Divestasi Jalan Tol Bikin BUMN Rugi, Benarkah?

Kementerian BUMN menegaskan dalam 5 tahun terkahir ini khususnya, divestasi tol yang digarap BUMN tidak menimbulkan kerugian

oleh Arief Rahman H diperbarui 15 Jul 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2024, 20:00 WIB
H-3 Lebaran One Way Masih Diberlakukan
Kendaraan pemudik melintas di Jembatan Kalikuto di ruas jalan tol Batang - Semarang, Jawa Tengah, Minggu (2/6/2019). Memasuki H-3 Lebaran, kepolisian dan pengelola jalan tol masih memberlakukan jalan tol satu arah (One Way) dari Jakarta menuju Semarang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menegaskan aksi divestasi jalan tol yang dilakukan tidak membuat BUMN karya menjadi rugi. Menurutnya, proses bisnis itu malah memberikan keuntungan.

Arya mengatakan, dalam 5 tahun terakhir ini khususnya, divestasi tol yang digarap BUMN tidak menimbulkan kerugian.

"Apakah akan rugi? Kalau divestasi pasti gak rugi, rata-rata jalan tol yang kita divestasikan selama 5 tahun ini gak ada divestasinya rugi," tegas Arya, ditemui di Kantor Perum Perhutani, Jakarta, Senin (15/7/2024).

Dia mengatakan, biaya investasi yang dikucurkan dalam membangun jalan tol itu lebih kecil dari nilai divestasi tol. Sehingga, ada keuntungan yang dicatatkan.

"Artinya apa yang kita investasikan kemudian kita ambil dari hasil penjualannya itu, sahamnya itu, semuanya menguntungkan, gak ada yang merugikan," ucap dia.

Dia menyebutkan, BUMN Karya sejatinya merupakan kontraktor yang ditugaskan melakukan pembangunan. Termasuk dalam hal membangun jalan tol.

Bisnis Utama

Arya bilang, bisnis utama BUMN Karya bukan sebagai pengelola jalan tol. Maka, langkah divestasi menjadi satu hal yang lazim.

"Kita harus paham ya, bahwa yang namanya karya-karya ini mereka kan pada dasarnya DNA-nya kan kontraktor, bukanlah pengelola jalan tol," ujar dia.

"Kenapa mereka ambil jalan tol? Salah satunya adalah biar dia juga kontraktornya, abis itu dia divestasi kepada yang lain, jadi sekarang sudah saatnya untuk divestasi ya divestasi," imbuhnya.

PT PP Mau Jual Jalan Tol Semarang-Demak

Jalan Tol Semarang-Demak Paket 2 memiliki panjang lintasan 16,31 kilometer, dimulai dari Sayung STA 10+394 sampai dengan STA 26+704. (Foto: PT PP Tbk/PTPP)
Jalan Tol Semarang-Demak Paket 2 memiliki panjang lintasan 16,31 kilometer, dimulai dari Sayung STA 10+394 sampai dengan STA 26+704. (Foto: PT PP Tbk/PTPP)

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berencana melakukan pelepasan aset atau divestasi  jalan tol senilai Rp 3 triliun pada 2024.

Saat ini, SVP Head of Corporate Secretary PT PP, Joko Raharjo mengatakan perseroan telah mengantongi setidaknya tiga nama calon investor. Sayangnya, Joko belum bisa membeberkan lebih lanjut detil investor tersebut.

 "Calon investor sudah ada beberapa. Nanti kita sampaikan lebih lanjut sekarang masih proses sekitar 2-3 investor," kata pria yang akrab disapa Jojo itu di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (11/7/2024).

Selain calon investor, Jojo juga belum bisa memastikan proyek mana saja yang diminati investor. Secara garis besar, perseroan bakal mendivestasikan aset di berbagai sektor seperti energi, infrastruktur, tol, dan properti.

Adapun divestasi ini merupakan strategi perseroan dalam penyehatan keuangan untuk menekan beban utang.

 

Kapan PT PP Jual Jalan Tol?

Jalan Tol Semarang-Demak Paket 2 memiliki panjang lintasan 16,31 kilometer, dimulai dari Sayung STA 10+394 sampai dengan STA 26+704. (Foto: PT PP Tbk/PTPP)
Jalan Tol Semarang-Demak Paket 2 memiliki panjang lintasan 16,31 kilometer, dimulai dari Sayung STA 10+394 sampai dengan STA 26+704. (Foto: PT PP Tbk/PTPP)

Informasi saja, perseroan berencana melepas Jalan Tol Semarang-Demak dan Depok Antasari yang ditargetkan rampung tahun ini.

Ruas Semarang - Demak yang akan dilepas ke investor adalah seksi 2 Sayung-Demak sepanjang 16,31 km milik Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Pembangunan Perumahan Semarang Demak (PPSD).

Selain itu, perseroan bakal melepas kepemilikan saham di ruas Antasari-Depok. Kemudian PTPP juga akan melepas sebagian kepemilikan saham di ruas jalan tol Semarang-Demak pada 2024.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya