Takut Pengerjaan INKA Molor, KAI Commuter Siap-Siap Pesan 8 KRL Baru Lagi

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter berencana melakukan pembelian 8 trainset kereta rel listrik (KRL) baru lagi. Saat ini prosesnya disebut sudah masuk tahap perencanaan pengadaan.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 06 Feb 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2024, 20:30 WIB
Polemik Impor 29 Unit Rangkaian KRL Bekas dari Jepang
Hal itu disebabkan masa tunggu antarkereta yang berpotensi menjadi semakin lama, sehingga efeknya stasiun dan kereta akan menjadi semakin padat dan semrawut yang dampaknya dapat mengakibatkan penumpukan lebih dari 200.000 penumpang per hari. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter berencana melakukan pembelian 8 trainset kereta rel listrik (KRL) baru lagi. Saat ini prosesnya disebut sudah masuk tahap perencanaan pengadaan.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan rencana pengadaan ini dalam upaya mengantisipasi adanya keterlambatan pada proses retrofit yang digarap oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Nantinya, akan melalui proses lelang, siapa yang akan menangani permintaan 8 trainset KRL baru tersebut.

"Iya harus (lelang) kan. Jadi ini kan tahapan. Ini sedang persiapan pengadaannya," kata Anne di Kantor Pusat KAI Commuter, di Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Anne mengatakan, proses persiapan perlu dilakukan sejak saat ini. Hal ini sejalan dengan pemantauan pada proses pengerjaan dari INKA. Dia menyebut, 8 trainset baru ini di luar impor 3 KRL baru dari China.

Ini juga di luar pengadaan 16 rangkaian KRL baru dari INKA dan 19 rangkaian yang diretrofit yang juga digarap oleh INKA.

"Jadi kita mau melihat dulu seperti apa nanti retrofit-nya untuk KRL nanti kita ini yang harus kita awasi dan memitigasi, meminimalkan ada masalah keterlambatan, sehingga untuk persiapan-persiapan pengadaan yang 8 ini saat ini sudah dimulai lagi," ujarnya.

Anne tak menyebut sumber pengadaan KRL baru nantinya. Dia menyebut masih menunggu proses-proses selanjutnya. Satu yang jadi pertimbangannya adalah waktu pengerjaan dan kapasitas produksi INKA.

"Kita akan update berikutnya. Karena kan tadi kapasitas produksinya (INKA) juga kami harus cek, nanti delivery time-nya seperti apa. Karena saat ini volume penumpang kami juga sudah menuju 1 juta (penumpang) lagi, sehingga time delivery itu adalah salah satu hal yang harus kami awasi saat ini," urainya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


KRL Baru Impor Datang Tahun Depan

Polemik Impor 29 Unit Rangkaian KRL Bekas dari Jepang
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan bahwa pengurangan unit kereta beroperasi tersebut akan menggerus kapasitas angkut harian KRL sebanyak 1,2 juta penumpang dan 1.081 perjalanan per hari. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter sepakat membeli KRL baru dari China senilai Rp 783 miliar. Namun, 3 trainset itu baru bisa datang di Indonesia pada 2025, tahun depan.

Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan, pengiriman KRL baru dari China dilakukan secara bertahap. Kemudian, perlu menjalani uji coba lebih dulu sebelum dioperasikan memgangkut penumpang.

Dia menegaskan, seluruh rangkaian KRL impor isa datang di 2025 mendatang. Padahal, mengacu rencana awal, KRL baru impor itu bisa tiba tahun ini.

"Tidak mungkin di tahun 2024, (baru tiba) 2025. Jadi datang pertama itu 13,5 bulan datang, nyampe di Indonesia untuk yang impornya, ditambah nanti kita akan melakukan uji sepanjang 4.000 km," ucap Anne di Kantor Pusat KAI Commuter, Jakarta, Selasa (6/2/2024).

 


Bisa Digunakan Mei 2025

Polemik Impor 29 Unit Rangkaian KRL Bekas dari Jepang
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menolak usulan PT KCI untuk mengimpor rangkaian kereta bekas dari Jepang serta meminta perseroan membeli produk dalam negeri dari PT Industri Kereta Api. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Proses pengiriman 36 kereta atau 3 trainset itu dilakukan bertahap dengan target 15 bulan sejak penandatanganan kontrak pembelian antara KAI Commuter dan CRRC Sifang Co., Ltd. Kemudian, masuk uji operasi sekitar 1 bulan di dalam negeri.

Setelah itu, baru bisa digunakan untuk melayani penumpang. Jika dihitung sejak kesepakatan pembelian di Januari 2024, maka KRL baru taru baru bisa dioperasikan pada Mei 2025.

"Targetnya itu kalau 13,5 bulan, targetnya adalah lulus uji dulu yang 4.000 km. Tapi targetnya itu kita sekitar 15 (tiba keseluruhan trainset) dan di bulan ke-16 sudah bisa melayani penumpang, jadi ada sertifikasi dari DJKA (Direktorat Jenderal Perkeretaapian) Kemenhub," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya