Liputan6.com, Bogor Kementerian Pertanian terus melakukan berbagai cara guna menciptakan ekosistem usaha perkebunan yang kompetitif. Salah satu cara terbaru yang dijalankan adalah dengan menggelar kegiatan Semarak Perkebunan Nasional (SKENA) di Bogor, Jawa Barat.
Kegiatan yang berlangsung mulai dari tanggal 19 April hingga 21 April 2024 tersebut diyakini bisa berkontribusi dalam mendukung perkembangan hiliriasi perkebunan Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan kinerja hilirisasi komoditas perkebunan yang bernilai tambah tinggi.
Baca Juga
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Andi Nur Alam Syah mengatakan bahwa SKENA merupakan ajang pemanasan untuk acara Bunex yang akan digelar sekitar bulan September 2024.
Advertisement
"Hal ini demi meningkatkan dan mendorong para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kita agar naik level dan guna mendukung komoditas perkebunan beserta nilai tambah perkebunan agar bisa bersaing dan bertahan dengan tuntutan pasar global yang semakin ketat," katanya.
Andi Nur pun berharap masyarakat Kota Bogor dan sekitar dapat berkontribusi dalam meramaikan, memeriahkan, mengikuti dan mendukung terselenggaranya kegiatan ini.
“Kami berharap kegiatan SKENA yang pertama ini akan terselenggara lagi di tahun-tahun berikutnya dan merupakan tonggak kegiatan hilirisasi komoditas perkebunan di provinsi Jawa Barat khususnya Kota Bogor,” ujarnya.
Dukung Pengembangan Komoditas
Andi Nur mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung pengembangan komoditas perkebunan untuk kesejahteraan petani melalui peningkatan produksi, produktivitas, dan hilirisasi komoditas.
“Kami percaya seluruh stakeholder terkait perkebunan, jajaran kepala SKPD, pelaku usaha, eksportir, asosiasi pengusaha juga mendukung dengan penuh apa yang Kementerian Pertanian lakukan," ungkapnya.
"Kkami harapkan tidak menyurutkan semangat kita semua untuk terus melakukan upaya-upaya strategis dalam mempercepat pelaksanaan pengembangan komoditas perkebunan menuju hilirisasi Indonesia Emas 2045,” jelas Andi Nur.
Di sisi lain, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, data dua tahun terakhir jumlah UMKM kota bogor bertambah sekitar 300% dan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor.
“Tercatat pada 2021 jumlah UMKM kota bogor sekitar 68 ribu, sedangkan tahun 2023 bertambah jumlahnya menjadi 78 ribu UMKM,” katanya.
Bima Arya pun siap menjadi bagian penguatan hilirisasi perkebunan yang dijalankan oleh Kementan, khususnya di Kota Bogor.
“Kota Bogor pastinya siap memperkuat hilirisasi perkebunan, tak hanya fokus di Bogor, namun juga diperluas sampai Bandung dan Jawa Barat lainnya, demi memajukan perkebunan,” ujarnya.
Sebagai informasi, kegiatan SKENA digelar di Lapangan Sempur dan Taman Ekspresi dengan kegiatan seperti pameran produk UMKM komoditas pertanian, perlombaan barista, bazar pasar murah minyak goreng, gula pasir, dan hasil pertanian lainnya.
Tak hanya itu, ada pula talkshow, workshop atau sharing session, launching ekspor, business matching, launching asosiasi pekebun, hiburan dari berbagai band dan penyanyi, pembagian benih kelapa dan kopi dan kegiatan menarik lainnya.
(*)
Advertisement