Cetak Rekor Laba, Raksasa Barang Mewah Hermes Bakal Tebar Bonus untuk 22 Ribu Karyawan

Seiring penjualan dan laba cetak rekor pada 2023, Hermes akan membagikan bonus kepada karyawan di seluruh dunia dan mengusulkan kenaikan pembagian dividen.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Feb 2024, 10:56 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2024, 10:56 WIB
Cetak Rekor Laba, Raksasa Barang Mewah Hermes Bakal Tebar Bonus untuk 22 Ribu Karyawan
Raksasa barang mewah Prancis, Hermes membukukan rekor penjualan dan laba yang dilaporkan pada 9 Februari 2024. (SAMEER AL-DOUMY / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Raksasa barang mewah Prancis, Hermes membukukan rekor penjualan dan laba yang dilaporkan pada 9 Februari 2024. Dengan kinerja keuangan tersebut, Hermes berencana memberikan bonus kepada seluruh karyawan di dunia seiring pertumbuhan yang kuat di setiap wilayah pada 2023.

Dikutip dari Channel News Asia, ditulis Minggu (11/2/2024), Hermes melaporkan laba yang lebih baik dari prediksi sebesar 4,3 miliar euro (USD 4,6 miliar) atau sekitar Rp 72,49 triliun (asumsi kurs satu euro terhadap rupiah di kisaran 16.858).

Laba Hermes naik 28 persen dari 2022 berkat lonjakan penjualan. Hermes mencatat penjualan naik 16 persen menjadi 13,4 miliar euro atau sekitar Rp 225,89 triliun.

“Pada 2023, Hermes sekali lagi mengembangkan keunikannya dan mencapai kinerja luar biasa di semua bisnis dan di semua wilayah dengan basis yang tinggi,” ujar Executive Chairman Hermes, Axel Dumas.

Hermes menyampaikan 22.000 karyawannya di seluruh dunia akan mendapatkan bonus 4.000 euro atau USD 4.300 pada awal 2024. Jumlah itu setara Rp 67,43 juta.

Pembagian bonus tersebut untuk membagikan hasil pertumbuhan dengan semua orang yang berkontribu setiap hari. Hermes juga akan mengusulkan kenaikan dividen bagi pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang pada April. Dividen yang diusulkan menjadi 15 euro per saham, naik dari 13 euro pada 2022.

"Selain itu, dividen luar biasa sebesar 10 euro per saham akan diusulkan ke rapat umum. Ini menunjukkan kepercayaan diri untuk tahun depan,” ujar Dumas.

Saham Hermes naik lebih dari empat persen menjadi 2.168 euro pada Jumat pagi di bursa saham Paris. Dengan kenaikan tersebut, kapitalisasi pasar Hermes melampaui raksasa kosmetik L’Oreal.

 

Tunjukkan Percaya Diri

Hermes
Pembeli yang memakai masker karena pandemi COVID-19, mengantre untuk memasuki toko Hermes London pada 4 November 2020 saat Inggris bersiap untuk menerapkan lockdown virus corona yang kedua dalam upaya memerangi melonjaknya tingkat infeksi. (GLYN KIRK / AFP)

Harga saham L’Oreal turun lebih dari 7 persen menjadi 420 euro atau sekitar Rp 7,08 juta setelah membukukan kinerja keuangan lebih rendah dari perkiraan pada kuartal IV.

Saham LVMH, grup barang mewah terbesar di dunia turun 0,3 persen menjadi 802 euro meski mereka juga melaporkan rekor pendapatan tahunan pada bulan lalu.

Saham pemilik Gucci, Kering naik 0,7 persen menjadi 412 euro sehari setelah melaporkan penurunan laba.

Hermes menyebutkan, penjualannya meningkat 14,5 persen di Jepang dan 12,9 persen di Asia Pasifik tahun lalu. Grup tersebut membuka gerai ke-33 di China, pasar utama bagi merek-merek mewah.

Jepang dan Asia-Pasifik bersama-sama merupakan pasar terbesar bagi Hermes, dengan total penjualan sebesar 7,5 miliar euro.

Penjualan meningkat 19 persen menjadi 3 miliar euro di Eropa dan 17,1 persen menjadi 2,5 miliar euro di Amerika Serikat.

“Hermes menjadi salah satu perusahaan yang mengkonfirmasi kebangkitan momentum konsumen Amerika Serikat, didukung kembalinya kepercayaan diri dan inflasi yang lebih rendah,” ujar Analis Bernstein Luca Solca.

