Bawang Putih Tembus Rp 50.000 per Kg, Kemendag: Harga di China Naik

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Isy Karim, mewaspadai kenaikan harga komoditas bawang menjelang lebaran Idulfitri 2024.

oleh Septian Deny diperbarui 27 Mar 2024, 13:15 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2024, 13:15 WIB
Harga Bawang Putih dan Cabai Melejit
Aktivitas jual beli di pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (6/2/2020). Harga cabai dan bawang putih mengalami kenaikan hingga mencapai dua kali lipat akibat musim hujan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Isy Karim, mewaspadai kenaikan harga bawang menjelang lebaran Idulfitri 2024.

Dalam catatannya, harga bawang putih pada Maret 2024 mengalami kenaikan sebesar 5,4 persen dibandingkan bulan Februari 2024

"Ada komoditi lain yang perlu mendapat perhatian adalah bawang putih," kata Isy dalam acara Diskusi Publik Ketersediaan Pangan Jelang Lebaran 2024 di Hotel Grandhika, Jakarta Selatan, Rabu (27/3)

Dia menyebut, kenaikan harga bawang putih di pasar domestik disebabkan oleh harga bawang putih di China tengah naik. Isy, sekitar 90 persen bawang putih yang beredar di Indonesia berasal dari impor.

"Untuk bawang putih ini kan lebih dari 90 persen impor. Jadi begitu terjadi kenaikan di sumbernya, khususnya di Tiongkok (naik)," jelasnya.

Lebih lanjut, Isy memastikan stok barang putih tetap mencukupi untuk kebutuhan Idulfitri. Namun, dia tidak menyebutkan berapa stok bawang putih yang tersedia saat ini untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Lebaran Idulfitri 2024.

"(Bawang putih) ini tersedia dalam jumlah yang cukup," sebut Isy.

Sebelumnya, kenaikan harga pangan terpantau terjadi di sejumlah daerah pada bulan Ramadan 2024, termasuk di Pasar Kukun yang terletak di Kabupaten Tangerang, Banten.

Kenaikan harga terjadi di sejumlah komoditas, salah satunya di komoditas bumbu seperti bawang putih, cabai merah keriting, dan cabai rawit merah.

"Buat bawang dan putih harganya udah naik sampai Rp 40 ribu-50 ribu per kilogram (kg). Biasanya mah Rp 35 ribu udah dapat," ujar Andi (40) kepada Liputan6.com, Jumat, (8/3).

Sedangkan cabai keriting merah juga mengalami kenaikan ke harga menjadi Rp 70 ribu per kg dari harga sebelumnya, yaitu Rp 65 ribu per kg di minggu lalu. Padahal harga normal cabai biasanya dikisaran Rp 30 ribu per kg hingga Rp 40 ribu per Kg.

Kenaikan Harga Daging Ayam Akibat Ulah Pedagang Perantara

Harga bawang putih merangkak naik pada Ramadan ini. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Harga bawang putih merangkak naik pada Ramadan ini. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Isy Karim, buka suara terkait penyebab kenaikan harga daging ayam jelang lebaran Idulfitri 2024.

Dia menyebut, kenaikan harga disebabkan oleh ulah pedagang perantara yang mengambil keuntungan berlebih di tengah kenaikan permintaan daging ayam jelang lebaran.

" Setelah kita dalami, dialog dengan temen-temen pedagang, memang ada di pedagang perantara ambil untung sesaat karena ada kenaikan ekspektasi tadi menjala lebaran," kata Isy dalam acara Diskusi Publik Ketersediaan Pangan Jelang Lebaran 2024 di Hotel Grandhika, Jakarta Selatan, Rabu (27/3).

Isy menyebut pedagang perantara mengambil keuntungan berkisar Rp2000 per ekor ayam. Sehingga, harga ayam di pasar tradisional menembus Rp40.000 per kilogram dari harga acuan maksimal Rp38.000 per kilogram.

"Ini ada kenaikan sedikit Rp2000, kemudian kalau kita bagi antara perantara dan pedagang seribu-seribu tadi, akhirnya di ujungnya ada kenaikan menjadi Rp2000," bebernya.

Adapun, harga daging ayam di tingkat peternak sendiri belum mengalaminya kenaikan menjelang lebaran. Saat ini, harga ayam hidup dijual sekitar Rp24.000.

"Sedangkan harga yang dalam bentuk daging dan karkas ini harganya sekitar Rp40.000, sedangkan harga acuan adalah Rp37.000 sampai 38.000, jadi memang terjadi kenaikan melebihi harga acuan," tegas Isy.

Meski demikian, Isy menilai kenaikan harga daging ayam tersebut masih wajar. Sehingga, tidak dianggap terlalu mengkhawatirkan jelang perayaan lebaran.

"Jadi, ini masih dalam koridor-koridor yang tidak terlalu mengkhawatirkan, karena memang selama ini harga ayam di tingkat peternak juga belum mengalami perbaikan, sudah berapa bulan harga ayam cenderung jauh di bawah harga acuan," pungkas Isy.

 

Harga Pangan Naik

Harga Bawang Putih Melonjak
Pekerja menurunkan karung berisi bawang putih di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (5/2/2020). Kelangkaan pasokan bawang putih di dalam negeri berimbas tingginya harga komoditas tersebut yang mencapai kisaran Rp 57.500/kilogram. (merdeka.com/magang/ Muhammad Fayyadh)

Sebelumnya, sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan harga di minggu pertama bulan Ramadhan 2024 ini. Kenaikan ini terjadi di berbagai tempat, salah satunya di Pasar Kukun yang terletak di Kabupaten Tangerang, Banten.

Misalnya, komiditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Harga daging ayam per kg mencapai Rp 43 ribu setelah sebelumnya hanya dipatok Rp 38 ribu.

“Daging ayam emang lagi naik-naiknya. Sekarang mah sekilo harganya Rp 43 ribu. Kemarin mah sekilo cuma Rp 38 ribu doang,” keluh Maghfiroh (29) sembari memotong-motong ayam menjadi beberapa bagian.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya