Jelang Fourth of July, Warga AS Justru Dalam Bahaya

Hampir 90 juta orang di Amerika Serikat (AS) menghadapi ancaman badai ekstrem pada Senin (3/7) jelang liburan Hari Kemerdekaan AS atau Fourth of July.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Jul 2023, 11:45 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2023, 11:45 WIB
Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AFP Photo)
Hampir 90 juta orang di Amerika Serikat (AS) menghadapi ancaman badai ekstrem pada Senin (3/7) jelang liburan Hari Kemerdekaan AS atau Fourth of July. (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta Hampir 90 juta orang di Amerika Serikat (AS) menghadapi ancaman badai ekstrem pada Senin (3/7) jelang liburan Hari Kemerdekaan AS atau Fourth of July, dengan potensi embusan angin yang merusak, pemadaman listrik, hujan es besar, dan kemungkinan tornado.

Dikutip dari Antara, Rabu (5/7/2023), badai petir yang kuat hingga ekstrem dan gugusan badai petir berpotensi terjadi di seluruh Mid-Atlantic Region dan sebagian Dataran Great Plains utara dari Senin hingga Senin malam, menurut Layanan Cuaca Nasional Amerika Serikat.

Kemungkinan badai ekstrem meningkat di wilayah-wilayah tersebut, seperti diperingatkan layanan cuaca itu.

Cuaca ekstrem melanda beberapa wilayah AS selama akhir pekan lalu, menerpa sejumlah negara bagian termasuk Missouri, Ohio, Kentucky, Illinois, dan Iowa.

Cuaca tersebut menyulitkan warga AS yang berencana melakukan perjalanan untuk liburan Hari Kemerdekaan karena banyak penerbangan ditunda atau dibatalkan akibat kondisi cuaca ekstrem.

Selain itu, lebih dari 214.000 rumah dan bisnis di seluruh wilayah timur AS mengalami pemadaman listrik pada Senin pagi waktu setempat, termasuk lebih dari 55.000 di Missouri, menurut Poweroutage.us. 

Perayaan Hari Kemerdekaan ke-247 Amerika Serikat: Mengenang Perjalanan Negara Paman Sam

Diberitakan sebelumnnya, cuaca yang cerah, barbeque bersama keluarga, parade, kembang api yang dipenuhi warna merah, putih, dan biru, semuanya sangat lekat dengan 4th of July -- perayaan hari Kemerdekaan Amerika Serikat.

4th of July dikenal sebagai hari patriotisme dan warga bisa menikmati cuti dari pekerjaan. Lantas, bagaimana Negeri Paman Sam ini bisa menjadikan tanggal 4 Juli sebagai hari peringatan bersejarahnya?

Enam+01:28VIDEO: Israel Serbu Warga Palestina, 8 Nyawa Melayang Menurut Dictionary, pada 4 Juli 1776, Kongres Kontinental Amerika Serikat mengeluarkan Deklarasi Kemerdekaan Amerika yang diratifikasi oleh Ketua Kongres Kontinental.

Deklarasi Kemerdekaan adalah suatu akta dari Kongres Kontinental Kedua yang diadopsi pada 4 Juli 1776 yang menyatakan bahwa 13 Koloni memerdekakan diri dari Britania Raya.

Deklarasi ini, yang sebagian besar ditulis oleh Thomas Jefferson, menjelaskan pembenaran atau justifikasi untuk melepaskan diri, dan merupakan pengembangan dari Resolusi Lee tertanggal 2 Juli yang untuk pertama kalinya menyatakan kemerdekaan AS.

Dalam Deklarasi Kemerdekaan AS, dijelaskan bahwa 13 Koloni tidak lagi di bawah penjajahan Kerajaan Inggris dan berdiri sebagai negara. Deklarasi ini juga mengumumkan pemisahan 13 koloni Inggris Amerika Utara dari Britania Raya.

Isi Deklarasi

Parade Fourth of July untuk merayakan kemerdekaan Amerika Serikat (AS) di Buffalo Gap, Texas, Selasa (4/7/2023). (Ronald W. Erdrich/The Abilene Reporter News-via AP)
Parade Fourth of July untuk merayakan kemerdekaan Amerika Serikat (AS) di Buffalo Gap, Texas, Selasa (4/7/2023). (Ronald W. Erdrich/The Abilene Reporter News-via AP)

Isi Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat juga menjelaskan bahwa semua orang diciptakan sama, memiliki hak-hak yang sama, dan bahwa pemerintah harus didirikan untuk melindungi hak-hak tersebut.

Perayaan Fourth of July biasanya diisi dengan berbagai acara seperti parade, pesta barbeku, piknik di taman, dan pesta kembang api. Dulu, umum pula jika hari kemerdekaan dirayakan dengan membacakan kembali deklarasi secara lantang, diiringi dengan tembakan senapan dan meriam.

Di Amerika Serikat, Fourth of July menjadi hari libur nasional dan dirayakan oleh jutaan warga AS di seluruh dunia.

  

Peringati Fourth of July, Wall Street Libur

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Setelah awal yang lambat hingga 2023, indeks Nasdaq mulai menjanjikan pada semester I 2023. Indeks S&P 500 berada di level tertinggi 52 minggu.

Sedangkan indeks Dow Jones belum berada di kinerja terbaiknya. Indeks S&P 500 melambung 15,9 persen pada paruh pertama terbaik sejak 2019. Indeks Nasdaq melesat 31,7 persen, dan membukukan kinerja terbaik selama semester I sejak 1983. Indeks Dow Jones melejit 3,8 persen.

Adapun bursa saham Amerika Serikat tutup lebih awal pada Senin, 3 Juli 2023, bersamaan dengan pasar obligasi. Sedangkan pasar keuangan termasuk wall street tutup pada Selasa, 4 Juli 2023 untuk memperingati Hari Kemerdekaan atau perayaan fourth of July. Demikian dikutip dari investors.com, Rabu (5/7/2023).

Dikutip dari Yahoo Finance, libur bursa saham adalah libur saat hari kerja yang bukan akhir pekan. Pada akhir pekan, Bursa Efek New York dan Nasdaq tutup. Libur bursa saham ini seiring mengikuti jadwal libur pemerintahan dan termasuk hari libur bursa seperti Hari Kemerdekaan dan Thanksgiving.

Adapun jam operasional regular dua bursa tersebut Senin-Jumat dari jam 09.30 pagi-16.00 sore waktu setempat (ET). Dua bursa tersebut libur saat akhir pekan.

Terkadang, jika hari libur jatuh pada akhir pekan, pasar saham akan tutup pada Jumat sebelum hari libur, seperti yang terjadi pada Jumat Agung dan Paskah. Pada lain waktu, hari libur bursa saham akan terjadi pada Senin, jika Tahun Baru jatuh pada Minggu seperti 2023.

Infografis Amerika Serikat dan China Terancam Perang Dingin? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Amerika Serikat dan China Terancam Perang Dingin? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya