkatkan exposure solusi ekosistem bisnis BNI dengan memperluas cakupan bukan hanya kepada nasabah BNI, namun juga value chain nasabah tersebut seperti supplier, distributor, dan merchant potensial.

Lebih lanjut, dengan memperluas cakupan dari bisnis turunan nasabah, Corina berharap tercipta satu kesatuan solusi yang akan menghasilkan bisnis inklusif bagi BNI.

"Kami optimis BNIDirect akan tumbuh pada 2023. Hal tersebut tidak lepas dari potensi transaksi digital banking pada landscape perbankan nasional yang meningkat 28,72 persen YoY pada 2022 dan diproyeksikan untuk terus tumbuh positif pada tahun ini," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Transaksi Digital BNI

Gedung BNI
Gedung BNI (Dok: BNI)

Adapun, transaksi digital BNI khususnya BNIDirect untuk nasabah korporasi terus memperlihatkan pertumbuhan dalam 5 tahun terakhir, di mana pertumbuhan terbesar terjadi pada tahun 2022 yang mencatat pertumbuhan nilai transaksi sebesar 47 persen YoY.

BNI pun berkomitmen menghadirkan lebih banyak program menarik dan produk yang relevan untuk membantu nasabah institusi dalam digitalisasi.

Selain itu, dengan jaringan Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) yang dimiliki, BNI berharap layanan BNIDirect yakni layanan mobile banking untuk pelanggan institusi dapat tumbuh guna mendorong pengembangan bisnis nasabah.

"BNI akan terus mendorong transaksi BNIDirect dengan akuisisi nasabah baru serta mengoptimalkan peningkatan jumlah nasabah existing, yang aktif menggunakan solusi BNIDirect melalui program-program yang inovatif," ujarnya. Demikian, BNI pun akan terus memperdalam ekosistem bisnis nasabah dengan fokus memberikan solusi yang bersifat end-to-end.

“Dalam rangka mengoptimalkan ekosistem bisnis di luar negeri, BNI juga terus mengembangkan BNIDirect KCLN, di mana implementasi sudah dilakukan di Kantor Cabang London. Tentunya juga akan dimulai di berbagai KCLN lainnya, yaitu BNI KCLN New York, Seoul, Tokyo, Singapore dan Hongkong,” tutupnya.


Kinerja BNI di Kuartal I-2023 Positif

Menginjak Usia 73 Tahun Gedung Menara BNI Diresmikan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) kini mencapai usianya yang ke-73 tahun. Sebuah ikon baru diresmikan sabagai salah satu kado istimewa pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) BNI tersebut, yaitu Gedung Menara BNI di kawasan Pejompongan, Jakarta, pada Jumat (5 Juli 2019).

Kinerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI di kuartal I tahun ini menorehkan kondisi positif dan berkelanjutan. Ini antara lain terlihat dari kredit konsolidasi, likuiditas hingga dana pihak ketiga (DPK).

Agenda transformasi yang masih terus berjalan bisa memberikan dampak positif sekaligus membuka berbagai potensi bisnis baru bagi perseroan.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyampaikan, pencapaian pada kuartal I 2023 sejalan dengan visi Perseroan untuk tumbuh secara sehat dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Perseroan terus menjalankan strategi pertumbuhan yang selektif dan terukur agar konsisten menghasilkan pertumbuhan kinerja yang berkualitas. “Kami bersyukur kinerja kuartal I 2023 ini dapat diawali dengan baik yang tentunya akan membuat kami semakin optimis untuk membukukan kinerja yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya,” kata dia, Selasa (18/4/2023).

Di kuartal I 2023, kredit konsolidasi BNI tumbuh 7,2% secara tahunan (year-on-year/YoY) atau mencapai Rp 634,3 triliun. Perseroan secara konsisten melanjutkan strategi tumbuh pada segmen-segmen prioritas, yaitu kepada debitur top tier mulai dari segmen korporasi dan turunan bisnisnya yang masuk dalam sektor industri prospektif, hingga segmen konsumer, dengan tetap mengedepankan asas prudential.

Dari sisi likuiditas, Perseroan membukukan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,4% YoY atau mencapai Rp743,7 triliun. Strategi pertumbuhan DPK difokuskan pada CASA khususnya CASA transaksional yang kuat melalui penyediaan solusi keuangan dan transaksi yang komprehensif serta peningkatan kemampuan transaksional terutama pada aplikasi mobile banking dan BNI Direct.

 


Giro dan Tabungan

nilai rupiah melemah terhadap dollar
Pegawai menata mata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.616 per dolar AS pada Kamis (5/1) sore ini. Mata uang Garuda melemah 34 poin atau minus 0,22 persen dari perdagangan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

CASA Perseroan, yaitu giro dan tabungan tumbuh 6,9% YoY dengan rasio CASA mencapai 69%. Pertumbuhan kredit dan CASA tersebut membuat Perseroan mampu mengelola Net Interest Margin (NIM) terjaga pada level 4,7%. Perseroan membukukan laba bersih kuartal I sebesar Rp 5,2 triliun atau tumbuh 31,8% YoY.

Hal ini berdampak positif pada rasio profitabilitas yang tercermin dari rasio Return on Average Equity (ROAE) yang meningkat dari 14,3% di kuartal I 2022 menjadi 15,5% di kuartal I 2023, sekaligus pre-tax Return on Asset (ROA) yang juga meningkat dari 2,3% menjadi 2,7%.

Adi Sulistyowati, yang akrab disapa Susi menjelaskan untuk mencapai target bisnis tahun 2023, Perseroan telah menetapkan tujuh kebijakan strategis. Pertama, BNI mengembangkan solusi transaksi & ekosistem dalam memenuhi kebutuhan nasabah.

Kedua, mengembangkan infrastruktur teknologi serta inovasi digital melalui data driven berbasis analytics, customer experience, dan perluasan partnership. Ketiga, BNI fokus pada peningkatan CASA dan Fee Based Income (FBI) yang sustain.

Keempat, BNI meningkatkan ekspansi bisnis pada corporate top tier serta sektor prioritas, value chain, dan cross selling dengan mengutamakan budaya risiko.

Kelima, Perseroan melanjutkan Transformasi Human Capital, Culture, dan Operasional sehingga lebih agile dan lean dalam mendukung bisnis. Keenam, perseroan memperkuat jaringan bisnis Internasional dalam mendukung penetrasi pasar global. Ketujuh, BNI juga mengoptimalisasi sinergi BNI Grup dalam memperkuat posisi Perusahaan Anak.

“Dengan berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis tersebut, tentunya kami optimis akan dapat mencapai target bisnis kami di tahun 2023,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya