Ada 2 Acara Besar, Anak Buah Menko Luhut Sarankan WFH di 5 September 2024

Ajang ISF 2024 akan di hadiri sekitar 8.000 peserta dari dalam dan luar negeri. Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah peserta domestik. Tetapi di luar itu ada delegasi dari 53 negara yang akan hadir.

oleh Tim Bisnis diperbarui 29 Agu 2024, 12:45 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2024, 12:45 WIB
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin, dalam acara  Konferensi Pers Kesiapan Pelaksanaan ISF 2024 di Kemenko Marves, Jakarta, Kamis (29/8/2024).
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin, dalam acara  Konferensi Pers Kesiapan Pelaksanaan ISF 2024 di Kemenko Marves, Jakarta, Kamis (29/8/2024). (Sulaeman/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan menggelar Indonesia Sustainability Forum (ISF) di JCC, Jakarta, pada 5 - 6 September 2024. Dalam acara ini, akan ada kurang lebih 8000 delegasi yang hadir dari berbagai negara. Sebagian dari delegasi ISF 2024 tersebut adalah tamu VIP yang pasti akan mendapat pengawalan khusus

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin, meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta menerapkan aturan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) pada 5 September 2024. Permintaan ini agar tidak terjadi kemacetan saat acara tersebut berjalan. 

"Kita juga menyampaikan khusus tanggal 5 kita menyarankan WFH," kata Rachmat dalam acara  Konferensi Pers Kesiapan Pelaksanaan ISF 2024 di Kemenko Marves, Jakarta, Kamis (29/8/2024).

Rachmat menjelaskan, ajang ISF 2024 akan di hadiri sekitar 8.000 peserta dari dalam dan luar negeri. Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah peserta domestik. Tetapi di luar itu ada delegasi dari 53 negara yang akan hadir.

Pada waktu yang sama, juga berlangsung acara  Misa Akbar yang akan dipimpin pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus di Stadion GBK, Senayan, Jakarta. Rachmat memperkirakan, jumlah peserta Misa Akbar bisa mencapai 90.000 orang.

"Acara ini besar, karena Misa Akbar itu sepengetahuan saya bisa sampai 90.000 orang, jadi itu yang lebih besar sebenarnya," ucapnya.

Untuk itu, skema WFH di wilayah Jakarta harus diterapkan pada 5 September 2024 mendatang. Menyusul, adanya penyelenggaraan dua acara besar yang berpotensi untuk menimbulkan kemacetan.

"Karena takutnya nanti di daerah Senayan, Semanggi yang kita tahu sendiri itu salah satu jantung transportasi Jakarta, itu bisa lebih terkendali. Kita ingin memastikan warga yang hari ini juga pekerja dan sebagainya, jangan sampai terlalu terganggu dengan kegiatan acara kita," urainya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pakai Transportasi Umum

Transjakarta Targetkan Semua Armada Gunakan Bus Listrik
Bus Transjakarta antre saat melintasi Shelter Harmoni, Jakarta, Kamis (5/11/2020). PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan di tahun 2030 seluruh armada merupakan bus listrik. Diharapkan total bus listrik mencapai 12.120 unit diakhir tahun 2030. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Selain itu, Rachmat meminta agar peserta ISF 2024 dapat menggunakan moda transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi. Hal ini untuk mencegah kemacetan sekaligus menekan emisi akibat penggunaan kendaraan yang tidak ramah lingkungan.

"Jadi, rencana kita temen-temen yang teregister akan kita berikan tap cash,  salah satu sponsor kita BNI dia akan memberikan tap cash itu untuk bisa digunakan untuk public transport," tegas dia.

Untuk diketahui, pemerintah akan kembali menggelar Indonesia Sustainibility Forum atau ISF 2024 yang akan dilaksanakan di JCC Senayan, Jakarta pada 5-6 September 2024. Ini merupakan kedua kali setelah Indonesia jadi tuan rumah ISF 2023 yang diselenggarakan pada 4-5 September 2023.

ISF 2024 akan membawa 9 topik besar yang terangkum ke dalam 5 pilar dan 4 penggerak utama dari sektor finansial dan non finansial.


Penjelasan Pilar dan Penggerak Utama

Adapun kelima pilar tersebut, mulai dari transisi energi, energi hijau, biodiversitas dan konservasi alam, hidup berkelanjutan, dan ekonomi biru.

Sementara 4 penggerak utama dari sektor finansial dan non finansial, meliputi pembiayaan hijau dan penetapan harga karbon, teknologi, sumber daya manusia, hingga kebijakan dan kolaborasi internasional.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya