Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan industri manufaktur utamanya di industri otomotif di Indonesia hingga kuartal II-2023 terus mengalami pertumbuhan yang cemerlang.
Hal itu tercermin dari penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional pada Januari-Juni 2023 sebanyak 505.985 unit atau tumbuh 6,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
"Industri manufaktur kita lihat di sektor otomotif penjualan wholesales kendaraan dari pabrikan ke dealer 505.985 unit atau tumbuh 6,5 persen dibandingkan tahun yang lalu," kata Airlangga dalam konferensi pers, Selasa (8/8/2023).
Advertisement
Kemudian, untuk penjualan retail (dealer ke konsumen) mobil nasional tercatat sebanyak 502.536 unit periode Januari-Juni 2023 atau naik 8 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Retail sales penjualan langsung ke konsumen 502.536 unit tumbuh 8 persen," ujarnya.
Disisi lain, terkait ekspor kendaraan roda empat juga meningkat hingga 25 persen atau mencapai 248 ribu unit dibandingkan tahun lalu yang hanya 198 ribu unit yang diekspor.
Pertumbuhan Industri Manufaktur
Menurutnya, pertumbuhan industri manufaktur di sektor otomotif juga berpengaruh positif terhadap ekspor komponen.
"Ekspor komponen meningkat 33 persen yang tahun lalu 60,8 juta menjadi 81,1 juta komponen," ujarnya.
Airlangga menegaskan, pencapaian itu menunjukan bahwa sektor otomotif menjadi salah satu motor penggerak di sektor manufaktur dan tahun ini ditrgetkan bisa mengekspor kendaraan roda empat hingga 500 ribu unit.
"Sehingga secara keseluruhan utilisasi industri meningkat," pungkasnya.
Menko Airlangga Optimis Ekonomi 2023 Tumbuh 5,3% Meski Harga CPO Anjlok
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3 persen di tahun 2023 tercapai. Meskipun, sejumlah harga komoditas unggulan seperti CPO hingga hasil pertambangan terus mengalami penurunan.
"Pertumbuhan (pertumbuhan ekonomi) kita di akhir 2023 tetap ditargetkan 5,3 persen sesuai dengan APBN," ujar Menko Airlangga dalam konferensi pers di Kemenko Perekonomian di Jakarta Pusat, Senin (7/8).
Pun, kata Airlangga, pemerintah telah mengantongi cara untuk mengantisipasi turunnya harga komoditas andalan ekspor Indonesia. Antara lain dengan meningkatkan volume ekspor komoditas.
"Artinya walaupun harga turun volume tidak turun tentu ini sangat membantu pertumbuhan kita ke depan," ungkapnya.
Selain itu, hampir seluruh komponen pengeluaran maupun lapangan usaha tetap mencatatkan petumbuhan positif pada kuartal kedua 2023. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh kuat yakni 5,23 persen year on year (yoy) seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat di masa libur hari raya maupun hari libur lainnya.
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang mencerminkan aktivitas investasi dan realisasi pembangunan infrastruktur Pemerintah juga mengalami peningkatan menjadi 4,63 persen (yoy). Kemudian, konsumsi Pemerintah juga mengalami peningkatan menjadi 10,62 persen (yoy).
Sementara dari sisi lapangan usaha, seluruh sektor tumbuh positif dan ditandai dengan sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh ekspansif mencapai 15,28 persen (yoy) sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat.
Advertisement
Industri Manufaktur
Industri manufaktur atau pengolahan yang masih menjadi kontributor pertumbuhan terbesar dengan ditopang oleh kuatnya permintaan domestik juga tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu dengan share ke PDB mencapai 18,25 persen (yoy).
Pada kuartal kedua 2023, perekonomian secara spasial di seluruh pulau juga tumbuh positif. Pertumbuhan tersebut didominasi oleh Pulau Jawa dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 57,27 persen, sementara seluruh wilayah di luar Pulau Jawa juga bertumbuh dengan didukung kenaikan investasi dan pembangunan industri.
"Pada kuartal ketiga nanti kita masih bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama melalui belanja Pemerintah, khususnya pada Kementerian/Lembaga besar di bidang infrastruktur, padat karya, dan pertanian," urai Menko Airlangga.