Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo ngotot meminta diskon dalam proses divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebesar 14 persen kepada MIND ID.
"Kita lagi valuasi. Nanti kita coba arahkan supaya ada discount sesuai dengan kondisi. Tapi sekarang kita lagi due dilligence," ujar dia saat berkunjung ke kawasan pergudangan milik Perum Bulog di Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (30/12/2023).
Baca Juga
Pria yang akrab disapa Tiko tersebut mengatakan, saat ini tengah dilakukan proses review valuasi. Proses selanjutnya akan memasuki tahap penawaran harga di akhir Januari 2024.
Advertisement
Kendati demikian, ia belum mau membocorkan berapa patokan harga saham Vale Indonesia yang kelak akan diminta.
"Kita lagi review detail mengenai valuasinya, baik valuasi reserve maupun valuasi proyek. Mungkin Januari (2024) akhir kita mulai bidding harga belinya," kata Tiko.
"Pokoknya kita minta discount. Tapi lagi diskusi," tegas dia.
Kesepakatan Sebelumnya
Seperti diketahui, Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd telah sepakat melepas 14 persen saham Vale Indonesia kepada Holding BUMN Pertambangan, MIND ID. Namun proses negosiasi terus berlangsung lantara harga yang ditawarkan dinilai masih kemahalan.
"Kita kan nambah 14 persen kan. Sekarang sudah, ya Januari akhir (2024) kita akan lihat," pungkas Tiko.
Produksi Nikel Vale Indonesia Bakal Stagnan, Ini Penyebabnya
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memproyeksikan produksi nikel perusahaan sebesar 70.800 ton nikel dalam matte pada 2024. Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan target tahun ini.
Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan, hingga akhir 2023 pihaknya memperkirakan dapat produksi sebanyak 70.000 ton nikel dalam matte. Sedangkan untuk tahun depan, pertumbuhan produksi nikel dalam matte INCO kemungkinan cenderung stagnan atau hanya tumbuh tipis menjadi 70.800 ton.
Ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi produksi nikel Vale Indonesia sepanjang 2024. Salah satunya adalah aktivitas pemeliharaan alat pertambangan yang diperkirakan durasinya bakal berbeda dengan tahun sebelumnya.
"Jumlah hari yang kami habiskan untuk masa pemeliharaan alat tambang akan berbeda pada 2024, sehingga ini berpengaruh pada ketersediaan alat yang ada di pabrik untuk keperluan produksi,” kata Bernardus dalam Public Expose 2023, Rabu (29/11/2023).
Advertisement
Grade Nikel
Selain itu, Vale Indonesia juga harus mempertimbangkan tingkat (grade) nikel yang hendak ditambang sepanjang tahun depan. Alhasil, INCO harus benar-benar cermat dalam menentukan area untuk aktivitas penambangan supaya perusahaan ini bisa memperoleh nikel dengan grade yang sesuai keinginan pelanggan.
Manajemen Vale Indonesia tentu berharap proses pemeliharaan alat-alat pertambangan bisa berjalan lancar agar utilisasi produksi perusahaan dapat lebih optimal.
"Kami juga sedang mengupayakan bagaimana caranya bisa mendapatkan ore atau bijih nikel dengan grade lebih baik,” ujar dia.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 29 November 2023, saham INCO melonjak 7,08 persen ke posisi Rp 4.690 per saham. Saham INCO dibuka naik 70 poin ke posisi Rp 4.450 per saham. Saham INCO berada di level tertinggi Rp 4.750 dan terendah Rp 4.430 per saham. Total frekuensi perdagangan 12.515 kali dengan volume perdagangan 328.636 saham. Nilai transaksi Rp 152,8 miliar.