Apindo Serahkan Rekomendasi Kebijakan Ekonomi Digital ke Capres 2024-2029

Apindo menyerahkan rekomendasi kebijakan untuk ekonomi digital kepada tim ekonomi calon presiden atau capres 2024-2029, sebagai bentuk aspirasi pelaku usaha dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 28 Nov 2023, 20:20 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2023, 20:20 WIB
Apindo menyerahkan rekomendasi kebijakan untuk ekonomi digital kepada tim ekonomi calon presiden atau capres 2024-2029.
Apindo menyerahkan rekomendasi kebijakan untuk ekonomi digital kepada tim ekonomi calon presiden atau capres 2024-2029, sebagai bentuk aspirasi pelaku usaha dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menggelar Indonesia Digital Summit 2023 pada 28 November 2023 di Four Seasons Jakarta. Tujuannya, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang berperan strategis dalam pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

Dalam Indonesia Digital Summit 2023 ini pula, Apindo menyerahkan rekomendasi kebijakan untuk ekonomi digital kepada tim ekonomi calon presiden atau capres 2024-2029, sebagai bentuk aspirasi pelaku usaha dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air.

Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani mengutarakan, Indonesia merupakan pemain utama dalam ekonomi digital ASEAN, dengan sekitar 40 persen nilai transaksi ekonomi digital berasal dari Indonesia. Selain itu, ekonomi digital yang mencakup industri seperti jasa finansial, e-commerce, aplikasi layanan berbasis permintaan, media dan hiburan, telah membuka peluang pendapatan yang signifikan bagi masyarakat

"Mengamati perkembangan industri yang inovatif dan dinamis ini, kami di Apindo menyampaikan rekomendasi kebijakan ekonomi digital yang berasal dari usulan dan strategi riil para pelaku usaha, sebagai masukan dan pertimbangan untuk kebijakan ekonomi pemimpin nasional selanjutnya," ujar Shinta dalam gelaran Indonesia Digital Summit 2023 di Four Seasons Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Indonesia, lanjut Shinta, juga berpotensi besar sebagai penyumbang utama ekonomi digital Asia Tenggara. Berdasarkan data Kemenko Perekonomian, potensi ekonomi digital Asean sendiri diperkirakan akan bertumbuh ke angka USD 330 miliar pada 2025 hingga USD 1 triliun pada tahun 2030. Sepertiga dari angka tersebut berasal dari Indonesia.

"Melihat peran dan kontribusi ekonomi digital untuk perekonomian Indonesia dan Asean, Apindo membentuk Komite Bidang Digital Apindo yang memfokuskan kerjanya pada financial technology, on demand and leisure, ecommerce, media and entertainment, dan technology infrastructure," imbuh Shinta.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


SDM Jadi Fokus Utama

Wakil Ketua Umum Apindo Shinta Widjaya Kamdani
Wakil Ketua Umum Apindo Shinta Widjaya Kamdani

Menimpali pernyataan Shinta, perwakilan dari Komite Bidang Digital Apindo sektor Media & Entertainment, Monika Rudijono mengatakan, Apindo secara internal akan terus berdialog guna memastikan terjadi kerjasama yang baik antara pemerintah dengan pemangku kepentingan lain.

Dalam bidang media dan entertainment, Monika yang juga menjabat sebagai Managing Director Vidio.com (EMTEK Group) ini menilai, sumber daya manusia tetap akan menjadi fokus utama.

"Rasanya ini merupakan satu tema besar yang banyak sekali dibicarakan hari ini. Karena memang keunggulan sumber daya manusia ini sangat penting. Juga di industri media maupun entertainment," kata Monika.

"Berikutnya, bagaimana kami bisa memproteksi intellectual property ataupun karya-karya kami dari tindakan-tindakan seperti pembajakan. And then, last but not least, bagaimana kita bisa juga bersama-sama membangun industri kreatif di Indonesia," tuturnya.


Apindo Bakal Rilis Daftar Produk Pro Israel

Kampanye Anti-Israel
Sebuah tanda di dinding di kota Bethlehem, West Bank, menyerukan pemboikotan produk Israel dari permukiman Yahudi, pada 5 Juni 2015. (Thomas Coex/AFP)

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengaku resah dengan banyaknya daftar-daftar produk pro Israel untuk dilakukan tindakan boikot. Dia sanksi dengan keabsahan apakah produk tersebut benar-benar terafiliasi dengan Israel atau tidak.

"Jadi prinsipnya kita harus menyadari, informasi-informasi hoaks juga yang keluar ya karena sebenarnya jelas banget posisinya terhadap boikot produk-produk Israel, dia tidak pernah menyebutkan produk-produk apa (yang diboikot)," tegasnya pasca acara Indonesia Digital Summit 2023 di Four Seasons Jakarta, Selasa (28/11/2023).Menurut dia, saat ini banyak keluar nama-nama brand yang sebenarnya tidak secara resmi terafiliasi atau mendukung pergerakan Israel. "Malah paling lucunya, produk buatan Indonesia sendiri bisa dianggep sebagai kaitannya dengan produk Israel. Padahal itu enggak ada kaitannya sama sekali," imbuhnya.

Shinta mengatakan, Apindo saat ini bakal fokus meluruskan banyak sekali informasi hoaks yang salah kaprah terhadap program boikot produk Israel. Pasalnya, ia tidak ingin penurunan angka penjualan produk nantinya bisa berdampak lebih besar terhadap adanya tindakan PHK massal dan lain sebagainya.

"Makanya kita sekarang mau mencari data yang tepat supaya mengetahui masing-masing perusahaan ini yang diklaim mendukung Israel itu betul apa enggak. Kenyataannya yang kami lihat itu sebagian besar adalah produk Indonesia. Jadi ini merugikan kita sendiri gitu," ungkapnya.

 


Boikot Produk Pro Israel

Bendera Israel. (AFP Photo/Thomas Coex)
Bendera Israel berkibar di dekat Gerbang Jaffa di Kota Tua Yerusalem (20/3). Gerbang Jaffa adalah sebuah portal yang dibuat dari batu yang berada dalam deret tembok bersejarah Kota Lama Yerusalem. (AFP Photo/Thomas Coex)

Kata Shinta, embel-embel boikot produk pro Israel seharusnya sudah mendapat lisensi jelas dari otoritas bersangkutan. Oleh karenanya, Apindo kini tengah melakukan riset guna melacak produk mana saja yang benar terafiliasi dengan Israel.

"Kalau ada produk-produk Israel tentu harus diboikot, tapi kenyataannya ternyata yang sekarang yang terdampak itu bukan produk Israel sama sekali, nah itu yang harus diluruskan. Makanya sekarang kami akan keluarkan informasi yang tepat gitu, mana sih sebenarnya produk-produk yang seperti ini," pungkas Shinta.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya