Banyak Lapangan Tua di Indonesia Simpan Harta Karun Migas, Lokasinya di Sini

Banyak investor di sektor migas melihat bahwa sumur-sumur migas tua sudah tidak produktif lagi. Padahal menurut SKK Migas hal itu tidak benar. Sudah ada penelitian yang menyebutkan masih banyak harta karun migas dari sumur tua.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Mei 2024, 13:54 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2024, 13:24 WIB
SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Medco E&P Natuna Ltd. berhasil menyelesaikan Proyek Belida Extension di penghujung tahun 2022
SKK Migas ingin mematahkan asumsi banyak pihak jika mature fields susah untuk dilakukan eksplorasi atau penemuan baru. Pasca melakukan studi, ia menemukan masih ada sumber baru bila dilakukan pengeboran lebih dalam.

Liputan6.com, Jakarta - Kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) masih punya peluang besar untuk menggali harta karun minyak dan gas bumi (migas) yang tersebar di berbagai lapangan tua wilayah Indonesia Barat. Selain itu, masih banyak juga harta karun migas yang tersimpan di lepas pantau atau offshore.

Penasihat Ketua Satu Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Nanang Abdul Manaf menjelaskan, banyak pihak melihat mature fields atau lapangan migas yang sudah uzur susah untuk dilakukan eksplorasi atau penemuan baru. Padahal berdasarkan studi, masih ada sumber migas baru yang berlimpah bila dilakukan pengeboran lebih dalam di lapangan tua tersebut.

"Sejauh ini misalnya ngebor paling dalam 4.000 meter. Padahal di kedalaman 5-6 ribu (meter) kita masih bisa mendapatkan potensi, asal pertama nambah data. Data seismic kita banyak ditargetkan ke 4.000 (meter) ke atas," jelasnya di kegiatan IPA Convex 2024 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Kamis (16/5/2024).

"Coba sekarang ditargetkan lebih dalam lagi supaya kita mendapatkan data yang lebih akurat, sehingga waktu ngebor dia akurasinya lebih tinggi," kata Nanang.

Temuan baru di lapangan migas tua Indonesia barat ini lebih banyak berbentuk gas kondensat. "Tapi kalau minyak kita harapkan Sumatera, atau north east Java ke arah Madura. Kayak (Lapangan) Hidayah kan minyak," sambungnya.

Lapangan Lepas Pantai

Adapun potensi migas yang belum tereksplorasi kebanyakan berada di sisi lepas pantai (offshore). Semisal di Laut Andaman yang berlokasi di sisi utara Aceh.

"Kalau under explore kan kebanyakan di laut. Seperti di Andaman Basin sendiri lokasinya lebih ke laut terbuka. Itu belum ada kegiatan," imbuh Nanang.

Namun, ia menyebut ketersediaan data jadi tantangan. Oleh karenanya ia menilai pentingnya peran dari multiclient di open area. Pasalnya, Nanang menilai gerak pemerintah boleh dikatakan terbatas.

"Multiclient itu kayak investor, tapi dari sisi data. Nanti datanya itu dijual ke KKKS. Setelah KKKS lihat datanya dari hasil pembelian ke multiclient, dia tertarik. Kalau tertarik, dia mengajukan joint study," tuturnya.

"Atau bisa saja pemerintah melihat dari multiclient data itu langsung direct offer. Tapi syaratnya mereka juga beli data," pungkas Nanang.

Pemerintah Jajakan 5 Harta Karun Migas, Penawaran Awal USD 1,5 Juta

SKK Migas-KKKS Gelorakan Industri Hulu Migas Saat Pandemi Covid-19
Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi yaitu Satuan Kerja Khuhsus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Migas dan Gas Bumi (SKK Migas) (Dok. SKK Migas Sumbagsel / Nefri Inge)

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menawarkan 5 wilayah kerja minyak dan gas bumi (WK migas), pada acara pembukaan Indonesia Petroleum Association Conference & Exhibition (IPA Convex) 2024 di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (14/5/2024).

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM sekaligus Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Dadan Kusdiana menyampaikan, kelima harta karun migas ini terdiri dari dua wilayah kerja penawaran lelang reguler dan tiga wilayah kerja penawaran langsung. 

Total nilai penawaran awal (open bid) untuk kelima blok migas itu senilai USD 1,5 juta, atau setara Rp 24,195 miliar (kurs Rp 16.130 per dolar AS). "Mereka adalah WK Pesut Mahakam, WK Panai, WK Central Andaman, WK Amanah, WK Melati," papar Dadan.

Terkait peningkatan iklim investasi hulu migas, Dadan melanjutkan, dalam rentang 2020-2024 tercatat sudah terdapat 26 kontrak ierja sama WK migas yang telah ditandatangani, baik kontrak kerja sama baru hasil lelang maupun kontrak kerja sama perpanjangan/alih kelola.

"Dua puluh diantaranya merupakan penandatanganan kontrak kerja sama baru hasil lelang, enam sisanya merupakan penandatanganan kontrak kerja sama perpanjangan/alih kelola. Angka tersebut tentunya menjadi suatu indikator yang positif bahwa kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi di Indonesia masih menarik bagii investor,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dadan juga mengundang para badan usaha dan bentuk usaha tetap (BU/BUT) di industri hulu migas untuk dapat berpartisipasi pada lelang wilayah kerja migas tahap I 2024.

Dengan syarat, memiliki kemampuan keuangan dan teknis, mampu memenuhi syarat minimum komitmen pasti dan memenuhi syarat dan ketentuan pokok lelang wilayah kerja, serta memiliki kinerja dan track record yang baik.

Jadwal Lelang

Adapun rincian jadwal lelang untuk 5 WK migas tahap I 2024 sebagai berikut:

1. Lelang Reguler WK Pesut Mahakam dan Panai

  • Akses Bid Document: mulai 14 Mei 2024-9 September 2024
  • Batas Waktu Pemasukan Dokumen Partisipasi: 11 September 2024

2. Lelang Penawaran Langsung WK Central Andaman, Amanah dan Melati 

  • Akses Bid Document: mulai 14 Mei 2024-26 Juni 2024
  • Batas Waktu Pemasukan Dokumen Partisipasi: 28 Juni 2024.

"Bagi BU/BUT yang berminat, registrasi dan akses bid document dilakukan melalui website online lelang wilayah kerja migas sesuai dengan jadwal yang ada di https://esdm.go.id/wkmigas," pungkas Dadan.

Blok Migas yang Ditawarkan

Sumur migas Pertamina di blok Offshore Southeast Sumatra (OSES)
Sumur migas Pertamina di blok Offshore Southeast Sumatra (OSES) (Dok: PHE)

Berikut rincian penawaran untuk 5 WK migas tersebut:

1. Pesut Mahakam 

  • Lokasi: onshore Kalimantan Timur
  • Luas: 1.530,15 km2
  • Minimum komitmen pasti (3 tahun): G&G, 3D seismic 114 km2
  • Tipe kontrak: cost recovery (70:30 minyak, 60:40 gas)
  • Open bid: minimal USD 400.000

2. Panai

  • Lokasi: onshore dan offshore Sumatera Utara dan Riau
  • Luas: 5.180,46 km2
  • Minimum komitmen pasti (3 tahun): G&G, 2D seismic 500 km
  • Tipe kontrak: fleksibel (cost recovery (60:40 minyak, 55:45 gas) atau gross split)
  • Open bid: minimal USD 300.000

3. Central Andaman

  • Lokasi: offshore Andaman
  • Luas: 698,49 km2
  • Minimum komitmen pasti (3 tahun): G&G, 3D seismic or purchasing, 3D seismic data 650 km2, advance reprocessing 3D seismic
  • Tipe kontrak: cost recovery (60:40 minyak, 55:35 gas)
  • Open bid: minimal USD 300.000

4. Amanah

  • Lokasi: onshore Sumatera Selatan
  • Luas: 1.753,15 km2
  • Minimum komitmen pasti (3 tahun): G&G, 3D seismic 50 km2
  • Tipe kontrak: cost recovery (60:40 minyak, 55:45 gas)
  • Open bid: minimal USD 300.000

5. Melati

  • Lokasi: offshore dan onshore Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara
  • Luas: 8.453,70 km2
  • Minimum komitmen pasti (3 tahun): G&G, onshore 2D seismic 250 km, offshore 2D seismic 200 km2
  • Tipe kontrak: cost recovery (55:45 minyak, 50:50 gas)
  • Open bid: minimal USD 200.000.
 
 
Infografis Heboh Kabar China Klaim Natuna hingga Tuntut Setop Pengeboran Migas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Heboh Kabar China Klaim Natuna hingga Tuntut Setop Pengeboran Migas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya