BSI Masih Mengkaji Rencana Aksi Korporasi Unit Usaha Syariah BTN

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) masih terus terus mengkaji dan belum mengambil keputusan apapun terkait rencana aksi korporasi yang melibatkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN.

oleh Gilar Ramdhani pada 09 Agu 2023, 19:18 WIB
Diperbarui 09 Agu 2023, 19:18 WIB
BSI Masih Mengkaji Rencana Aksi Korporasi Unit Usaha Syariah BTN
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) masih terus terus mengkaji dan belum mengambil keputusan apapun terkait rencana aksi korporasi yang melibatkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN. 

“Sehubungan dengan pemberitaan di media tentang aksi korporasi yang akan dilakukan terhadap UUS BTN yang melibatkan BSI, kami sampaikan bahwa hingga saat ini kami belum membuat keputusan apapun terkait hal tersebut,” kata Gunawan dalam keterangan kepada media pada Rabu (9/8/2023).

Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa bahwa salah satu bank Himbara bermaksud untuk mengakuisisi bank yang mana BSI akan terlibat menjadi pemegang saham di bank tersebut. Hal ini untuk menindaklanjuti rencana spin off Unit Usaha Syariah oleh bank itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Corporate Secretary PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Gunawan A. Hartoyo.
Corporate Secretary PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Gunawan A. Hartoyo.

Sebagai perusahaan terbuka, Gunawan menjelaskan bahwa BSI senantiasa tunduk pada ketentuan Pasar Modal, informasi material baru akan dipublikasikan jika telah ada kepastian, dalam rangka mendukung prinsip keterbukaan informasi bagi pemegang saham.

Menurut Gunawan, saat ini BSI sedang fokus untuk memperkuat bisnis secara organic guna mendukung visi menjadikan BSI sebagai salah satu top ten global Islamic Bank. 

Untuk diketahui, pada triwulan I tahun 2023, BSI berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 47,6% (YoY) menjadi Rp1,46 triliun. 

Capaian laba bersih tersebut berasal dari pendapatan jual beli Rp 2,98 triliun, pendapatan dari bagi hasil Rp 1,39 triliun, pendapatan dari ijarah - bersih Rp 56,18 miliar, dan pendapatan usaha utama lainnya Rp 964,73 miliar.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya