Harus Tahu, 3 Pemikiran Banyak Orang Saat Ingin Sukses Ini Ternyata Salah

Sukses adalah sebuah konsep yang sering disalahpahami, tambah Fine, dengan banyak orang menganggap itu hanya tentang “uang, kendali, dan kekuasaan”.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 29 Jun 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2023, 06:00 WIB
Ilustrasi Kunci Sukses menjadi Kaya
Ilustrasi kunci sukses menjadi kaya. (Gambar oleh Shahid Abdullah dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Selain uang, kendali, hingga kekuasaan, ada beberapa hal yang terkadang seseorang keliru mengartikan sebuah kesuksesan. Seperti kisah Alexandra Fine yang menjadi CEO dari bisnis bernilai jutaan dolar, tapi dirinya tidak merasa sukses.

Fine meluncurkan merek kesehatan seksual Dame pada 2014, saat dia berusia 26 tahun. Dia dan salah satu pendirinya Janet Lieberman, seorang insinyur mesin lulusan MIT, ingin merancang vibrator yang dapat membantu menjembatani “kesenjangan”.

Sementara itu, Fine tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang pengusaha. Kemudian dia punya keinginan untuk menghabiskan kariernya membahas tentang seks.

Dia akhirnya mengejar gelar master psikologi klinis dari Universitas Columbia pada 2011 dan bercita-cita menjadi seorang terapis seks.

Namun, di usia sekarang yang menginjak 35 tahun, dia mengatakan tidak puas dengan pencapaiannya. “Saya benar-benar tidak merasa sukses,” katanya. “Saya selalu berpikir saya bisa melakukan lebih banyak atau melakukan hal-hal tertentu dengan lebih baik.”

Sukses adalah sebuah konsep yang sering disalahpahami, tambah Fine, dengan banyak orang menganggap itu hanya tentang “uang, kendali, dan kekuasaan”.

Dalam kariernya selama satu dekade sebagai pengusaha dan sekarang CEO, Fine telah menemukan bahwa keyakinan tertentu tentang kesuksesan tidak hanya salah, tetapi juga dapat merusak karier dan harga diri.

Berikut adalah tiga mitos terbesar tentang kesuksesan yang menurut Fine harus Anda abaikan seperti melansir CNBC, Rabu (28/6/2023).

1. Orang-orang sukses bekerja berjam-jam

Pelatih eksekutif dan jutawan selalu berbicara tentang cara yang dapat dikendalikan mengenai jumlah waktu yang Anda habiskan untuk pekerjaan. Jika Anda menyisihkan waktu dua kali lipat, kemungkinan besar akan berhasil karena telah bekerja dua kali.

“Logikanya, argumen itu masuk akal, tapi itu belum pernah saya alami,” tutur Fine.

Niat, fokus, dan sikap akan selalu berdampak lebih besar pada kesuksesan dari pada lamanya waktu Anda kerja.

 

 

2. Orang sukses bangun sebelum jam 6 pagi

Ilustrasi bangun tidur
Memulai hari dengan cara yang benar mampu membuat mood bagus seharian, begitu juga sebaliknya. Lalu, apa aja yang perlu dilakukan setiap pagi?

Siapa pun yang mengemukakan ungkapan, ‘burung awal mendapat cacing,’ salah besar, menurut pendapat Fine.

Fine suka membaca tentang kebiasaan orang-orang sukses dan satu hal yang selalu membuatnya takjub adalah keragaman tanggapan. Gambaran kesuksesan yang dominan adalah CEO teknologi yang bangun sebelum jam 6 pagi untuk bermeditasi dan berlari sejauh satu mil. Akan tetapi, jika Anda membaca tentang rutinitas para profesional ulung lainnya, seperti artis, musisi, dan pekerja kreatif lainnya, banyak dari mereka mengatakan bahwa mereka tertidur.

Atau, mereka melakukan pekerjaan terbaik di luar jadwal 9-to-5 tradisional, dan sebagai hasilnya akan bangun nanti. Terkadang, sukses berarti tidak melakukan satu hal pun sampai jam 1 siang, jika saat itulah otak Anda paling waspada.

 

3. Orang sukses hanya butuh satu terobosan

Ilustrasi sukses
Ilustrasi sukses. (Image by creativeart on Freepik)

 

“Kebanyakan orang berpikir bahwa menjadi pengusaha adalah soal memiliki satu ide besar. Untuk memulai sesuatu yang baru, Anda harus memiliki ide yang bagus, tetapi yang jauh lebih penting adalah seberapa besar ide tersebut dapat diskalakan, bagaimana Anda memasarkannya, dan apa rencana cadangan Anda jika hal-hal tidak berhasil.

Anda akan menghasilkan lebih banyak uang jika berpikir lebih dari sekadar memiliki satu ide bagus. Fine tidak akan menutup-nutupinya, menjadi wirausahawan bisa sangat berpasir, dan sangat intens. Ada yang tertinggi dan terendah.

Namun, Fine pikir semua orang harus coba menjadi pengusaha setidaknya sekali dalam karier karena Anda belajar banyak.

Bahkan jika menyadari itu bukan passion Anda, hal tersebut masih bisa menjadi pengalaman yang indah dan bermanfaat untuk mengetahui apa yang tidak Anda inginkan dari bisnis Anda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya