Mentan SYL Lepas Dua Komoditas Ekspor Indonesia ke Arab Saudi dan Timor Leste

Menurut SYL, ekspor kali ini sangat membanggakan karena mangga yang dikirim merupakan hasil petani binaan BSIP Kementan yang sudah melewati proses standarisasi tinggi sehingga mampu menembus pasar luar negeri.

oleh stella maris diperbarui 21 Sep 2023, 18:19 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2023, 18:16 WIB
Kementan
Mentan SYL Lepas Dua Komoditas Ekspor Indonesia ke Arab Saudi dan Timor Leste/Istimewa.

Liputan6.com, Bogor Sebanyak 700 kg mangga gedong gincu diekspor ke Arab Saudi. Pelepasan ekspor komoditas itu dilakukan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), menyusul melepas ekspor ayam KUB sebanyak 5000 DOC ke Timor Leste. Kegiatan tersebut tentunya menjadi rangkaian puncak satu tahun berdirinya Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan sejak lahirnya Perpres 117 Tahun 2021.

"Bismillahirrahmanirrahim ekspor mangga gedong gincu dan ayam KUB ini saya lepas masing-masing ke arab saudi dan timor leste," ujar SYL yang didampingi Walikota Bogor Bima Arya di Lapangan Utama BB Biogen Komplek BSIP, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis, 21 September 2023. 

Menurut SYL, ekspor kali ini sangat membanggakan karena mangga yang dikirim merupakan hasil petani binaan BSIP Kementan yang sudah melewati proses standarisasi tinggi sehingga mampu menembus pasar luar negeri.

Apalagi, kata dia, mangga yang dikirim merupakan mangga berkualitas yang sudah terbebas dari lalat buah dan partikel penyakit lainya. Sementara untuk DOC KUB merupakan ayam kampung unggul yang dilepas kementan melalui SK Mentan No. 768.

"Saya kira peran BSIP ini sangat penting karena berkaitan dengan peningkatan ekspor. Apalagi kuta memiliki beberapa komoditas hasil binaan BSIP diantaranya pisang Kepok tanjung yang juga di ekspor sebanyak 40 ton dengan nilai transaksi USD80 ribu ke Malaysia. Ada juga buncis dan selada air sebanyak 467 kilogram dengan nilai ekspor sebesar USD1500," katanya.

Kementan
Mentan SYL Lepas Dua Komoditas Ekspor Indonesia ke Arab Saudi dan Timor Leste/Istimewa.

SYL mengatakan, Indonesia selama ini memiliki banyak varietas unggul yang perlu dieksplor karena bisa dijadikan produk hilirisasi untuk ekspor. Lebih dari itu Indonesia merupakan negara kaya karena memiliki banyak varietas terbaik di dunia.

"Kami punya banyak macam varietas dan komoditas yang tidak dimiliki dunia yang harus distandarisasi. Kita harus mengakses proses ini untuk industri hilirisasi yang besok memberi pendapatan bagi rakyat," katanya.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengapresiasi kinerja BSIP yang memiliki banyak kontribusi besar terhadap pelayanan standarisasi produk pertanian di Kota Bogor. Baginya, BSIP adalah badan baru yang memudahkan pelaku usaha untuk mengekspor lebih banyak produk hilirisasi.

"Saya mewakili warga bogor menyampaikan terima kasih sudah begitu banyak bantuan kementan terhadap Kota Bogor. Di antaranya ada bantuan alsintan, bantuan kambing, bantuan ayam dan bimtek. Yang paling memiliki banyak manfaat adalah hibah lapangan manunggal seluas 12 hektare," katanya

Kepala BSIP Kementan, Fadjri Djufri mengatakan bahwa selama berdiri BSIP berhasil meningkatkan standar komoditas pertanian Indonesia untuk kebutuhan pasar ekspor. Selain itu BSIP juga menerima penyerahan 3 SNI dari BSN dan menyelesaikan LSPro yang akan diserahkan ke Komite Akreditasi Nasional (KAN).

Dalam waktu dekat, kata Fadji, Kementan juga akan menyelesaikan LSPro perkebunan, tanaman pangan, peternakan, dan hortikultura. 

"Jadi LSPro utama kami yaitu LSPro personal sebagai ukuran kekuatan SDM yang dimiliki," ujar Fadjri. 

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya