30 Rumah Tahan Gempa Dibangun Buat Pemulung di Prabumulih Sumatera Selatan

Saat ini telah mulai dibangun 30 unit rumah tahap gempa yang bersumber dari aksi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PT SMF, yang disalurkan melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di rekening Bank Syariah Indonesia (BSI).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 27 Agu 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2023, 14:00 WIB
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun 30 unit rumah tahan gemppa melalui program Rumah Inti Tumbuh Tahan Gempa (RITTA) di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun 30 unit rumah melalui program Rumah Inti Tumbuh Tahan Gempa (RITTA) di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Pembangunan rumah tahan gempa ini berkolaborasi dengan pemerintah daerah, Bank Syariah Indonesia (BSI) dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), hingga masyarakat.

Direktur Rumah Umum dan Komersial Kementerian PUPR Fitrah Nur menyatakan, kolaborasi diperlukan dalam rangka menyatukan sumber daya guna mendukung terpenuhinya hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Saat ini telah mulai dibangun 30 unit rumah tahap gempa yang bersumber dari aksi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PT SMF, yang disalurkan melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di rekening Bank Syariah Indonesia (BSI).

 

"Melalui program RITTA tersebut nantinya masyarakat sektor informal seperti pemulung, penyandang disabilitas, kuli panggul, tukang sol sepatu, dan tukang becak bisa memiliki hunian yang layak serta tahan gempa," ujar Fitrah dalam keterangan tertulis, Minggu (27/8/2023).

Menurut dia, pihaknya akan terus berkolaborasi dengan para mitra kerja untuk pelaksanaan program pembangunan perumahan bagi masyarakat. Oleh karena itu, Fitrah menghimbau untuk seluruh stakeholder bisa memberikan kontribusi dan dukungan sehingga kebutuhan hunian seluruh penerima manfaat dapat dituntaskan

"Misalnya untuk tanah, jaringan listrik, dan air disiapkan Pemda, anggaran pembangunan rumah didukung Baznas, CSR perusahaan PT. SMF dan bank seperti BRI, BTN, BNI, Mandiri, BSI, Bank Sumsel, penyediaan gas dari Perta Samtan Gas, dan pembangunan jalan akses oleh pihak provinsi," ungkapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pemerintah Prabumulih

Warga Lombok dibantu tenaga pendamping dari Kementerian PUPR membangun kembali rumah yang rusak akibat gempa dengan teknologi rumah tahan gempa. (Dok Kementerian PUPR)
Warga Lombok dibantu tenaga pendamping dari Kementerian PUPR membangun kembali rumah yang rusak akibat gempa dengan teknologi rumah tahan gempa. (Dok Kementerian PUPR)

Dalam program RITTA pihak pemerintah Kota Prabumulih menyiapkan tanah seluas dua hektar untuk lokasi pembangunan sekitar 100 rumah tahan gempa yang memiliki tipe 18 dengan luas kavling 70 meter persegi. Rumah-rumah tersebut dibangun menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) yang dikembangkan oleh Kementerian PUPR.

Sekretaris Daerah Kota Prabumulih, Elman menyambut dengan baik adanya Progam RITTA yang merupakan sebuah program baru yang nantinya akan diterapkan ke seluruh daerah di Indonesia.

 

"Kota Prabumulih dipilih menjadi kota pertama yang mencanangkan program RITTA karena bentuk keseriusan kami dalam mewujudkan rumah layak huni bagi MBR," kata Elman.

"Kami berharap nantinya Program RITTA ini bisa berjalan dengan lancar di lapangan dan bisa menjadi percontohan bagi pemerintah daerah lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," imbuhnya.

Direktur Utama PT SMF Ananta Wiyogo menambahkan, pihaknya akan terus berkomitmen terhadap program perumahan melalui CSR. "Kami menghimbau agar rumah yang telah terbangun nanti dipelihara dengan baik dan tidak diperjualbelikan," ucapnya.


Perumahan Konsep ala Jepang yang Dirancang Tahan Gempa

Perumahan Konsep ala Jepang yang Dirancang Tahan Gempa
Arsitek mengukur bangunan tahan gempa di salah satu perumahan modern ala Jepang di kawasan Depok, Jawa Barat. (Liputan6.com)

Sebelumnya, banyak hal yang harus jadi pertimbangan saat memilih hunian, mulai dari desain, akses, hingga prospeknya sebagai aspek di masa yang akan datang. Di antara semua pertimbangan tersebut, hal yang juga tidak boleh lupa untuk diperhatikan adalah masalah legalitas. Mengingat harga rumah yang tidak murah, kita wajib terlebih dahulu meneliti tentang developer pemegang proyeknya agar proses dari pembangunan hingga serah-terima terjamin aman.

“Pertimbangan-pertimbangan sebelum membeli hunian merupakan hal yang sangat krusial. Selain sebagai hunian yang akan ditinggali selama bertahun-tahun, rumah juga bisa menjadi investasi jangka panjang. Hal utama yang harus dipertimbangkan ialah jaminan legalitas properti serta pihak developer yang tepercaya dan terbuka atas setiap masukan,” kata Shinozaki Naoki, Senior Manager asal Jepang PT Perumnas IIDA Group.

 


Perumahan Heartful-Town

Perumahan Konsep ala Jepang yang Dirancang Tahan Gempa
Beton concrete block yang siap dibangun tahan gempa di salah satu perumahan modern ala Jepang di kawasan Depok, Jawa Barat. (Liputan6.com)

Shinozaki mengungkapkan bahwa baru-baru ini telah selesai membangun perumahan yang mengusung konsep ala Jepang, yang di Depok, Jawa Barat, yakni Perumahan Heartful-Town. Dibangun di tanah dengan luas berkisar 15 hektare, kini sudah ready stock atau siap huni.

“Unit Perumahan Heartful-Town dirancang dengan desain modern yang cantik. Soal status legalitas tanahnya, calon penghuni tak perlu khawatir, karena sudah terjamin aman dan jelas,” ungkap Shinozaki Naoki.

“Seluruh dinding rumah di Heartful-Town dibangun menggunakan beton concrete block dan konstruksinya dibangun dengan standar Jepang. Hunian yang ditawarkan dijamin tahan guncangan dan gempa di samping itu, penggunaan concrete block juga berguna menjaga suhu ruangan. Saat cuaca panas, rumah akan terasa lebih dingin, begitu pun sebaliknya. Penghuni pun bisa lebih menghemat listrik yang biasanya membengkak karena penggunaan AC,” tambah Shinozaki Naoki.

 

Infografis Bantuan DP Rumah Pekerja Informal
Infografis Bantuan DP Rumah Pekerja Informal
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya