5 Negara Punya Harta Karun Uranium Terbesar di Jagat Raya, Kazakhstan Urutan Teratas

World Nuclear Association (WNA) mengungkapkan bahwa, pada 2022 lalu uranium yang ditambang hanya mencakup 74 persen dari permintaan global, dan sisanya ditutupi oleh sumber sekunder.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 24 Mei 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2023, 11:00 WIB
Pabrik Uranium Church Rock
Produksi uranium global dari tambang meningkat sebesar 2,3 persen pada tahun 2022 menjadi 48.888 ton. Tambang dan pabrik uranium United Nuclear di dalam Navajo Nation di Church Rock, New Mexico. (Public Domain)

Liputan6.com, Jakarta - Produksi uranium global dari tambang meningkat sebesar 2,3 persen pada tahun 2022 menjadi 48.888 ton.

Besaran produksi uranium ini naik dibandingkan tahun 2021 sebesar 47.808 ton.

Melansir laman Kitco, Rabu (14/5/2023) Kazakhstan menjadi negara penghasil uranium terbesar pada tahun 2022, diikuti oleh Kanada dan Namibia.

World Nuclear Association (WNA) mengungkapkan bahwa, pada 2022 lalu uranium yang ditambang hanya mencakup 74 persen dari permintaan global, dan sisanya ditutupi oleh sumber sekunder.

Pada tahun 2022, Kazakhstan menghasilkan bagian terbesar uranium dari tambang atau sebesar 43 persen dari pasokan dunia, diikuti Kanada 15 persen dan Namibia 11 persen.

Laporan WNA juga membeberkan, teknologi penambangan in situ leach (ISL, juga disebut pemulihan in situ, ISR) terus meningkatkan pangsanya di antara metode penambangan uranium lainnya, terutama karena penggunaannya yang meluas di Kazakhstan, dan pada tahun 2022 menyumbang 56 persen dari produksi global.

Berikut adalah 5 negara penghasil uranium terbesar di dunia:

Kazakhstan

Produksi tambang sebesar 21.227 tU pada tahun 2022, menjadikan Kazakhstan sebagai negara penghasil uranium terbesar di dunia.

Namun, produksi tambang Kazakhstan di tahun 2022 masih 2,7 persen lebih sedikit dibandingkan dengan produksi negara tersebut sebesar 21.819 tU pada tahun 2021.

Kanada

Kanada telah menjadi produsen uranium terbesar di dunia selama bertahun-tahun, terhitung sekitar 22 persen dari produksi dunia.

Tetapi pada tahun 2009, posisi itu diambil alih oleh Kazakhstan.

Kanada pada 2022 lalu menempati peringkat kedua dan menghasilkan 7.351 ton uranium, atau 56,6 persen lebih besar dibandingkan tahun 2021 (4.693 ton).

Peningkatan produksi uranium di Kanada terutama disebabkan oleh dimulainya kembali produksi di tambang Cigar Lake di Saskatchewan setelah pembatasan terkait COVID-19 dicabut pada Juli 2021.

Setelah berhenti sementara untuk perawatan dan pemeliharaan sejak 2018, pada 9 Februari 2022 Cameco mengumumkan rencana untuk kembali berproduksi secara bertahap dari operasi McArthur River/Key Lake, yang dicapai pada 9 November 2022.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


3. Namibia

Uranium
Uranium. Dok: ubergizmo.com

Namibia kehilangan satu posisi dan menduduki posisi ketiga sebagai negara penghasil uranium terbesar dunia pada tahun 2022.

Negara ini menghasilkan 5.613 ton uranium pada tahun 2022, atau 2,4 persen lebih rendah daripada tahun 2021 (5.753 ton).

Perusahaan China telah menguasai dua tambang penghasil uranium di Namibia, Husab dan Rössing.

Australia

Negeri Kangguru berada di urutan keempat sebagai negara penghasil uranium terbesar dunia, dengan 4.087 ton uranium yang diproduksi pada tahun 2022, 2,5 persen lebih rendah dari tahun 2021 (4.192 ton).

Produksi uranium berhenti di tambang Ranger Rio Tinto pada Januari 2021. Namun, sumber daya uranium Australia yang diketahui adalah yang terbesar di dunia, karena hampir sepertiga dari total dunia.


5. Uzbekistan

Penambangan
Ilustrasi Penambangan Credit: pexels.com/Dominik

Uzbekistan memasuki urutan kelima sebagai sebagai negara penghasil uranium terbesar dunia.

Negara Asia Tengah yang kaya sumber daya ini menghasilkan 3.300 ton uranium pada tahun 2022, yang merupakan penurunan sebesar 6,3 persendibandingkan tahun 2021 (3.520 ton).

Namun, Uzbekistan tidak memproses uranium secara lokal dan mengekspor seluruh stok produksinya ke negara lain.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya