Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan jika kondisi APBN mencukupi, maka pemberian bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) akan berlanjut. Adapun rencana sebelumnya, bantuan pangan diberikan hanya hingga Maret 2024.
“Kita berdoa bersama moga-moga April, Mei, Juni, APBN-nya cukup, kita lanjutkan lagi,” kata Jokowi melansir Antara, Kamis (14/12/2023).
Baca Juga
Jokowi mengunjungi Gudang Bulog, Malang, untuk mengecek ketersediaan beras, selain membagikan bantuan pangan CBP kepada sejumlah penerima manfaat.
Advertisement
“Ini yang bulan September, Oktober, November, Desember sudah diterima semua ?” tanya Presiden kepada penerima manfaat.
“Sudah pak,” jawab serentak masyarakat penerima.
Adapun bantuan pangan CBP merupakan bantuan pangan berbentuk beras sebanyak 10 kilogram yang telah disalurkan oleh pemerintah sejak April 2023.
Di Malang, Jokowi juga memastikan bahwa masyarakat telah menerima bantuan langsung tunai (BLT) El Nino. Presiden menjelaskan, bagi masyarakat yang belum menerima BLT El Nino, maka bantuan akan segera dikirimkan dalam waktu dekat.
“Ada yang sudah, ada yang belum karena memang ini masih baru minggu-minggu ini baru proses keluar, tolong dicek ada yang lewat kantor pos ada yang lewat bank,” ungkapnya.
Sementara itu, Yanti, salah seorang warga yang hadir dalam kegiatan tersebut berterima kasih kepada pemerintah atas bantuan yang diberikan. Dia berharap bantuan pemerintah untuk masyarakat dapat terus dilanjutkan.
“Dapat beras dan bingkisan isinya sembako, semoga seperti ini tetap ada,” kata dia.
Turut mendampingi Presiden, yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Pj. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat.
Bantuan Pangan Beras Disebar ke 22 Juta Keluarga pada Januari-Maret 2024, Siap-Siap!
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan pangan beras mengalami penambahan. Hal ini seiring dengan ditambahnya masa penyaluran bantuan pangan beras.
Mengacu pada arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Arief menyebut kalau bansos beras 10 kg akan disebar ke 21,3 juta KPM pada Desember 2023. Namun, jumlah itu bertambah pada periode Januari-Maret 2024.
"Kemudian tadi beliau menyampaikan akan dilanjutkan pada bulan Januari Februari Maret tahun depan. Itu nanti jumlahnya ada kenaikan sekitar 8 persen menjadi 22 juta KPM,” terang Arief, usai mendapingi Jokowi, mengutip keterangan resmi, Kamis (14/12/2023).
Dia menegaskan, penyaluran bantuan ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan politik meski implementasinya di tahun politik. Menurutnya, tujuan utamanya adalah membantu keluarga yang membutuhkan.
“Ini tidak ada kaitannya dengan politik. Sekali lagi ini demi membantu masyarakat desil satu. Yang jelas Saudara-Saudara kita tersebut sangat memerlukan beras. Daftar penerimanya dari Kemenko PMK (Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) dan daftarnya selalu di update,” tegas dia.
Advertisement
Harga Beras
Arief menjelaskan, saat ini harga beras secara nasional menjadi yang termahal sepanjang sejarah. Hal serupa juga ternyata terjadi pada lingkup global.
“Jadi kenapa ini dibantu oleh bantuan pangan beras, karena memang harga beras saat ini, menjadi harga beras tertinggi sepanjang tahun ini. Angkanya sekitar Rp 14.000-15.000. Sebelumnya kan sekitar Rp 12.000-12.500. Tapi ini tidak hanya di Indonesia. Memang di seluruh dunia kondisinya juga seperti ini,” tuturnya.