Liputan6.com, Jakarta - Pangeran William akan menjalankan tugas resmi pertama setelah Raja Charles III mengalami kanker dan istri Pangeran William, Kate Middleton menjalani operasi.
Dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (7/2/2024), Pangeran William (41) akan melakukan upacara penobatan di Kastil Windsor setelah mundur sementara dari tugas kerajaan tiga pekan lalu untuk mengurus istri dan anak-anaknya setelah operasi Kate Middleton.
Baca Juga
Kate Middleton Absen di Acara Resepsi Diplomatik Kerajaan Inggris, Ratu Camilla Muncul dengan Tiara Ratu Elizabeth II
Pencuri Bertopeng Beraksi Dekat Rumah Kate Middleton - Pangeran William, Terobos Pagar Pakai Mobil Curian
2 Pencuri Bertopeng Menerobos Masuk ke Kastil Windsor Saat Pangeran William dan Kate Middleton Tidur di Rumah
William juga akan menghadiri jamuan makan malam penggalangan dana untuk London’s Air Ambulance Charity di London, Inggris. Hal ini seiring peran Pangeran William sebagai patron atau pelindung dari organisasi tersebut.
Advertisement
Mengutip France24, ia diharapkan juga akan menjalankan peran lainnya selama sang ayah Raja Charles III dalam perawatan. Ia akan berbagi tugas dengan anggota kerajaan lainnya Putri Anne dan istri Raja Charles III, Ratu Camilla.
Istana Buckingham Palace tidak menyebutkan secara spesifik tipe kanker yang menyerang Raja Charles III. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menuturkan, kalau diagnosa itu telah diketahui sejak awal. Diagnosanya muncul 17 bulan setelah masa dilantiknya Raja Charles III.
Masyarakat menyatakan simpatinya kepada Pangeran William yang menurut mereka kini hadapi beban ganda dalam menjaga kehidupan keluarganya dengan tugas-tugas resmi.
“Ia mendapatkan pekerjaan berat karena istrinya berada dalam kondisi kurang sehat, jadi itu menambah tekanan pada William yang malang, tapi saya yakin dia bisa mengatasinya,” ujar Pensiunan Sue Hazell kepada AFP.
Kate akan absen dari tugas kerajaan hingga 31 Maret. Para pejabat belum memberikan rincian operasi yang dilakukannya kecuali mengatakan, operasi tersebut tidak ada hubungannya dengan kanker.
Turis Kanada Sarah Paterson menuturkan, Pangeran William harus kuat mengingat kematian kakek dan neneknya baru-baru ini, serta masalah kesehatan yang dihadapi ayah dan istrinya.
Namun, ia menuturkan, 1.000 persen yakin William akan menjadi pengganti yang baik. "Saya pikir dia mungkin akan menjadi raja lebih cepat dari yang dia harapkan,” tutur dia.
Kekayaan Pangeran William
Seiring William kembali untuk melaksanakan tugas kerajaan di tengah sang ayah dalam perawatan, menarik untuk diketahui kekayaan Pangeran William sebagai salah satu pewaris tahta Kerajaan Inggris, yang dikutip dari Yahoo Finance.
Ketika Ratu Elizabeth II meninggal, banyak pihak mungkin bertanya-tanya mengenai besaran warisan yang diperoleh anggota keluarga kerajaan. Tidak ada yang tahu pasti seberapa kaya keluarga Kerajaan Inggris, meski Istana Buckingham tetap bungkam mengenai rincian keuangannya, ada beberapa hal yang diketahui.
Baik Raja Charles III maupun anggota keluarga mana pun, termasuk Pangeran William yang menerima warisan setelah kematian Ratu Elizabeth II, tidak diharuskan membayar pajak atas warisan itu.
Hal itu seiring perjanjian 1993 dengan Pemerintah Inggris. Perdana Menteri John Major saat itu menuturkan, keadaan unik dari kerajaan dan harus ada pengecualiaan khusus untuk aset yang diwariskan dari satu penguasa ke penerusnya.
Sulit untuk mengetahui tepat kekayaan bersih Pangeran William. Namun, kekayaan bersih Pangeran William diperkirakan USD 100 juta atau sekitar Rp 1,56 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.664), menurut Celebrity Net Worth.
Advertisement
Dapat Warisan
BBC melaporkan, sang nenek buyut ibu suri yang meninggal pada 2022, menaruh sebagian besar kekayaannya sekitar USD 89 juta untuk dana perwalian cicitnya Pangeran William dan Pangeran Harry pada 1994.
"Pangeran William dan Harry dilaporkan akan berbagi sekitar 14 juta pound sterling dari warisan mendiang nenek buyutnya,” demikian dari laporan BBC pada 2002.
Selain itu, setelah sang nenek Ratu Elizabeth II meninggal, Pangeran William juga mendapatkan warisan signifikan serta beberapa gelar baru yang memperluas portofolio propertinya selain gelarnya sebagai Duke of Cambridge dan Rothesay.
Pangeran William mewarisi wilayah Cornwall dengan lahan sekitar 130.000 hektar di barat daya Inggris senilai USD 1,2 miliar pada 2022. Wilayah Cornwall ini didirikan pada 1337 oleh Raja Edward III untuk memberikan penghasilan pribadi kepada ahli warisnya.
Berdasarkan laporan pendapatan tahunannya, Cornwall mencakup sekitar 2.640 perjanjian sewa dan penyewaan, 260 pertanian sekitar USD 67 juta, lahan pengembangan dan sekitar USD 397 juta dalam properti komersial. Pendapatan dari aset itu digunakan untuk mendanai kegiatan publik, swasta dan amal.
Lalu apa yang diwarisi Pangeran William dari Putri Diana?
Setelah Putri Diana meninggal pada Agustus 1997 dalam kecelakaan mobil di Paris, dilaporkan memiliki kekayaan bersih sekitar USD 31,5 juta termasuk dana, ssaham dan aset pribadi. Penerima warisannya adalah Pangeran William dan Pangeran Harry yang saat itu berusia 15 dan 12 tahun.
Menurut Telegraph, Pangeran William menerima sekitar USD 12,5 juta atau sekitar Rp 196 miliar ketika dia berusia 30 tahun pada 2012. Ia juga memberikan sejumlah barang pribadi termasuk perhiasan dan gaun pengantin Putri Diana.
Lalu bagaimana Pangeran William hasilkan uang?
Pangeran William dan anggota kerajaan menerima uang melelalui Soveeign Grant tahunan yang didanai oleh pembayar pajak Inggris untuk mendukung tugas resmi mereka yakni resepsi, pesta kebun dan untuk menutupi biaya operasional seperti perjalanan anggota kerajaan dan pemeliharaan gedung.
Hibah tersebut dihitung sebagai bagian keuntungan dari Crown Estate yang merupakan kolektif atas properti dan tanah senilai 15,2 miliar pound sterling atau sekitar USD 17,3 miliar. Nilai itu setara Rp 270,93 triliun.
Pendanaan untuk Sovereign Grant awalnya dibatasi sebesar 15 persen dari keuntungan Crown Estate, dalam sistem yang ditetapkan pada 2012. “Sistem baru ini mengatur rumah tangga kerajaan harus tunduk pada pengawasan audit yang sama seperti pengeluaran pemerintah lainnya melalui the National Audit Office and the Public Accounts Committee,” menurut situs resmi Istana Buckingham.
Advertisement