Pemerintah Mau Bentuk Badan Khusus Kelola Candi Borobudur, Aturan Beres Juni 2024

Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono mengatakan pembentukan badan khusus itu sedang menunggu terbitnya peraturan presiden (Perpres).

oleh Arief Rahman H diperbarui 15 Mei 2024, 21:31 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2024, 21:31 WIB
Pemerintah Mau Bentuk Badan Khusus Kelola Candi Borobudur, Aturan Beres Juni 2024
Pemerintah berencana untuk membuat badan khusus yang mengelola dan menata Candi Borobudur, di Magelang, Jawa Tengah. (merdeka.com/Iqbal S.Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana untuk membuat badan khusus yang mengelola dan menata Candi Borobudur, di Magelang, Jawa Tengah. Nantinya, pengelola itu akan ada di bawah Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), InJourney.

Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono mengatakan pembentukan badan khusus itu sedang menunggu terbitnya peraturan presiden (Perpres). Dia menyebut, saat ini landasan aturan itu sudah masuk tahap finalisasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

"Progres perpres saat ini Kemenko Maritim dan Investasi sedang di tahap akhir, sedikit lagi, kami harap dalam satu bulan, perpres untuk single authority management bisa selesai," ujar Maya saat ditemui di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Badan otorita khusus itu akan disebut Taman Wisata Borobudur (TWB). TWB akan masuk di ekosistem PT Taman Wisata Candi (TWC) di bawah InJourney Group.

Meski secara hierarki berada di bawah BUMN, Maya memastikan para pemangku kepentingan lainnya akan turut dilibatkan. Mulai dari Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Agama, hingga pemda setempat.

"Ini akan dibentuk dengan satu badan khusus, TWB, Taman Wisata Borobudur, semua pemangku kepentingan terlibat untuk pengawasan, pengarahan, dan pengelolaan Candi Borobudur," tegasnya.

Seperti diketahui, sejumlah destinasi pariwisata ikonik dikelola oleh InJouney. Di antaranya, TMII, Nusa Dua, Mandalika dan Candi Borobudur. Tujuannya, menghadirkan tata kelola yang lebih baik dalam pengembangannya.

 

Pengembangan Pariwisata

Ilustrasi Candi Borobudur
Ilustrasi Candi Borobudur. (Photo by Eugenia Clara on Unsplash)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, Candi Borobudur belum dikelola dengan maksimal. Dia menyebut, baru di masa Presiden Joko Widodo (Jokowi) lokasi tersebut masuk daftar destinasi pariwisata super prioritas (DPSP).

"DPSP ini sebelum ditangani di pemerintahan Presiden Jokowi ada beberapa kementerian yang terlibat, berkat terobosan DPSP menjadi jelas, siapa yang melalukukan apa dan tidak tumpang tindih," ujar Sandi. 

Sebagai perhatian serius terhadap Candi Borobudur ini, kata dia, tiga kementerian sudah sepakat untuk mengelola lebih baik. Termasuk rencana pemasangan Chattra di pucuk candi untuk mendukung ibadah umat Buddha.

"Ini sudah ditata dan akan siap setelah nanti perpres ditandatangani, kita bisa tindaklanjuti, termasuk pemasangan chattra sehingga umat Buddha, disiapkan juga tempat ibadah yang bisa digunakan sepanjang hari," ucapnya.

 

Libur Panjang Waisak 2024, Cek Harga Tiket Masuk Candi Borobudur

Ribuan Lampion Hiasi Malam Waisak di Candi Borobudur
Peserta menerbangkan lampion sebagai tanda puncak perayaan Tri Suci Waisak 2566 BE/2022 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tegah, Senin (16/05/2022) malam. Setelah sempat ditiadakan selama pandemi, pelepasan ribuan lampion di Pelataran Candi Borobudur pada Waisak tahun ini kembali diselenggarakan. (merdeka.com/Iqbal S.Nugroho)

Sebelumnya, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney memastikan harga tiket Candi Borobudur tidak mengalami kenaikan saat libur panjang Waisak 2024 pada Kamis, 23 Mei 2024.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis InJourney Destination Management Hetty Herawati mengatakan, harga tiket Candi Borobudur dipatok sama seperti biasa. Dengan banderol Rp 50.000 per orang untuk pengunjung dewasa (di atas 10 tahun), dan Rp 25.000 untuk anak usia 3-10 tahun.

Sementara turis asing dewasa dikenai tarif USD 25 atau setara Rp 325.000, dan turis asing berusia 3-10 tahun diberi tarif USD 15 atau sekitar Rp 225.000.

"Tidak ada kenaikan harga tiket di saat Waisak. Jadi untuk pengunjung silakan datang dan membeli tiket secara online, segalanya tetap sama," ujar Hetty dalam sesi konferensi pers Waisak 2024 di Gedung Sarinah, Jakarta, Rabu (8/5/2024).

Kendati begitu, Hetty meminta calon pengunjung mencermati segala peraturan untuk bisa masuk ke Candi Borobudur, utamanya selama perayaan Waisak 2024. "Asal, mengikuti dan menghormati prosesi ibadah yang ada sesuai dengan tema kita tahun ini, yaitu enlightened in the harmony," imbuhnya.

Menimpali pernyataan itu, Direktur Pemasaran & Program Pariwisata InJourney Maya Watono menambahkan, acara perayaan Waisak 2024 di Borobudur akan mengedepankan kesakralan dan kekhusyukan.

Adapun prasyarat tersebut bisa dilihat melalui laman injourney.id, akun Instagram resmi InJourney, hingga yang disajikan oleh Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI).

"Untuk para pengunjung, kita akan berikan do's & don'ts juga. Kami mengundang sebanyak mungkin, tapi dengan rapi, itu yang kita inginkan. Jadi pastinya kita akan berikan do's and don'ts misalnya pakaian pun kita minta warnanya sama semua, supaya kelihatan rapi," tuturnya.

"Juga tidak lalu lalang. Mungkin kalau yang lalu saya melihat ada yang masih merokok dan sebagainya, itu kita akan larang," tegas Maya.

 

InJourney Gelar Perayaan Waisak 2024 di Borobudur, Segini Target Pengunjungnya

Candi Borobudur
Gambar ini diambil pada 10 Mei 2016 menunjukkan matahari terbit di atas Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. (GOH CHAI HIN / AFP)

Sebelumnya, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bakal menggelar acara perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur pada Kamis, 23 April 2024. Sebanyak 50 ribu pengunjung ditargetkan akan hadir pada upacara peringatan Hari Raya bagi umat Budha tersebut.

Direktur Pemasaran & Program Pariwisata InJourney Maya Watono mengatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai rangkaian acara di Candi Borobudur untuk Waisak 2024. Dia pun memproyeksikan sekitar 50 ribu pengunjung, baik peserta maupun turis bakal hadir ke candi Budha terbesar di dunia itu selama acara.

"Target pengunjung kita 40-50 ribu. Karena kebetulan ini long weekend dari hari Kamis sampai hari Minggu, kami memiliki berbagai rangkaian acara. Jadi kita harapkan memang 40-50 ribu pengunjung," ujar Maya seusai acara konferensi pers di Gedung Sarinah, Jakarta, Rabu (8/5/2024).

Tak hanya pengunjung langsung, InJourney pun menyasar khalayak lebih luas untuk ikut menyaksikan prosesi itu lewat tangkapan kamera. "Juga pasang mata di seluruh Indonesia dan seluruh dunia melihat ke Candi Borobudur di tanggal 23 (Mei 2024) sampai long weekend tersebut.

Dampak Ekonomi

Di sisi lain, InJourney juga mengharapkan adanya dampak ekonomi terhadap perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, baik secara lokal maupun nasional.

"Pastinya kita setiap acara ini adanya impact ekonomi. Kita ketahui bersama suatu acara/event pastinya memberikan dampak ekonomi yang signifikan terhadap sekitar, maupun nasional," ungkap Maya.

Selain economic impact, InJourney turut memposisikan Candi Borobudur sebagai branding destinasi wisata nasional bagi Indonesia. Khusus untuk Waisak 2024, itu akan dibungkus dalam tema spiritual pilgrim to tourism

"Kita mengharapkan pastinya pariwisata berkualitas, yang juga mengedepankan spirit-spirit dari heritage, culture, maupun spiritualism. Itu yang kita harapkan ke depan," imbuh Maya.

"Jadi memang tidak semata-mata pariwisata atau perayaan, tapi kami juga mengharapkan pengunjung memang datang sebanyak-banyaknya ke Borobudur, tapi juga mengikuti peraturan yang akan kami berikan untuk menjaga kekhusyukan di saat kita berdoa bersama," tuturnya.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya