Produk Bahan Makanan Indonesia Rajai Dapur Katering Haji di Mekah dan Madinah

Jamaah haji Indonesia mendapatkan konsumsi makanan (ready to eat meal) yang didatangkan langsung dari Indonesia, seperti rendang dan gulai dari Pangan Sari dan Jangkar.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Jun 2024, 11:45 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2024, 11:45 WIB
Tim Ekonomi dan Perdagangan Konsulat Jenderal RI di Jeddah melakukan kunjungan ke sepuluh dapur perusahaan katering untuk jemaah haji di Mekah dan Madinah, Arab Saudi.(Ist)
Tim Ekonomi dan Perdagangan Konsulat Jenderal RI di Jeddah melakukan kunjungan ke sepuluh dapur perusahaan katering untuk jemaah haji di Mekah dan Madinah, Arab Saudi.(Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Produk bahan makanan asal Indonesia jadi pemasok utama perusahaan katering untuk kebutuhan haji di Madinah dan Madinah, Arab Saudi. Serapan produk-produk Indonesia di dapur katering tahun ini juga menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun lalu.

Ini mengemuka saat Tim Ekonomi dan Perdagangan Konsulat Jenderal RI di Jeddah melakukan kunjungan ke sepuluh dapur perusahaan katering untuk jemaah haji di Mekah dan Madinah, Arab Saudi pada periode pekan ketiga Mei hingga pekan kedua Juni 2024. Dapur perusahaan katering yang dikunjungi tersebut antara lain Alahmadi Catering, Buraq Al Misk Catering, United Partner Catering, Makram Catering, Doyof Almashaer, dan Bin Martha Catering.

"Gudang bahan kering dari seluruh dapur yang dikunjungi, hampir seluruhnya dipenuhi produk Indonesia. Beberapa produk tersebut di antaranya bumbu jadi, bumbu penyedap rasa, tuna kaleng, kerupuk, mie telur, kemiri, cengkeh, gula, merah, kecap, daun salam, daun jeruk, serta sereh," papar Kepala Indonesian Trade Promotion Center, Bagas Haryotejo dalam keterangan tertulis, Rabu (26/6/2024).

Bagas mengungkapkan, saat ini perusahaan katering tersebut juga menunggu kiriman tambahan pasokan produk santan dari Indonesia yang didatangkan importir Arab Saudi.

Selain itu, jamaah haji Indonesia mendapatkan konsumsi makanan (ready to eat meal) yang didatangkan langsung dari Indonesia, seperti rendang dan gulai dari Pangan Sari dan Jangkar.

"Para juru masak katering mengakui, secara teknis produk bumbu Indonesia memudahkan para juru masak katering untuk produksi makanan, terutama saat puncak haji. Namun, dalam pengolahannya tetap dicampur dengan bumbu olahan khusus untuk menekan biaya dan menyesuaikan selera jemaah," jelasnya. Secara umum, serapan produk Indonesia di dapur katering haji tahun ini jauh meningkat dibanding tahun lalu dan cenderung seragam di beberapa dapur yang dikunjungi. "Tinggal beberapa hal yang perlu dievaluasi agar stok dapat terjaga, terutama saat puncak haji," imbuh Bagas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ekspor

Tim Ekonomi dan Perdagangan Konsulat Jenderal RI di Jeddah melakukan kunjungan ke sepuluh dapur perusahaan katering untuk jemaah haji di Mekah dan Madinah, Arab Saudi.(Ist)
Tim Ekonomi dan Perdagangan Konsulat Jenderal RI di Jeddah melakukan kunjungan ke sepuluh dapur perusahaan katering untuk jemaah haji di Mekah dan Madinah, Arab Saudi.(Ist)

Konsul Jenderal RI Jeddah Yusron B Ambary mengungkapkan, kunjungan ke dapur katering haji bertujuan mengoptimalkan penggunaan produk Indonesia untuk pemenuhan kebutuhan jamaah haji 2024. Ini sejalan dengan upaya promosi dan peningkatan ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi.

"Kami terus mendorong penggunaan produk Indonesia kepada pihak katering, khususnya untuk produk-produk yang sudah tersedia di Arab Saudi," kata Yusron.

Untuk diketahui, dalam 5 tahun terakhir (2019—2023), ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke Arab Saudi terus mengalami peningkatan dengan tren sebesar 11,46 persen.

Pada 2023, ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke Arab Saudi mencapai USD 658,16 juta. Nilai ini naik 21,80 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 540,35 juta.

Ekspor utama Indonesia ke Arab Saudi untuk sektor ini di antaranya produk lemak & minyak hewan/nabati, berbagai produk makanan olahan daging dan ikan, produk olahan dari tepung, serta produk produk teh, kopi, teh, dan rempah-rempah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya