Liputan6.com, Jakarta Pada rangkaian kerja ke wilayah Gorontalo dalam waktu dekat ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat meninjau proyek Bendungan Bulango Ulu Paket I garapan PT Hutama Karya (Persero) yang berlokasi di Kabupaten Bone Bolango. RI 1 mengungkapkan optimisme besar terhadap proyek bendungan pertama di Gorontalo ini.
"Akan selesai Insya Allah akhir tahun ini. Sehingga bisa meningkatkan produktivitas pertanian serta perkebunan yang ada di Gorontalo dan sekitarnya karena ini waduk gede banget, bisa menampung 84 juta meter kubik," kata Jokowi.
Menjawab target Jokowi, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan, proyek Bendungan Bulango Ulu senilai Rp 1,2 triliun target selesai Oktober 2024. Digarap melalui kerja sama operasi (KSO) bersama PT Basuki Rahmanta Putra dan PT Bina Nusa Lestari, dengan porsi Hutama Karya 70 persen, BRP 15 persen, dan BNL 15 persen.
Advertisement
"Sejumlah strategi percepatan penyelesaian dilakukan oleh KSO seperti memastikan kebutuhan sumber daya, material dan alat terpenuhi, menambah jam dan tenaga kerja di masing-masing bagian," ujar Adjib, Kamis (25/4/2024).
Dalam proyek ini, Hutama Karya menggarap beberapa pekerjaan, mulai dari persiapan, pembangunan jalan akses bendungan dan jembatan, bendungan utama hingga pembersihan pasca proyek.Â
Pekerjaan yang Telah Selesai
Adapun pekerjaan yang telah selesai, yakni galian main dam serta jembatan dan jalan akses warga dengan menyisakan sejumlah pekerjaan struktur tubuh bendungan, pengeboran hingga penyuntikan material. Hutama Karya juga melakukan kontrol dan evaluasi target secara intens agar perencanaan dapat tercapai sesuai jadwal.
"Kemudian, melakukan koordinasi berkala dengan stakeholders yang terlibat agar membantu kelancaran pekerjaan, menciptakan konstruksi ramah lingkungan dan efisien serta didukung penggunaan digital construction," imbuhnya.Â
Secara fungsi, Bendungan Bulango Ulu sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berdiri di atas lahan seluas 483.05 ha diproyeksikan dapat mendongkrak ketahanan pangan hingga memenuhi kebutuhan pasokan air baku.
Advertisement
Manfaat Bandungan
Adjib menuturkan, sejumlah manfaat dapat dirasakan dengan kehadiran bendungan ini, seperti mengairi Daerah Irigasi (DI) ke wilayah DI Lomaya, DI Alale, dan DI Pilohayanga seluas 4.950 ha, memenuhi kebutuhan air baku sebesar 2,2 m³ per detik untuk Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo dan sekitarnya.
Lalu, berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan kapasitas 4,96 megawatt, sebagai sistem pengendalian dan mereduksi banjir hingga 84,62 persen, hingga berpotensi sebagai lokasi pariwisata.
"Proyek ini akan menjadi salah satu bendungan yang tertinggi di Indonesia mencapai 75 meter dengan saluran pelimpah berbentuk terowongan sepanjang 369.06 meter," pungkas Adjib.