Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina melakukan tajak Sumur Mibasa di Minas, Kabupaten Siak, Riau di penghujung 2023 lalu. Dalam waktu dekat, kegiatan eksplorasi akan dilanjutkan di Sumur Pinang East di Kepenghuluan Teluk Nilap, Kecamatan Kubu Babusalam, Rokan Hilir, Riau.
Pengeboran Sumur Mibasa dilakukan setelah melalui kajian potensi migas dengan menyasar target reservoir (tempat cadangan migas) pada formasi Basement dan Telisa. Basement merupakan lapisan batuan dasar yang pada umumnya tidak menjadi target pengeboran sebelumnya.
Baca Juga
Begitu pula lapisan Telisa yang berada pada lapisan batuan penutup atau tudung (dalam istilah perminyakan). Setelah dilakukan kajian mendalam, kedua lapisan ini memiliki potensi cadangan minyak cukup besar dan menjanjikan.
Advertisement
VP Driling and Copletions PHR Andi Solihin mengatakan, itu merupakan salah satu metode dan teknologi baru yang dilakukan PHR dalam upaya menambah cadangan minyak di wilayah kerja yang sudah mature (matang).
"Proses pengeboran lapisan Telisa relatif dangkal menggunakan rig dengan kedalaman 1.360 ft. Sedangkan untuk lapisan Basement target pengeboran di kedalaman 2.958 ft," terang Andi, Selasa (9/1/2024). Di sisi lain, Andi menyampaikan, PHR mengapresiasi dukungan para pemangku kepentingan dan lapisan masyarakat demi kelancaran dan keamanan operasi dan eksplorasi migas di Riau.
Upaya produksi serta memburu cadangan minyak baru terus ditingkatkan PHR untuk mencegah terjadinya penurunan alami di lapangan tua. Sejak alih kelola, PHR telah melakukan pengeboran lebih dari 1.000 sumur di WK Rokan. "Kami akan terus meningkatkan operasi di tahun 2024 sejalan dengan amanah yang diberikan oleh negara untuk kita agar terus berproduksi. Tahun ini rata-rata produksi kita berada di angka 162 BOPD yang menempatkan PHR menjadi produsen minyak nomor satu di Indonesia," tuturnya.
Dalam waktu hampir bersamaan, PHR juga akan melakukan tajak pada Sumur Pinang East yang merupakan ekplorasi berdekatan dengan lapangan Pinang. Adapun target reservoir adalah Bekasap Sand, yang saat ini merupakan reservoir utama di lapangan Pinang.
Pengeboran dilakukan secara vertikal dengan kedalaman 3.900 ft relatif sama dengan lapangan Pinang. Sumur Pinang memiliki risiko rendah, karena secara geologi dan subsurface (di bawah permukaan) sangat mirip dengan lapangan Pinang.
Perwakilan SKK Migas Sumbagut mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan yang sudah mendukung kegiatan tajak sumur ekpolrasi di WK Rokan. SKK Migas terus mendorong program ekplorasi di WK Rokan dalam upaya mendukung pencapaian target 1 juta barel minyak per hari di 2023.
"Tahun depan ada sekitar 570-an sumur yang akan kita tajak. Tentunya sangat membutuhkan dukungan dari segenap lapisan masyarakat dan perangkat daerah. Semoga tajak sumur ini berhasil menemukan hidrokarbon yang besar sehingga mampu mendorong peningkatan produksi nasional," ungkap Koordinator Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut, Rochaddy Lubis.
Lifting Minyak Seret, Menteri ESDM Bertumpu pada Potensi Blok Rokan
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengakui beratnya tantangan produksi minyak bumi nasional. Namun, dia pun melihat adanya potensi untuk peningkatan kedepannya.
Diketahui, produksi atau lifting minyak bumi di 2023 tercatat sebesar 607 ribu barrel oil per day (BOPD). Angka ini masih jauh dibawah target sebesar 660 ribu BOPD. Arifin menyadari kondisi di 2024 ini masih cukup berat.
"Kalau minyak memang agak berat," kata Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (5/1/2024).
Sebagai solusinya, dia membidik produksi minyak lewat pengembangan migas non konvensional (MNK). Salah satu yang menyimpan potensi ini ada di Blok Rokan. Mengingat, ada target produksi minyak bumi nasional 635 ribu BOPD.
Arifin bilang saat ini pihaknya sedang menunggu hasil kajian dan kesimpulan atas sumur pertama. Harapannya, hasil itu sudah keluar pada Juni 2024 mendatang.
"Minyak kan kita sekarang lagi mengupayakan di Rokan, bulan Juni mudah-mudahan hasil kajiannya ada kesimpulan. (Sumur pertama) Ya, sekarang rig-nya udah pindah ke sumur kedua, itu harapan kita," jelasnya.
Arifin menyebut, saat ini yang menarik untuk MNK baru ada di Blok Rokan. Dia mengatakan, model MNK ini tetap menyimpan potensi minyak bumi disamping potensi gas. "Yang menarik baru itu, tapi ini ada yang tertarik untuk masuk, gede ya," ujarnya.
Â
Advertisement
Pertamina Tajak Sumur Pertama MNK di Blok Rokan
Diberitakan Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan, PT Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan (PHR) akan melakukan pengeboran (drilling) perdana sumur migas non konvensional (MNK) di Blok Rokan, Riau.
Sumur MNK merupakan sumber minyak dan gas bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya migas dengan permeabilitas yang rendah.
Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan, pihaknya bakal melakukan monitoring selama dua bulan terkait progres drilling di lapangan tersebut.
"Blok Rokan sudah mencapai target resource yang dimulai hari ini dan tetap kita monitor. Mudah-mudahan kita dapat hasil yang baik untuk MNK," ujar Benny pada rangkaian acara IPA Convex 2023 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Kamis (27/7).
Â
Gandeng Investor
Sebelumnya, EVP Upstream Business PHR WK Rokan Edwil Suzandi mengatakan, pihaknya telah menjajaki nota kesepahaman dengan mitra internasional yang punya kapabilitas dalam mengembangkan sumur MNK.
Menurut dia, kerjasama ini sangat dibutuhkan lantaran pengembangan sumur MNK di WK Rokan butuh teknologi dan investasi.
"Oleh karena itu diperlukan tahapan eksplorasi, appraisal, termasuk pilot dan demonstrasi yang terintegrasi dan terencana dengan baik," kata Edwil beberapa waktu lalu.
Â
Advertisement