Liputan6.com, Jakarta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa menanggapi pernyataan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang menyatakan hirilisasi di Indonesia masih ugal-ugalan.
Suharso menegaskan pemerintah tidak mungkin melakukan hilirisasi secara ugal-ugalan. Ia mengatakan dari sisi perencanaan menggaet investasi, pihaknya tidak bekerja secara ugal-ugalan.
Baca Juga
Advertisement
"Enggak kalau menurut saya, ya pemerintah masa mau ugal-ugalan. Apalagi Bappenas nggak akan ugal-ugalan, kalau dibilang ugal-ugalan itu kan berarti bukan hanya ke satu pihak di dalam kabinet, apalagi Bappenas, kami yang merencanakan merancang apa yang patut untuk kita buka investasi," ujar Suharso kepada media, Selasa (30/1/2024).
Dalam hirlirisasi dari sisi Bappenas, ia menuturkan, pihaknya bertugas untuk menggaet investor untuk mengembangkan industri tersebut, misalnya bauksit, nikel, emas hingga tembaga.
"Kalau bagi kami investasi di kita punya sumber daya alam yang kaya. Apakah itu bauksit, nikel, emas, tembaga kita untuk beberapa kasus itu adalah critical row matterial (bahan baku kritis), jadi bahan yang kritis yang dimiliki oleh dunia, alhamdulillah kita punya," jelas dia.
Penguatan Teknologi
Tak hanya itu, ia menyampaikan investasi yang digaet tidak serta merta hanya mengambil sumber daya alamnya saja, tetapi juga diiringi dengan penguasaan teknologi dalam mendukung pembangunan industri tersebut.
Sehingga jangan sampai sumber daya alam yang dimiliki Indonesia tergerus habis dan tidak memberikan nilai tambah kepada negara, kata dia.
"Kalau Bappenas itu mendorong agar setiap kita membuka di critical row matterial itu harus diikuti dengan penguasaan teknologinya, jadi riset yg dibelakangnya itu harus kita dorong, jadi jangan sampai kita kemudian orang datang investasi hanya ngeruk saja ngambil bawa kesana," beber Suharso.
Sindiran Cak Imin
Diberitakan sebelumnya, Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut satu, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyebut kondisi pertambangan di Indonesia yang memprihatinkan. Sebab, banyak tambang ilegal yang tersebar di sejumlah wilayah
"Salah satu yang memprihatinkan adalah data ESDM itu ada 2.500 tambang ilegal. Sementara tambang yang legal tidak membawa kesejahteraan,” kata Cak Imin saat debat saat debat cawapres di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1).
Sehingga, Cak Imin menilai proses hilirisasi oleh pemerintah dalam sumber daya pertambang tidak berjalan dengan baik. Bahkan, upaya itu dipandangnya dilakukan secara ugal-ugalan.
“Dan kita menyaksikan dalam proses penambangan dan bisnis tambang kita hilirisasi dilakukan ugal-ugalan,” kata dia.
Reporter: Siti Ayu Rachma
Sumber: Merdeka.com
Advertisement