Bos Vale Base Metals Sambangi Kantor Erick Thohir, Ada Apa?

Menteri BUMN Erick Thohir telah menjalin pertemuan dengan bos Vale Base Metals (VBM). Erick juga sekaligus bertemu dengan Bos Vale Indonesia. Lantas, apa yang dibahas?

oleh Arief Rahman H diperbarui 12 Jul 2024, 10:15 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2024, 10:15 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir telah menjalin pertemuan dengan bos Vale Base Metals (VBM). Erick juga sekaligus bertemu dengan Bos Vale Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir telah menjalin pertemuan dengan bos Vale Base Metals (VBM). Erick juga sekaligus bertemu dengan Bos Vale Indonesia. Lantas, apa yang dibahas? (Sumber: Instagram @erickthohir)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir telah menjalin pertemuan dengan bos Vale Base Metals (VBM). Erick juga sekaligus bertemu dengan Bos Vale Indonesia. Lantas, apa yang dibahas?

Pertemuan itu diungkap Erick melalui unggahan di akun Instagram pribadinya. Terlihat, ada Chief Sustainability and Corporate Affairs Officers VBM, Emily Olson, Direktur Utama Vale Indonesia, Febriany Eddy, san Direktur Vale Indonesia, Bernardus Irmanto.

"Bertemu Chief Sustainability and Corporate Affairs Officers, Vale Base Metals, Ibu Emily Olson dan CEO Vale Indoneisa, Ibu Febriany Eddy, dan Direktur, Bapak Bernardus Irmanto," tulis Erick di Instagram @erickthohir, dikutip Jumat (12/7/2024).

Melihat foto unggahan itu, pertemuan tadi nampaknya dilakukan di Kantor Kementerian BUMN. Erick pun mengakui maksud dari pertemuan itu.

Misalnya, membahas soal kelanjutan program hilirisasi nikel di Indonesia.

"Kami membahas strategi pengembangan industri nikel dalam negeri sebagai bagian dari program hilirisasi," kata dia.

Guna mendukung itu, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) disebut telah bekerja sama dengan perusahaan mobil terkenal, Ford.

"PT Vale Indonesia sebagai bagian dari ekosistem kendaraan listrik, juga telah bekerja sama dengan produsen mobil raksasa dunia seperti Ford dan automaker Eropa," urai Erick Thohir.

 

MIND ID Resmi Genggam Saham Mayoritas INCO

Tambang Nikel PT Vale di Sorowako, Sulawesi Selatan
Tambang Nikel PT Vale di Sorowako, Sulawesi Selatan (dok: Athika Rahma)

Sebelumnya, Holding BUMN Industri Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID resmi menjadi pemegang saham terbesar PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Ketetapan ini setelah rampungnya transaksi pembeliaan saham.

Diketahui, MIND ID telah menyelesaikan transaksi 14 persen saham Vale Indonesia dari Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Minign Co., Ltd..

Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf mengapresiasi dukungan dari berbagai stakeholders. Mulai dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Kemudian, Kementerian Keuangan, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal, Otoritas Jasa Keuangan, serta Kementerian dan Lembaga lain dalam proses divestasi ini.

"Kami akan mengoptimalkan proses hilirisasi terhadap hasil tambang PT Vale agar dapat mendukung industri dalam negeri serta kebutuhan ekspor dalam mendukung program hilirisasi," ujar Heri dalam keterangannya, Senin (1/7/2024).

 

Pengambilalihan Saham Baru

PT Vale Indonesia
PLTA Balambano telah mendukung proses transisi energi dari PT Vale Indonesia dimana dapat mengurangi penggunaan tenaga fosil pada aktivitas tambang. (Dok. PT Vale Indonesia)

Pada 28 Juni 2024, MIND ID telah merampungkan pengambilan bagian atas saham baru sebagai pelaksanaan atas seluruh Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) yang diperoleh MIND ID dalam Penambahan Modal Dengan Memberikan HMETD I PT Vale dan pembelian oleh MIND ID atas sebagian saham lama milik VCL, SMM, dan Vale Japan Limited di PT Vale melalui pasar negosiasi di Bursa Efek Indonesia.

Porsi Kepemilikan Saham

Melalui penyelesaian transaksi ini, MIND ID resmi menjadi pemegang saham terbesar di PT Vale dengan porsi saham yang meningkat dari 20 persen menjadi sekitar 34 persen. Sedangkan kepemilikan VCL berkurang dari 44,4 persen menjadi sekitar 33,9 persen, dan kepemilikan SMM berkurang dari 15 persen menjadi sekitar 11,5 persen.

Divestasi saham ini merupakan bagian dari kewajiban perpanjangan izin operasi selama 10 tahun yang diperoleh PT Vale melalui penerbitan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) hingga 28 Desember 2035.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya