Liputan6.com, Jakarta Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyoroti kepadatan dan kemacetan yang kerap terjadi di Pelabuhan Merak, khususnya pada saat momen-momen tertentu semisal mudik Lebaran.
Menurut dia, kejadian itu tidak lepas dari tersambungnya Jalan Tol Trans Sumatera untuk beberapa ruas. Kehadiran jalan tol tersebut membuat banyak orang yang hendak ke Sumatera dari Jawa kini tak lagi menjadikan transportasi udara sebagai pilihan utama.
Baca Juga
"Tahu kenapa 2 tahun ini setiap mudik masalah terus di Merak? Karena jalan tolnya sudah terhubung. Orang sekarang pilih mudik itu sudah lewat mobil, ngapain lagi naik pesawat," kata Arya di HK Tower, Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Advertisement
"Kemarin (terhubung) sampai Palembang, tahun ini kan udah sampe Jambi. Berarti pemudik yang mau ke Jambi tahun depan mudik akan jalan tol," dia menambahkan.
Arya menilai, kemacetan parah saat mudik di Merak bakal semakin menggila jika akses menuju pelabuhan penyeberangan tersebut tidak ditata dengan baik. Pasalnya, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera tahap I sepanjang hampir 1.000 km ditargetkan akan rampung pada 2024 ini.
"Makannya tahun depan Merak kalau enggak ditata dengan rapi pasti akan lebih macet lagi, udah pasti. Jalan tol 1.000 km itu sepanjang Jawa itu. Orang enggak pernah terbayangkan 1.000 km bikin jalan tol, mimpi itu, dulu jawa aja. Ini pak jokowi bisa cepet bikinnya, Jawa beres, Sumatera udah 1.000 (km)," tuturnya.
Adapun pengerjaan proyek Jalan Tol Trans Sumatera tahap I sepanjang 965 km target tuntas pada akhir 2024. PT Hutama Karya (Persero) selaku pengelola jalan tol menyebut, saat ini progres pengerjaannya sudah melebihi 90 persen.
"Sesuai target kita targetkan itu adalah 2024 selesai tahap I. Itu sekitar hampir 1.000 km. Progresnya 92 persen, (tuntas) tahun ini, akhir Desember," terang Wakil Direktur PT Hutama Karya (Persero), Aloysius Kiik Ro.
14 Ruas Tol
Merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 42 Tahun 2024, proyek Jalan Tol Trans Sumatera tahap I terdiri dari 14 ruas. Antara lain, ruas Jalan Tol Medan-Binjai, Tol Palembang-Simpang Indralaya, Tol Pekanbaru-Dumai, Tol Bakauheni-Terbanggi Besar.
Kemudian, ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang, Tol Pematang Panggang-Kayu Agung, Tol Kisaran-Indrapura, Tol Kuala Tanjung-Indrapura-Tebing Tinggi-Pematang Siantar (bagian dari ruas Jalan Tol Kuala Tanjung-Indrapura-Tebing Tinggi-Parapat).
Lalu, ruas Tol Binjai-Pangkalan Brandan (bagian dari ruas Jalan Tol Binjai-Langsa), Tol Sigli-Banda Aceh, Tol Simpang Indralaya-Prabumulih (bagian dari ruas Jalan Tol Simpang Indralaya-Muara Enim), Tol Taba Penanjung-Bengkulu (bagian dari ruas Jalan Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu), Tol Sicincin-Padang (bagian dari ruas Jalan Tol Pekanbaru-Padang), dan Tol Pekanbaru-Bangkinang-Kampar (bagian dari ruas Jalan Tol Pekanbaru-Padang).
Advertisement
Tol Padang-Pekanbaru Seksi Padang-Sicincin Beroperasi Gratis Juli 2024
Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) tengah merampungkan salah satu ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), yakni proyek Tol Padang-Pekanbaru Seksi Padang-Sicincin yang ditargetkan selesai pada pertengahan tahun ini.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan, saat ini pihaknya bersama kontraktor Tol Padang-Sicincin yakni PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), tengah berfokus pada penyelesaian proyek sepanjang 36,6 km. Denganprogres mencapai 58,76 persen, serta ditargetkan beroperasi fungsional alias dibuka gratis pada Juli 2024.
"Jika sebelumnya menghadapi sejumlah tantangan, saat ini proyek mengalami kemajuan yang signifikan. Terlebih setelah mendapatkan dukungan dari para stakeholders mulai dari Gubernur, Wakil Gubernur, Kapolda hingga Danrem 032/Wirabraja, karena hadirnya tol ini akan memberikan manfaat besar untuk perkembangan wilayah Sumatra Barat," ujarnya, Selasa (30/4/2024).
Lebih lanjut, kata Adjib, sebagai bentuk kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat di sekitar proyek, Hutama Karya melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) telah memberikan sejumlah bantuan sepanjang tahun 2022 hingga 2023.
"Dengan total sebesar Rp 638 Juta bantuan meliputi renovasi tempat ibadah, rehabilitasi panti asuhan dan tempat penampungan sampah, pemberian peralatan usaha dan bentor (becak & motor) bagi pelaku tani, pemberian beasiswa putra-putri TNI, serta penyediaan sarana air bersih," bebernya.
Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah mengungkapkan bahwa keberadaan tol ini memberikan banyak harapan baru untuk masyarakat, khususnya dalam menggerakkan perekonomian.
"Keberadaan jalan tol akan memudahkan, mempercepat, mendekatkan jarak dan melancarkan akses. Oleh sebab itu masyarakat Sumatra Barat berharap agar pelaksanaan pekerjaan jalan tol ini bisa lebih cepat penyelesaiannya," kata Mahyeldi.
Pemberdayaan Masyarakat
Dari sisi pemberdayaan masyarakat, Hutama Karya memberikan kesempatan bagi warga setempat uuntuk turut berkontribusi dalam pembangunan proyek ini, dengan membuka lapangan pekerjaan yang melibatkan wali nagari beserta anak-anak nagari.
Wali Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung, Peri Adinur mengutarakan, kehadiran proyek ini bisa merangkul seluruh elemen mulai dari masyarakat dan pemuda sekitar yang mau bekerja dengan keahlian masing-masing.
"Kami sangat mengapresiasi karena hal ini sangat membantu dalam meningkatkan taraf ekonomimasyarakat setempat," imbuh Peri.
Advertisement