Liputan6.com, Jakarta - PT KAI (Persero) menyebutkan, perkembangan pembangunan LRT Jabodebek sudah mencapai sekitar 96,8 persen sesuai data pekan lalu.
Sementara itu, LRT Jabodebek akan dilakukan soft launching dan uji coba pada 12 Juli 2023. “Terkait persiapan sampai dengan minggu kemarin, sudah tercatat sebanyak 96,8 persen pembangunan ini selesai. Artinya bahwa memang masih ada bagian yang belum terselesaikan antara lain adalah proses trial train ini sendiri,” tutur Manajer Public Relations KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo.
Baca Juga
Akan tetapi, Kuswardojo tidak khawatir seiring proses pembangunan masih menyisakan waktu hingga 11 Juli 2023. Selain itu, masih ada beberapa bagian lain yang belum terselesaikan dari sisi sarana. Hal ini termasuk msih ada dua rangkaian kereta yang posisinya masih ada di bawah PT INKA (Persero) di Madiun. Hal itu baru diserahkan ke Jakarta pada akhir September 2023.
Advertisement
“Berarti memang masih ada bagian-bagian tertentu yang menyebabkan belum 100 persen nantinya pada masa operasi,” ujar dia.
Selain itu, satu trainset nantinya terdiri dari 6 gerbong yang bisa menampung lebih dari 1.000 penumpang duduk maupun berdiri.
"Jadi dalam 1 rangkaian kita memiliki 6 kereta atau 6 gerbong. Kapasitas penumpang 1.308 (orang) dengan kapasitas tempat duduk 174 tempat duduk,"ujar dia, Kamis, 6 Juli 2023.
Di tengah perampungan pembangunan LRT dan persiapan untuk masa uji coba secara komersial mulai 12 Juli 2023. Berikut deretan kelebihan LRT Jabodebek yang dikutip Jumat, (7/7/2023):
Tahan Hujan dan Badai
Pada masa uji coba, sebanyak empat rangkaian kereta (trainset) LRT Jabodebek akan diperasikan per hari.Kuswardojo menjamin, LRT Jabodebek aman melaju kencang di tengah hujan badai. Manajer Public Relations KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo menilai,hal itu sudah terbukti saat pihaknya menjajal LRT Jabodebek dari Stasiun Dukuh Atas ke Stasiun Jatimulya ketika hujan.
“Tentunya kalau kecepatan enggak akan diturunkan. Kecepatan tidak akan berubah karena memang dalam perjalanan ini semua akan diatur by sistem,” ujar Kuswardojo.
Ia menambahkan, artinya jarak dari satu kereta ke kereta lain kecepatannya sudah diatur dengan sistem. “Jadi kalau jadwalnya dia berjalan 30 KM per jam tetap ikuti itu,” ujar dia.
Pengoperasian Tanpa Masinis
KAI menyebutkan, pengoperasian LRT Jabodebek ini dijalankan tanpa bantuan masinis, tetapi tersambung ke dalam sistem CBTC, atau sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi dari pusat kendali operasi.
Saat uji coba dan beroperasi, kecepatan maksimal LRT Jabodebek bisa mencapai hingga 80 KM per jam. Akan tetapi, kecepatan itu tidak akan diterapkan sama pada setiap stasiun.
“Jadi kecepatan operasional itu maksimal 80 KM per jam. Tapi tentunya tidak akan sama dari satu titik ke titik yang lain, karena jarak dari stasiunnya beda-beda. Jadi makin dekat jarak stasiun, pasti kecepatannya tidak akan sama dengan kecepatan maksimal,” kata dia.
Dukuh Atas-Jatimulya Tempuh Waktu 48 Menit
PT KAI (Persero) melakukan uji coba LRT Jabodebek bersama awak media pada Kamis, 6 Juli 2023. Pemberangkatan dimulai dari Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat menuju Stasiun Jatimulya, Kabupaten Bekasi.
Waktu yang ditempuh pada LRT Jabodebek ke Bekasi itu sekitar 48 menit. Kereta berangkat dari Stasiun Dukuh Atas pukul 11.13 WIB, dan tiba di Stasiun Jatimulya pada pukul 12.01 WIB.
Kuswardojo menuturkan, waktu tempuh tersebut sedikit lebih lama dari prediksi sektiar 45 menit. Hal ini lantaran tak seluruh trainset diujicobakan, sehingga menimbulkan jeda waktu antara dua kereta (headway) lebih panjang.
"Jadi hari ini kita melakukan uji coba perjalanan dari mulai Dukuh Atas sampai dengan Jatimulya. Tentunya kalau kita coba hari ini, pastinya untuk waktu perjalanannya akan berbeda. Karena pada hari ini kita tidak full mengoperasikan 27 (trainset)," ujar dia. Kuswardojo saat berada di atas kereta LRT Jabodebek, Kamis, 6 Juli 2023.
"Untuk lintas (LRT Jabodebek Lin Bekasi, Dukuh Atas-Jatimulya) ini kita hanya mengoperasikan 6-8 perjalanan kereta api. Tentunya itu akan menimbulkan headway lebih panjang. Dengan headway lebih panjang ini, dipastikan waktu tempuhnya akan bertambah, tidak akan 45 menit lagi," ia menambahkan.
Advertisement
Dipasok Listrik Berlapis
PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya menjadi pemasok listrik untuk transportasi massal Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. PLN bersama dengan PT Adhi Karya sebagai kontraktor proyek LRT Jabodebek terus melakukan uji coba agar saat dibuka untuk umum bisa berjalan lancar.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan menjelaskan, PLN siap memberikan suplai listrik yang cukup dan andal bagi kendaraan umum berbasis listrik ini.
Kebutuhan daya LRT Jabodebek dengan kontraktor PT Adhi Karya yaitu 47.000 kilo Volt Ampere (kVA) pada sisi tegangan menengah dan 2.167 kVA pada tagangan rendah. Panjang total jaringan kelistrikan yang digelar pada fase ini yaitu 43,5 kilo meter sirkuit (kms).
"LRT dipasok menggunakan listrik berlapis untuk pengoperasian dan stasiunnya," ujar dia dalam keterangan tertulis, Jumat, 7 Juli 2023.
Stasiun yang Dilewati
Berikut daftar stasiun LRT yang nantinya akan dilewati selama masa uji coba hingga operasi komersil nantinya:
Lintas Cibubur
Dukuh Atas,
Setiabudi,
Rasuna Said,
Kuningan,
Pancoran,
Cikoko,
Ciliwung,
Cawang,
TMII,
Kampung Rambutan,
Ciracas,
Harjamukti
Lintas Bekasi
Dukuh Atas,
Setiabudi,
Rasuna Said,
Kuningan,
Pancoran,
Cikoko,
Ciliwung,
Cawang,
Halim,
Jati Bening Baru,
Cikuning 1,
Cikuning 2,
Bekasi Barat,
Jatimulya.
Advertisement