Geser Bill Gates, Eks CEO Microsoft Steve Ballmer jadi Orang Terkaya ke-6 di Dunia

Mantan CEO Microsoft, Steve Ballmer menggeser Bill Gates sebagai orang terkaya keenam di dunia.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 02 Jul 2024, 21:00 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2024, 21:00 WIB
Steve Ballmer.(AP Photo/Stephan Savoia)
Steve Ballmer.(AP Photo/Stephan Savoia)

Liputan6.com, Jakarta - Steve Ballmer menggeser Bill Gates sebagai orang terkaya keenam di dunia. Ini menandai pertama kalinya seorang mantan CEO Microsoft  lebih kaya daripada salah satu pendiri raksasa teknologi tersebut.

Dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (2/7/2024) pergeseran itu terjadi ketika saham Microsoft naik ke rekor baru, sehingga total keuntungannya tahun ini menjadi 21%.

Melalui kemitraannya dengan OpenAI, Microsoft telah menjadi salah satu penerima manfaat terbesar dari peningkatan tren Kecerdasan Buatan (AI) yang telah mendorong pasar saham AS menjadi lebih tinggi.

Lebih dari 90% kekayaan bersih Ballmer senilai USD 157,2 miliar atau Rp.2,57 kuadriliun ada di saham Microsoft, menurut Bloomberg Billionaires Index.

Gates, sementara itu, telah mendiversifikasi kekayaannya sebesar USD 156,7 miliar atau Rp.2,56 kuadriliun, dengan sekitar setengah kekayaannya disimpan melalui Cascade Investment, yang diperoleh dari hasil penjualan saham Microsoft dan dividen.

Dia juga memiliki saham senilai USD 21 miliar atau Rp.344 triliun di perusahaan pengelolaan limbah Republic Services Inc. Seperti diketahui, Bill Gates perlahan-lahan mengurangi kekayaannya melalui filantropi.

Bersama mantan istrinya Melinda French Gates dan temannya Warren Buffett, Gates telah menyalurkan dana miliaran dolar dari uang pribadinya untuk membangun Gates Foundation senilai USD 75 miliar atau Rp.1,2 kuadriliun, salah satu organisasi amal terbesar di dunia.

Sejak mereka mendirikan yayasan ini lebih dari dua dekade lalu, Gates dan mantan istrinya telah menyumbangkan hampir USD 60 miliar dari kekayaan pribadi mereka. French Gates baru-baru ini mengundurkan diri sebagai salah satu ketua yayasan tersebut dan menerima USD 12,5 miliar atau Rp.204,7 triliun untuk digunakan untuk tujuan amalnya sendiri.

Pada tahun 2010, Gates, French Gates, dan Buffett juga mendirikan Giving Pledge, sebuah organisasi yang mendorong orang-orang terkaya di dunia untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka selama hidup atau wasiat mereka.

 

Ballmer Miliki Tim Clippers NBA Senilai USD 4,6 Miliar

Ilustrasi orang terkaya dunia atau miliarder. Foto: Freepik/vecstock
Ilustrasi orang terkaya dunia atau miliarder. Foto: Freepik/vecstock

Sementara itu, Ballmer, yang belum menandatangani Giving Pledge, memiliki kegiatan filantropisnya sendiri.

Gates mendirikan Microsoft bersama rekannya Paul Allen pada tahun 1975 dan memimpinnya hingga tahun 2000, ketika Ballmer – salah satu karyawan awal perusahaan, menggantikannya sebagai

Ballmer pensiun pada tahun 2014 dan menjadi pemegang saham terbesar Microsoft pada tahun yang sama. Dia membeli Los Angeles Clippers milik NBA seharga USD 2 miliar pada tahun 2014, sebuah investasi yang diperkirakan bernilai USD 4,6 miliar saat ini.

Bill Gates Harap Pelajari Kemampuan Ini dari Warren Buffett Lebih Awal, Apa Itu?

Bill Gates
Pendiri perusahaan raksasa Microsoft, Bill Gates (AFP PHOTO/JOSHUA LOTT)

Miliarder Bill Gates dan Warren Buffett telah saling memberikan beberapa tips selama persahabatan mereka yang telah berlangsung selama lebih dari tiga dekade.

Mengutip CNBC, Sabtu (25/5/2024), salah satu pelajaran itu adalah sesuatu yang Bill Gates harap dapat dipelajarinya lebih awal untuk merapihkan jadwal sibuknya. Bahkan mungkin membuat Gates lebih bahagia dan produktif.

"Butuh waktu terlalu lama bagi saya untuk menyadari Anda tidak harus mengisi setiap detik dari jadwal Anda untuk menjadi sukses,” tulis Gates di aplikasi Meta’s Threads pada Kamis, 23 Mei 2024.

"Kalau dipikir-pikir, ini adalah pelajaran yang bisa saya pelajari lebih cepat seandainya saya lebih banyak mengintip kalender Warren Buffett yang sengaja dibuat sepi,” ia menambahkan.

Bill Gates "sangat padat” dalam jadwalnya ketika dia menjadi CEO Microsoft, pekerjaan yang dia pegang selama 25 tahun sebelum mengundurkan diri pada 2000. Ia mengakui dirinya bos yang sulit. Ia tidak segan mengirim permintaan kepada karyawan jam 2 pagi.

"Saya pikir itulah satu-satunya cara Anda dapat melakukan sesuatu,” kata Gates kepada jurnalis Charlie Rose saat wawancara bersama Buffett pada 2017.

Gates akhirnya belajar mengurangi jadwal karyawan dan dirinya setelah melihat pernyataan pribadi CEO Berkshire Hathaway.

"Saya ingat Warren menunjukkan kalendernya kepada saya. Ia masih mempunyai hari-hari yang tidak ada apa-apa di kalendernya,” ujar Gates.

"Anda mengontrol waktu Anda. Ini bukanlah representasi dari keseriusan Anda yang diisi setiap menit dalam jadwal Anda,” ujar dia.

"Pada dasarnya saya bisa membeli apapun yang saya inginkan, tetapi saya tidak bisa mengulur waktu,” ujar Buffett dalam wawancara yang sama.

Metode Buffett pada dasarnya bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras serta didukung sains. Berdasarkan penelitian Universitas Stanford pada 2014, Kemahiran pekerja menurun tajam ketika mereka bekerja lebih dari 50 jam per minggu.

“Orang yang bekerja hingga 70 jam seminggu mendapatkan jumlah pekerjaan yang sama dengan mereka yang bekerja di depan laptop selama 55 jam,” ungkap penelitian tersebut.

Luangkan Waktu untuk Orang Terdekat

Bill Gates
Bill Gates (AP)

Anda juga tidak boleh bekerja terlalu sedikit dalam seminggu. Orang cenderung merasa paling bahagia ketika dapat tetap sibuk, tidak ada seorang pun yang ingin merasa bosan, tanpa bekerja terlalu banyak sehingga mereka menjadi terlalu stres, menurut penelitian.

Jumlah optimal waktu luang harian dalam jadwal seseorang adalah hingga 9,5 jam, menurut sebuah penelitian pada 2021. Jumlah itu mungkin terasa tidak realistis bagi sebagian besar orang dewasa yang bekerja, tetapi menyisihkan lebih banyak waktu luang dapat menurunkan tingkat stress dan manfaat kesehatan jangka panjang.

Untuk mencapainya mungkin tidak mudah. Gates membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menemukan keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan yang sehat. Ia menyampaikan hal itu saat pidato pembukaan di Northern Arizona University pada tahun lalu.

“Saat aku seusiamu, aku tidak percaya pada liburan. Saya tidak percaya pada akhir pekan. Saya juga tidak percaya orang-orang yang bekerja dengan saya harus melakukannya,” ujar Gates.

“Jangan menunggu selama saya menunggu untuk mempelajari pelajaran ini,” ia menambahkan.

Gates menyarankan untuk meluangkan waktu membina hubungan, merayakan kesuksesan dan memulihkan kerugian Anda. “Beristirahatlah saat Anda membutuhkannya. Bersantailah pada orang-orang di sekitar Anda saat mereka membutuhkannya juga,” tutur dia.

infografis miliarder dunia
Pendatang baru miliarder dunia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya