Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK telah melakukan tajak sumur ke-1.000 Sejak alih kelola 9 Agustus 2021. Langkah terus melakukan tajak sumur ini sebagai ikhtiar dalam meningkatkan produksi untuk kemandirian energi nasional.
Peresmian tajak sumur ke-1.000 tersebut yang dilaksanakan di Sumur ARJ-01 area Duri Steam Flood (DSF), Jumat (8/12/2023). Acara tersebut dibarengi dengan syukuran pemotongan tumpeng dan penyantunan anak-anak yatim/piatu.
Baca Juga
EVP Upstream Business Pertamina Hulu Rokan WK Rokan Edwil Suzandi mengatakan, WK Rokan yang dikelola PT PHR merupakan blok migas paling produktif dan salah satu yang terbesar di Indonesia saat ini, dan menyumbang seperempat produksi minyak nasional.
Advertisement
Edwil menegaskan, PHR terus berkomitmen dalam menghadirkan energi untuk negeri dengan terus mengutamakan keselamatan dan keandalan operasi.
“Tajak ke 1.000 ini merupakan ikhtiar kami dalam upaya pemenuhan energi nasional, dan upaya mendukung capaian target pemerintah yakni 1 juta barel minyak per hari di tahun 2030,” kata Edwil dikutip dari keterangan tertulis.
Ia menjelaskan, capaian tajak ke 1000 sebagai bentuk internalisasi dan implementasi tata nilai AKHLAK, khususnya kolaborasi.
“Ini adalah hasil dari kolaborasi seluruh tim yang terlibat, tak mungkin tajak 1.000 tercapai apabila tidak ada kerja sama yang baik. Pencapaian ini adalah perjalanan panjang PHR setelah 2 tahun kelola Blok Rokan. Tentunya ini adalah komitmen Pertamina dalam mengamankan energi negeri dan menggerakkan ekonomi nasional, khususnya Provinsi Riau,” ungkapnya.
Di sisi lain, PHR juga terus menciptakan terobosan dan inisiatif dalam upaya meningkatkan produksi, pemanfaatan teknologi untuk akurasi data. Misalnya, seperti inisiatif penggunaan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk meningkatkan akurasi data rencana lokasi tajak sumur di Lapangan Petani, melalui i-Padi.
Terobosan ini berhasil meningkatkan produksi hingga 6.600 barel atau 4 persen dari total produksi PHR.
Target 1 Juta Barel Minyak
Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut diwakili Kepala Departemen Operasi Sebastian Julius menyampaikan apresiasi terhadap upaya PHR WK Rokan dalam melakukan pemboran yang produktif. Terlebih, apa yang dilakukan PHR merupakan bagian dari upaya pencapaian target 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030.
“Saat ini PHR adalah produsen minyak terbesar di Indonesia. Tahun depan mari kita songsong target yang lebih besar. Kami dari SKK Migas mengapresiasi capaian yang masif dan agresif dari WK Rokan, tentunya juga kepada semua pihak yang mendukung sehingga dapat menjalankan operasi yang unggul dengan tetap memperhatikan keselamatan,” kata Julius.
Pada acara tersebut, Kepala Dinas ESDM Provinsi Riau melalui Kabid Energi Baru dan Terbarukan, Baharu Fahmi mengapresiasi kinerja dan upaya PHR dalam mengelola dan meningkatkan produksi migas dari Blok Rokan.
“Apresiasi dan terima kasih kepada SKK Migas dan PHR yang telah berkomitmen berkontribusi m, terus bergerak, dan berupaya melakukan pengeboran sumur di Riau sehingga sampai ke 1.000 ini,” ungkapnya.
Advertisement
Kontribusi ke Riau
Dia mengatakan, PHR telah memberikan manfaat dan berkontribusi besar bagi Provinsi Riau.
“Semoga kolaborasi dan bentuk dukungan kami ini jadi acuan bagi provinsi lain yang ada di Indonesia. Kami juga berharap, PHR dari dapat senantiasa bekerja dengan unggul dan tetap memerhatikan aspek K3, lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan membantu UMKM,” ujarnya.
Acara Syukuran Tajak ke 1.0000 PHR WK Rokan tersebut ditutup dengan penyantunan anak yatim/piatu bagi anak-anak yang orangtuanya bekerja di area DSF.