Dalam prospek 2024, Hermes mengatakan, dalam jangka menengah meski terdapat ketidakpastian ekonomi, geopolitik, dan moneter di seluruh dunia, grup ini menegaskan tujuan ambisius untuk pertumbuhan pendapatan.

 

Hermes Jual Amplop Kertas Seharga Rp1,9 Juta, Terbuat dari Sutra dan Bisa Digunakan Lagi

Hermes Jual Amplop Kertas Seharga Rp1,9 Juta, Terbuat dari Sutra dan Bisa Digunakan Lagi
Hermes Jual Amplop Kertas Seharga Rp1,9 Juta, Terbuat dari Sutra dan Bisa Digunakan Lagi (Tangkapan Layar laman Hermes)

Sebelumnya dikutip dari Kanal Lifestyle Liputan6.com, Hermes tengah jadi perbincangan hangat di jagat maya. Rumah mode mewah asal Prancis tersebut menjual amplop kertas seharga sekitar 125 dolar AS atau setara Rp1,9 juta.

Dikutip dari New York Post, Kamis, 4 Januari 2024, brand mewah ini menawarkan beragam alat tulis dengan harga yang bikin mengolo. Amplop kertas Hermes oranye A5 memiliki dimensi P 21 x L 14,8 cm.

Amplop tersebut terbuat dari sutra. Disebutkan pula dalam keterangan di lamannya, amplop yang dibuat di Prancis ini reusable atau dapat digunakan kembali.

"Kenang-kenangan ini bisa dikirimkan sebagai undangan spesial atau bahkan surat cinta. Membuat momen istimewa menjadi kenangan yang lebih indah," demikian bunyi deskripsi di situs Hermès UK.

Amplop ini berada di menu "Petit H" dalam laman resmi Hermes. Sebanyak 154 item ada dijual di menu tersebut, sebut saja compact mirror yang dijual seharga 1.780 pound sterling (Rp35 jutaan), photo album MM seharga 780 pound sterling (Rp15,3 juta), hingga band-aid accessory seharga 135 pound sterling (Rp2,6 juta).

Sementara, Hermes terkenal dengan tas ikonis, Birkin. Tas ini terinspirasi dari aktris sekaligus penyanyi berdarah Inggris Jane Birkin yang meninggal dunia pada 16 Juli 2023.

Perjalanan mode Jane Birkin semasa hidup hingga menginspirasi tas Hermes Birkin pun banyak menjadi sorotan khalayak luas.

Dikutip dari The New York Times, Senin, 17 Juli 2023, Jane Birkin pada awal ketenarannya sebagai muse dan consort seniman musik Serge Gainsbourg selalu mengenakan pakaian yang cocok.

 

Jane Birkin Jadi Inspirasi Pembuatan Tas Hermes Ikonis

Jane Birkin
Gambar yang dirilis pada 17 Februari 1973 dari aktris dan penyanyi Inggris Jane Birkin (tengah), pada syuting "Don Juan" yang disutradarai oleh Roger Vadim. (AFP)

"Ia memberikan contoh gaya untuk generasi perempuan," kata desainer Anna Sui pada Minggu, 16 Juli 2023.

Beberapa item yang dikenakan kala itu, meliputi T-shirt yang menyusut, jeans cutoff, dan espadrilles yang disukainya.Ada pula gaun babydoll dengan elan yang lebih besar hingga sweater Breton bergaris yang dia bantu memopulerkannya.

Ada gaun yang dirajut dengan bunga aster tembus pandang yang pernah Jane kenakan ke gala serikat seni Prancis, gaun yang garis lehernya yang menjuntai secara strategis, jika nyaris, diikat dengan bros. Ada poni tak rata yang dia pertahankan sepanjang hidupnya.

"Gayanya sangat berbeda dari gaya Amerika," kata Sui, dan memperkenalkan "sesuatu yang baru dalam kosa kata mode kami."

"Tampilan Inggris yang sedikit kusut tetapi menyatu dengan kode Prancis klasik," katanya.

Sebelum jadi inspirasi tas Hermes, Jane sering difoto membawa keranjang pasar jerami yang penuh dengan riasan, kunci, dan berbagai perlengkapan. "Saya terkenal karena membawa keranjang," jelasnya dalam wawancara pada 2018 di YouTube. "Jadi saya jelas tahu perempuan suka memiliki banyak barang di tas tangan mereka."

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya