10.000 Pekerja Indonesia Magang di Perusahaan Jepang Sepanjang 2023

Di Indonesia perusahaan Jepang berkontribusi pada pasar tenaga kerja Indonesia secara keseluruhan, tidak hanya mengembangkan sumber daya manusia untuk karyawan mereka sendiri.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 15 Mar 2024, 21:42 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2024, 21:42 WIB
Pelepasan 60 alumni SMK PPN Kalasey yang akan mengikuti pendidikan di Jakarta untuk persiapan bekerja di Jepang. Kegiatan ini dibuka oleh Wagub Sulut di ruang Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Kamis (1/6/2023).
Pelepasan 60 alumni SMK PPN Kalasey yang akan mengikuti pendidikan di Jakarta untuk persiapan bekerja di Jepang. Kegiatan ini dibuka oleh Wagub Sulut di ruang Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Kamis (1/6/2023).

Liputan6.com, Jakarta Komite Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia Jakarta Japan Club (JJC) melaporkan perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia yang tergabung dalam JJC telah menyerap ribuan tenaga kerja atau pekerja magang sepanjang 2023. Pekerja ini baik dari mahasiswa, hingga siswa sekolah menengah.

Koordinator Komite Studi Pengembangan SDM JJC, Akihisa Matsuda mengatakan, sepanjang 2023 perusahaan Jepang anggota JJC di Indonesia tercatat menerima kurang lebih 10.000 pekerja magang dari sekitar 1.600 perusahaan Jepang yang ada di Indonesia.

“Hasilnya, sekitar 1.600 perusahaan Jepang di Indonesia menerima 7.400 - 7.500 pemagang untuk pencari kerja dan 3.600 – 3.700 pemagang dari siswa sekolah menengah dan universitas,” jelas Matsuda, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/3/2024).

Di Indonesia perusahaan Jepang berkontribusi pada pasar tenaga kerja Indonesia secara keseluruhan, tidak hanya mengembangkan sumber daya manusia untuk karyawan mereka sendiri.

Tetapi dengan memanfaatkan sistem magang untuk pencari kerja dan magang yang memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa dan siswa sekolah menengah.

Komite Studi Pengembangan SDM JCC berharap laporan ini akan berkontribusi dalam diseminasi praktik baik dalam pengembangan sumber daya manusia di antara anggota JJC, menginspirasi pemerintah Indonesia dan Jepang untuk mewujudkan lingkungan bisnis yang lebih baik, serta turut membantu memperkuat hubungan antar kedua negara.

Pada tahun ini, laporan melibatkan 259 perusahaan Jepang sebagai responden, di mana sebanyak 201 perusahaan adalah anggota JCC. Kemudian, ada sebanyak 1.569 perusahaan yang ekspansi ke Indonesia.

1.749 Mahasiswa Magang Bersertifikat di Pemkot Surabaya,

(Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)
Balai Kota Surabaya (Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima kembali mahasiswa program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Di program MSIB batch 6 tahun 2024 ini, Pemkot Surabaya menerima sebanyak 1.749 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Ikhsan mengatakan ribuan mahasiswa MSIB disebar ke 11 organisasi perangkat daerah (OPD), kelurahan dan kecamatan se-kota setempat.

"Di sana nanti mereka melihat, kemudian bekerja melayani bagaimana program-program di Surabaya," kata Ikhsan, di Surabaya, Senin 26 Februari 2024.

Tugas para peserta MSIB adalah membantu perampungan program Pemkot Surabaya dan mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.

Pengalaman Menunjang Masa Depan

Ikhsan menyebut MSIB merupakan cara pemkot memberikan ruang seluas-luasnya untuk meningkatkan pengalaman dengan secara langsung mengetahui persoalan dari masyarakat.

"Adik-adik mahasiswa ini nanti turun langsung di kecamatan, di kelurahan, mungkin juga pelayanan yang berada di Balai RW," ucapnya.

Pengalaman yang didapatkan selama masa magang di lingkungan pemkot setempat diharapkan mampu menunjang masa depan para mahasiswa setelah lulus dari bangku perkuliahan.

"Jadi ketika selesai studi, mereka sudah punya pengalaman untuk bekerja," ujarnya.

Ribuan mahasiswa program MSIB dijadwalkan bertugas dalam kurun waktu lima bulan. Peserta dipastikan mendapatkan akses kebutuhan edukasi.

"Kalau dari kementerian mereka mendapat Bantuan Biaya Hidup (BBH) senilai Rp2,8 juta per bulan," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya