Kaleidoskop 2024: Gelaran PON XXI, Prestasi dan Tantangan di Sumatera Utara dan Aceh

Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang berlangsung dari 8 hingga 20 September 2024 di Sumatera Utara dan Aceh telah menjadi sorotan utama dalam dunia olahraga Indonesia. Dengan partisipasi 38 provinsi, PON kali ini tidak hanya mencatatkan prestasi luar biasa tetapi juga menghadapi sejumlah tantangan dalam penyelenggaraannya.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 30 Des 2024, 01:00 WIB
Diterbitkan 30 Des 2024, 01:00 WIB
penutupan PON Aceh-Sumut 2024
Suasana penutupan PON Aceh-Sumut 2024. (Dok KONI Pusat)

Liputan6.com, Jakarta - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang berlangsung dari 8 hingga 20 September 2024 di Sumatera Utara dan Aceh telah menjadi sorotan utama dalam dunia olahraga Indonesia. Dengan partisipasi 38 provinsi, PON kali ini tidak hanya mencatatkan prestasi luar biasa tetapi juga menghadapi sejumlah tantangan dalam penyelenggaraannya. 

Acara ini tidak hanya menandai penyelenggaraan PON pertama yang berlangsung di dua provinsi, tetapi juga menjadi ajang bagi atlet-atlet berbakat untuk menunjukkan kemampuan mereka, termasuk para atlet jebolan Olimpiade Paris 2024.

Provinsi Jawa Barat berhasil meraih gelar juara umum PON 2024 dengan mengumpulkan total 195 medali emas, diikuti oleh DKI Jakarta dengan 184 medali emas dan Jawa Timur dengan 146 medali emas.

Sementara itu, tuan rumah Sumatera Utara berada di posisi keempat dengan 79 medali emas, dan Aceh menempati urutan keenam. Keberhasilan Jawa Barat sebagai juara umum ini melanjutkan dominasi mereka di cabang olahraga tertentu, seperti dayung, yang telah mereka kuasai selama tiga edisi berturut-turut.

 

Banjir Prestasi di PON Aceh-Sumatera Utara

Arung Jeram Dinilai sebagai Cabor dengan Pelaksanaan dan Kesiapan Terbaik di PON 2024
Arung Jeram Dinilai sebagai Cabor dengan Pelaksanaan dan Kesiapan Terbaik (Dok FAJI)

1. Rekor yang Diciptakan

PON XXI mencatatkan pemecahan rekor terbanyak dalam sejarah PON, dengan total 113 rekor yang pecah dari berbagai cabang olahraga. Cabang atletik mendominasi dengan tujuh rekor nasional dan 21 rekor PON. Atlet Nella Agustin dari Sumut menjadi sorotan utama setelah berhasil memecahkan tiga rekor nasional dalam debutnya.

2. Keberhasilan Ekonomi dan Sosial

Selama penyelenggaraan PON, perputaran uang mencapai Rp 8,6 triliun, menunjukkan dampak ekonomi yang signifikan bagi daerah. Hotel-hotel di sekitar lokasi acara terisi penuh, dan sektor pariwisata mengalami lonjakan permintaan. Selain itu, lebih dari 83.000 relawan terlibat dalam acara ini, menjadikannya sebagai salah satu event dengan jumlah relawan terbanyak di dunia olahraga nasional.

Kekurangan PON Aceh-Sumatera Utara

6 Potret Venue PON 2024, Banyak Atlet Mengeluh dengan Kondisinya
Potret Venue PON 2024. (Sumber: X/@garagarabola_)

1. Infrastruktur yang Kurang Memadai

Meskipun banyak aspek positif, penyelenggaraan PON XXI juga diwarnai kritik terhadap infrastruktur yang dianggap tidak layak pakai. Beberapa venue di Sport Center Sumut dilaporkan memiliki masalah serius, termasuk fasilitas yang tidak memadai untuk atlet dan ofisial. Menpora Dito Ariotedjo mengakui adanya kendala ini dan meminta maaf atas situasi tersebut.

2. Masalah Konsumsi untuk Atlet

Kualitas konsumsi yang disediakan untuk atlet juga menjadi sorotan. Banyak atlet mengeluhkan bahwa makanan yang disediakan tidak layak untuk dikonsumsi, menimbulkan kekhawatiran akan kesehatan dan performa mereka selama kompetisi.

3. Koordinasi yang Kurang Efektif

Kendala koordinasi antara berbagai pihak terkait juga menjadi masalah utama. Meskipun upaya telah dilakukan untuk memperbaiki situasi menjelang acara, beberapa aspek masih terlihat kurang terorganisir dengan baik, mempengaruhi pengalaman peserta selama PON.

Evaluasi Menyeluruh

Menpora Tinjau Venue PON 2024
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo meninjau beberapa venue PON XXI Aceh-Sumut 2024 di wilayah Aceh, Rabu (18/9/2024) siang, khususnya venue yang mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem yang menimpa Aceh. Menpora pun mengimbau agar ke depannya, penundaan pertandingan bisa dilakukan demi memastikan aspek keselamatan tetap jadi prioritas utama di tengah cauca ekstrem yang melanda. (Dok. Kemenpora)

PON XXI di Sumatera Utara dan Aceh telah berhasil menciptakan momen bersejarah bagi olahraga Indonesia dengan prestasi yang mengesankan dan pemecahan banyak rekor. Namun, tantangan dalam hal infrastruktur dan pengelolaan tetap perlu diperhatikan untuk memastikan kesuksesan penyelenggaraan event serupa di masa depan.

Dengan evaluasi menyeluruh terhadap kekurangan yang ada, harapan akan peningkatan kualitas penyelenggaraan olahraga nasional dapat tercapai demi kemajuan atlet dan olahraga Indonesia secara keseluruhan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya